≡ Menu

Fuji GFX50R : Kamera medium format dengan desain rangefinder yang terjangkau

Setelah dirilis di Photokina 2018 bulan September yang lalu, Fuji GFX50R akhirnya resmi hadir di Indonesia. Peluncuran kamera ini diadakan di hari Sabtu, 24 November 2018 di Hotel Pullman, Jl. Thamrin, Jakarta. Kamera ini adalah kamera mirrorless medium format yang image sensornya berukuran 43.8×32.9mm, lebih besar daripada kamera full frame (36 x 24mm).

GFX50R ini menemani kamera medium format Fuji yang lebih dahulu hadir dua tahun lalu yaitu GFX50S. Berbeda dengan pendahulunya, GFX50R memiliki rancang body rangefinder, yang bentuknya persegi panjang dengan jendela bidik di samping kiri atas kamera.

Membuka acara ini, Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, Noriyuki Kawakubo mengatakan bahwa Fuji group beberapa minggu lalu baru saja mencanangkan kampanye NEVER STOP, artinya Fuji akan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik.

Setelah sambutan singkat, acara dilanjutkan dengan pengenalan kamera mirrorless medium format yang relatif terjangkau ini. Menurut General Manager Electronic Imaging Fujifilm Indonesia, Johanes Rampi, pilihan desain ini banyak diminta oleh fotografer pengguna Fujifilm. Johanes menambahkan bahwa kelebihan kamera ini terletak  di ukuran dan beratnya yang relatif lebih tipis dan ringan (775 gram body) only tapi tetap memiliki jendela bidik built-in berkualitas tinggi.

Fuji kini juga telah didukung secara software untuk pengolahan file RAW dan Tether shooting oleh Capture One, yang populer di kalangan fotografer profesional. GFX50R yang body-nya berbahan alumunium ini dirancang untuk kuat di kondisi outdoor yang extreme (weather and dust resistant), dan anti beku sampai -10 derajat Celcius.

Fungsi baru GFX 50R antara lain:

  1. 35mm (full frame) format mode (kamera otomatis mengcrop foto saat mengunakan lensa full frame
  2. Quick eye-sensor
  3. Simultaneous delete for Raw & JPG
  4. EVF/LCD White point color customization
  5. 4 Flick function untuk touch LCD display
  6. Bluetooth 4.0/Wi-Fi camera remote

Untuk 4 fungsi teratas juga tersedia untuk kamera GFX50S melalui firmware update.

Kinerja elektronik kamera yang ada di Fuji GFX50R ini termasuk canggih, yaitu layar berukuran 3.2 inci dengan resolusi sangat tinggi 2.3 juta titik, dan layar juga bisa diputar 2 axis, yang memudahkan untuk membuat foto dengan low angle baik orientasi landscape (horizontal) maupun portrait (vertical).

Desain body atas kamera mirip dengan desain kamera rangefinder film jaman dulu dengan hadirnya roda shutter speed dan kompensasi eksposur yang tidak ada di GFX50S. Selain itu ada joystick (8 direction lever), dan tombol-tombol fungsi yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan fotografer.

Di kesempatan ini, Johanes juga mengumumkan pengembangan Fujifilm GFX 102MP dengan arsitektur BSI CMOS dan X-Processor generasi 4. Kamera ini akan memiliki built-in stabilizer dan phase detection Hybrid AF dengan cakupan 100% frame. Teknologi ini untuk memastikan kamera dapat mengikuti / tracking subjek bergerak dengan baik.

Untuk lensanya, GFX kini memiliki 6 lensa yang siap digunakan, di tahun 2019 akan hadir lensa 50mm f/3.5, yang ukurannya sangat compact, sangat cocok untuk digunakan di GFX50R. Karena crop factor medium format Fuji adalah 0.8x, maka lensa tersebut ekuivalen dengan 40mm di format full frame. Untuk pengguna kamera Fuji berformat APS-C (seri X), ada dua lensa XF yang diluncurkan, yaitu XF 200mm f/2 OIS + XF 1.4X Teleconverter dan XF 8-16mm f/2.8. Dengan teleconverter terpasang, lensa 200mm ini akan ekuivalen dengan 427mm f/2.8 (full frame/35mm format). Sebagai penutup, Johanes mengumumkan kertas foto baru Fujicolor Crystal Archive Profesional Paper Maxima.

Dalam kesempatan launching ini, fotografer yang berbasis di Bali, Govinda Rumi mengatakan bahwa GFX50R membuatnya slowing down, artinya lebih memikirkan komposisi, cahaya dan detail. Govinda mencoba disekitar pantai-pantai di Bali dan mengatakan bahwa tekstur air yang dihasilkan kamera ini lebih jelas detailnya.

