Setelah mengunjungi dan mengamati booth kemarin, saya juga mendapatkan pelajaran yang lain.
** Belajar dari ahlinya.
Di ajang pameran fotografi besar ini, ada banyak fotografer ternama hadir. Kemungkinan besar kita berkesempatan untuk bertemu dengan idola jika berjodoh. Masing-masing vendor menyediakan pembicara yang jadwalnya bisa dilihat di booth seperti beberapa contoh berikut ini.
Andai punya banyak waktu, saya ingin sekali ikut semuanya biar nambah-nambah ilmu. Semoga ada kesempatan hadir lagi 2 tahun ke depan.
Beberapa talkshow yang saya ikuti:
Daimon Xanthopoulos (ambassador Panasonic), fotografer dokumenter yang menggunakan GX8 menceritakan kemudahannya mengambil foto sekaligus video dengan kamera yang kecil dan ringkas serta memiliki dual stabilization sehingga dia masih bisa menangkap moment saat harus menggunakan speed lambat di tempat yang kurang cahaya. Setiap slide yang ada tampilan fotonya, dia menceritakan cara pengambilan dan trik-triknya.
Mitchell Kanashkevich (ambassador Panasonic), fotografer yang pernah mengunjungi Kawah Ijen di tahun 2008 ini ternyata masih ingat beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia saat kami berbincang sejenak. Dia juga suka makan nasi padang dan pisang goreng. Hahaha… Dalam talkshownya, dia memaparkan kemudahan menggunakan kameranya selain ringan dan ringkas, banyak momen dan foto yang berhasil diabadikan dengan mudah berkat adanya LCD yang bisa diputar-putar.
Saya sendiri (kecuali Enche) baru mengenal mereka di Photokina ini dan sangat merekomendasikan Anda untuk mengunjungi situs mereka jika Anda suka membuat project/photo story.
Trey Ratcliff, kata Enche fotografer ini sangat terkenal terutama di HDR. Di sharing ini, dia bercerita tentang pengalamannya menggunakan Hasselblad X1D dalam beberapa perjalanannya. Kemudian menambahkan juga bahwa dirinya yang mengalami kebutaan pada sebelah matanya sejak kecil. Kutipan yang menarik darinya adalah “People do see world differently”. Beberapa hasil foto yang dia bagikan ke sosmed mendapat kritikan hanya karena cara dia melihat dunia ini berbeda dengan yang lainnya, misalnya saja foto arsitektur yang miring pada bagian ujung foto. Jadi, tidak usah berkecil hati kalau hasil karya kita mendapat kritikan. Namun, jangan pula terlalu pede kalau 9 dari 10 orang mengkritik hasil foto kita, berarti ada yang harus diperbaiki.
Selain bisa mendengarkan seminar, ada juga pameran foto. Pokoknya banyak sekali foto yang bisa diamati. Yang paling berkesan adalah gallery Leica dimana satu hall diperuntukkan untuk memamerkan karya-karya fotografer terkenal yang menggunakan Leica.
Yang menarik perhatian saya adalah pameran foto dari Sofort. Foto-foto kecil seperti ini di luar dugaan ternyata ada pamerannya juga.
Yang paling menyeramkan adalah hasil karya fotografer Bruce Gilden dengan project muka yang diberi judul American Made. Diambil dengan kamera Leica S, dia mengabadikan foto-foto wajah orang dan kemudian dicetak dengan ukuran yang cukup besar.
Ruangan ini sangat luas. Uniknya dinding tempat menggantungkan foto dibuat berwarna-warni. Selain didominasi warna hitam, ada juga dinding merah, kuning, putih, hijau. Saya kira, untuk orang awam seperti saya yang tidak mengenal fotografer-fotografer ternama tersebut, saya bisa dengan mudah bisa menandai bagian-bagian yang sudah saya kunjungi dan yang belum.
Semua vendor yang kami kunjungi memamerkan hasil foto para fotografernya yang dicetak besar dengan kualitas yang bagus. Sayangnya tidak bisa saya sebut satu per satu.
** Mengumpulkan quotes
Saya senang mengoleksi kutipan-kutipan motivasi. Selama di pameran, kalau ada kata-kata yang menarik, setidaknya akan saya foto atau catat (biar tidak lupa). Beberapa diantaranya:
“I really believe that whatever ideas exist in my work come out of the experience of wandering and walking.” – Alex Webb
“Composition is one of the key elements of my photography. I give it a lot of attention and invest a lot of time and effort in creating something strong.” – Fred Mortagne
“Do not take shortcuts” – saya lupa mendengar kata-kata ini di talkshow yang mana, namun intinya, jika mau sukses atau berhasil di dalam satu bidang(fotografi ataupun yang lainnya), kita harus menjalani proses-proses belajar dan latihan. Jangan mengambil jalan pintas untuk langsung sampai ke puncak.
** Teknologi masa depan serta ide-ide inovatif/kreatif
Belum lama dikenalkan dengan 4K, di pameran ini, saya sudah dihadapkan dengan berita akan adanya 8K. Makin puyeng dech.
Lensa IRIX buatan Korea dengan design Swiss berinovasi dengan membuat lubang pada lenshood. Dengan demikian, fotografer landscape dapat memutar filter CPL melalui lubang ini tanpa harus melepas hoodnya.
Mungkin karena asisten di negara-negara Barat bayarannya tinggi, fotografer di sana lebih suka bekerja sendiri. Lalu, kalau hujan siapa yang jadi ojek payungnya ya? Tidak perlu kuatir, Novoflex menjawab masalah tersebut dengan mendesign aksesoris seperti di bawah ini. 😀
Anda sering diminta untuk foto anggota keluarga Anda, lantas Anda bingung bagaimana mengarahkan mereka, dan mereka sendiri juga ga pintar gaya? Jangan kuatir, YI meluncurkan kamera mirrorless M1 dengan memiliki fitur portret model. Anda tinggal memilih pose yang Anda kehendaki, kemudian di layarnya akan muncul layout dari pose yang Anda pilih. Anda tinggal mencocokkan pose di layar dengan pose model Anda. Mudah sekali bukan?
Terakhir yang paling berkesan dari semuanya adalah saya bertemu dengan idola saya tepat sesaat sebelum saya meninggalkan Photokina di hari terakhir saya di Cologne. Taraaa…..
Bagi teman-teman yang antusias di bidang fotografi ataupun videografi, tidak ada salahnya ikut di acara ini dua tahun mendatang. Kalau ada yang berminat, bisa menghubungi kami ya.
[Sambil berdoa semoga dua tahun lagi saya bisa kembali]
Waahhh. Mantap gila ketemu Jordan dan Chris. . ko ketemu sama Kai dan lok ?
Hahaha, gak ketemu
Padahal sama 2 buat vlog di video hands on olympus omd em1 II loh Ko
Photokina luas sekali, lebih dari 10 hall besar 🙂