≡ Menu

Firmware update dan masa depan kamera digital

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan berita gembira bahwa Leica mengumumkan pembaharuan firmware untuk Leica SL dan lensa Leica SL 24-90mm yang saya gunakan hampir setahun yang lalu. Sebelum lebih lanjut, saya ingin menjelaskan apa itu firmware.

Firmware update 3.0 Leica SL, gambar dari Red Dot Forum

Firmware adalah software kecil yang terletak di kamera digital, yang mempengaruhi berbagai fungsi kamera. Firmware di install ke dalam memory internal kamera, dan tidak bisa di ubah atau di hapus oleh pengguna biasa, firmware kadang diubah dengan cara hacking, tapi tidak direkomendasikan karena dapat merusak kamera.

Dulunya, sekitar sepuluh tahun yang lalu, firmware digunakan oleh pembuat kamera untuk memperbaiki bug/error kamera. Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini, firmware bukan hanya digunakan untuk memperbaiki bug/error kamera tapi juga menambahkan fitur-fitur baru.

Adanya pengumuman firmware update ini tentunya sangat menguntungkan pengguna, yaitu mendapatkan peningkatan fitur kamera atau kinerja tapi tidak perlu membayar apa-apa karena firmware biasanya disediakan gratis di website resmi pembuat kamera masing-masing. Itu segi positifnya.

Sedangkan sisi negatifnya saya merasa lebih bagus lagi kalau kinerja, fitur-fitur tersebut sudah ada sejak kamera Leica SL saya diumumkan sejak dua tahun lalu. Sehingga saya dan pengguna kamera ini bisa menikmatinya fiturnya sejak pertama kali didapatkan. Review tentang Leica SL juga akan jauh lebih baik dan akan lebih menarik pengguna untuk membeli dan mengunakan kamera ini.

Lantas mengapa fitur-fitur di firmware update ini tidak diterapkan dua tahun yang lalu saat kamera diluncurkan? Jawaban pastinya saya tidak tahu, tapi yang dapat saya pahami adalah dari dulu, pembuat kamera adalah insinyur-insinyur yang  mahir dalam merakit hardware kamera, tapi insinyur untuk pengembangan software masih sedikit. Jadi hardware kamera cepat bisa dibuat, tapi software pengendali fungsi kamera digital masih belum matang. Tapi kamera-nya harus segera diluncurkan, karena jika terlambat, maka merk tersebut akan dilupakan dan penggunanya bisa jadi beralih ke sistem kamera lain yang lebih baru. Maka itu, pembuat kamera sering meluncurkan kamera-nya terlebih dahulu, dan kemudian peningkatan dan perbaikannya akan menyusul via firmware update.

Saya pribadi sangat mendukung pembuat kamera terus mengembangkan software dan menyediakan firmware update untuk kamera dan lensa, meskipun harus kena biaya, tidak apa-apa, karena akan lebih murah bagi pengguna daripada harus membeli kamera yang baru. Bayangkan, gara-gara firmware update ini, saya mendapatkan keuntungan sebanyak 31 peningkatan.

Memang, sebagian besar hanya perubahan kecil, tapi ada beberapa yang sangat berpengaruh bagi saya yaitu sekarang saya bisa mengunakan fungsi electronic shutter di shutter speed di rentang 1 detik sampai 1/16000 detik, sebelumnya hanya diatas 1/8000 detik. Saat memotret, kamera 100 persen tidak bersuara seperti mengunakan kamera ponsel. Fungsi ini sangat membantu saat memotret candid meskipun suara shutter mechanic Leica SL sendiri sebenarnya cukup senyap. Lalu kinerja kamera dan lensa untuk autofokus makin cepat lagi meskipun di kondisi yang sangat gelap (-4 EV). kecepatan dan ketepatan autofokus untuk mengikuti subjek bergerak juga sudah jauh lebih cepat dan tepat, selain itu penulisan foto ke memory card juga meningkat 35% lebih cepat. Sangat membantu saat memotret berturut-turut.

Saya rasa kedepannya, pembuat kamera akan lebih diuntungkan dengan terus mengembangkan firmware, karena dengan kondisi ekonomi global yang cenderung datar, dan penjualan kamera digital keseluruhan belum bisa dibilang baik. Untuk kamera DSLR cenderung menurun, dan kamera compact cenderung menukik, maka pembuat kamera tidak akan bisa membuat kamera baru dengan memperbaharui hardwarenya terus menerus. Karena jika mengandalkan peningkatan hardware setiap tahun, maka ongkos pengembangan dan pembelian hardware baru akan sangat tinggi dan membuat kamera baru harganya meningkat secara signifikan dari versi sebelumnya. Resiko kegagalan produk baru untuk bisa diterima pasar akan menjadi tinggi. Selain itu, hardware kamera juga cepat sekali obsolete atau ketinggalan jaman, seperti ponsel.

Jika Anda punya kamera digital, cobalah memeriksa versi firmware kamera dan juga firmware resmi yang dirilis oleh pembuat kamera. Sebaiknya segera diperbaharui ke versi baru, supaya mendapatkan kinerja yang lebih cepat, fitur baru dan perbaikan.

Caranya bervariasi, tergantung kamera masing-masing, tapi biasanya membutuhkan kita untuk mendownload file dari situs resmi pembuat kamera, lalu memasukkan ke memory card dan menjalankan update di kamera. Ada juga kamera yang membutuhkan kita menyambungkan kamera ke komputer dengan kabel, dan kemudian menjalankan update dari komputer. Yang pasti, pastikan baterai-nya terisi penuh, karena kadang proses firmware update bisa jadi perlu waktu yang lumayan lama.


Infofotografi rutin menyelenggarakan kegiatan fotografi, selalu pantau halaman jadwal kursus dan tour fotografi kami. Terima kasih.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 7 comments… add one }
  • Erni Rahmawati January 9, 2021, 8:04 pm

    Salam kenal ko Enche, mau bertanya lampu flash eksternal saya buat memotret dikamera menghasilkan garis hitam dipinggir kamer kenapa ya kak? Kalau tidak pakai lampu flash hasilnya normal. Apa perlu firmware juga? Kamera nikon d3500 flash eksternal godox TT501

  • Budi Endro P July 3, 2017, 6:29 am

    Pak enche, bagaimana mengecek update firmware, kamera saya nikon D7100.. Mohon infonya… Terima kasih

  • adiet June 22, 2017, 6:36 pm

    Andai firmware 5d ii update lagi ,minim focus secepat 7d ,ah damai dah hidup sy. Hehehehehe

    • Enche Tjin June 22, 2017, 9:45 pm

      Haha, Canon dan Nikon jarang sekali firmware update.

  • Michael June 14, 2017, 4:01 pm

    Salam hangat Ko Enche ,
    Saya ingin membeli Flash ekstenal untuk di pakai dengan SN A6000.
    Apa rekomendasinya Ko?

    Terimakasih

    • Enche Tjin June 14, 2017, 4:32 pm

      Halo, flash seperti Godox TT350S oke kalau cari yang compact. Kalau yang kekuatan besar Godox TT685S atau kalau mau yang litium Godox V860SII.

      Merk lain tentunya ada dari Sony yaitu Sony HVl 32 dan 43. Atau Nissin i40 kalau mau yg desainnya retro.

      Kalau ingin memesan dari infofotografi boleh cek bukalapak/tokopedia kami atau langsung hub 0858 1318 3069 trims.

Leave a Comment