Ia juga memuji desain layarnya yang bisa di tilt ke atas sehingga saat street photography subjek yang difoto bisa lebih rileks. Saat editing file RAW dynamic rangenya sangat membantu sehingga bisa memulihkan detail di daerah shadow. Lensa yang disukainya adalah 63mm f/2.8, alasannya karena paling ringkas saat itu. Untuk foto prewedding dimana kadang harus memotret dengan kondisi backlight, hasil fotonya masih tetap bagus detailnya dan gradasi antara terang gelapnya mulus. Sebagai tambahan, ia juga menyukai fitur electronic shutter yang lumayan silent sehingga dapat memotret secara candid/diam-diam.

Setelah acara peluncuran ini, para tamu undangan dipersilahkan untuk mencoba kamera Fuji GFX50 dan lensa XF baru di exhibition hall yang memamerkan karya-karya fotografer pengguna GFX50, diantaranya Dewandra Djelantik, Haryanto Rusmin, Dr. Tompi, Govinda Rumi, dan Gathot Subroto.

 

Editorial / Commentary

Di saat maraknya kamera mirrorless berformat Full Frame, Fuji secara tegas menolak mengikuti jejak produsen kamera lain dan mengambil jalannya sendiri yaitu fokus di format APS-C dan Medium Format. Salah satu upaya Fuji menarik lebih banyak fotogafer untuk mengadopsi format ini adalah dengan meluncurkan kamera GFX50R ini.

Saat diluncurkan GFX50S dua tahun yang lalu di Photokina 2016, kamera ini sangat populer dan diperbincangkan. GFX50R memang tidak memiliki teknologi yang melampaui GFX50S, tapi itu tidak penting, karena pada dasarnya sensor 50MP MF itu sendiri kualitasnya secara teknis diatas sensor full frame dan cukup praktis digunakan,  dan keren untuk dicetak ukuran besar (1-2m). Yang lebih penting sebenarnya GFX50R lebih ringkas, dan dirancang lebih ramah untuk dibawa travel/street/portrait outdoor daripada GFX50S. Memang, kamera GFX50S bisa juga dibawa keluar, tidak se-compact dan seringan GFX50R.

Konsep desain GFX50R mengikuti konsep Fuji X, yaitu X-Pro dan X-H. Tapi yang menarik bagi saya, GFX50R lebih murah 15 juta daripada GFX50S. Mungkin Fuji ingin lebih menjangkau lebih banyak fotografer untuk meminati dan investasi di format Medium format ini.

Berbeda dengan saat diluncurkannya GFX50S, saya merasa peluncuran GFX50R ini tidak semeriah dulu, mungkin karena tidak ada fitur baru atau peningkatan kinerja yang signifikan, misalnya sistem autofokus-nya juga masih contrast detect, relatif agak lambat. Juga mungkin karena pesaing di format mirrorless full frame belakangan makin banyak.

Tapi meskipun demikian saya senang Fuji menyatakan NEVER STOP untuk mengembangkan produk kameranya terutama format APS-C dan Medium format meskipun merk-merk kamera lainnya berlomba-lomba berinvestasi ke format lain yaitu full frame/35mm, Fuji keukeuh (ngotot) mengembangkan format yang mulai ditinggalkan perusahaan lainnya. Setidaknya fotografer-fotografer kini bisa menikmati banyaknya pilihan kamera dan lensa untuk menghasilkan karya terbaik mereka.

Spesifikasi utama Fuji GFX50R

  • 51.4MP medium format CMOS sensor (43.8 × 32.9mm) with Bayer filter array
  • 3.69M-dot OLED EVF
  • 3.2″ 2.36M-dot touch LCD tilts up/down
  • AF-point-selection joystick
  • Weather-sealing
  • 1/125 sec flash sync speed
  • Electronic shutter
  • 35mm format auto-crop
  • 3 fps continuous shooting
  • 1080/30p video capture
  • In-camera Raw processing
  • Dual SD card slots (UHS-II)
  • USB C socket
  • Wi-Fi with Bluetooth

Pada masa pre-order, Fuji GFX50R akan dijual dengan harga Rp 69.999.000, lensa 8-16mm f/2.8 berharga Rp 26.999.000, dan lensa XF200mm f/2 berharga Rp 82.999.000.

Bagi teman-teman yang ingin melakukan pre-order, kami bisa membantu, hub 0858 1318 3069 via WA atau email infofotografi@gmail.com

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 3 comments… add one }
  • Ardhiantoro November 26, 2018, 9:35 pm

    Koh Enche..
    Saat ini kamera saya Sony a6000 + lensa kit (16-50) dan SEL50F18.
    Kalau mau nambah lensa biar flexibel buat traveling, mendingan ambil SEL35F18 atau SELP18105F4 ya?
    Atau ada saran lain di kisaran harga 4-6 jutaan?

    • Enche Tjin November 26, 2018, 9:51 pm

      Lensa zoom fleksibel untuk travel, 18-105mm f/4 oke, atau 18-135mm f/3.5-5.6

Cancel reply

Leave a Comment