≡ Menu

Review lensa Tamron 17-28mm f/2.8 Di III RXD

Kali ini infofotografi.com mendapat kesempatan spesial karena menjadi yang pertama bisa mencoba dan mereview sebuah lensa dari Tamron yaitu 17-28mm f/2.8 Di III RXD. Lensa yang dirancang khusus untuk Sony E-mount ini mampu mencakup sensor full frame seperti Sony A9 dan A7, dan tentunya lensa ini juga bisa dipasang di Sony A6000 dengan sensor APS-C (meski fokal efektifnya akan mengalami crop factor setara 26-42mm yang jadi tidak terlalu lebar). Dalam kesempatan pengujian lensa ini, saya menggunakan kamera Sony A7 III.

Sebelumnya, Tamron melakukan debut perdana di kancah E-mount full frame dengan merilis lensa 28-75mm f/2.8 yang langsung ditanggapi positif oleh banyak pengguna Sony A7. Dari sana Tamron melanjutkan dengan membuat satu lensa lain yang komplemen yaitu 17-28mm ini, sehingga dengan membawa dua lensa ini pengguna Sony A7 bisa mendapatkan fokal dari 17mm hingga 75mm. Lensa yang saat tulisan ini dibuat di Indonesia statusnya masih pre-order ini langsung habis karena banyak diminati orang. Bisa dimengerti karena fokal 17mm pasti menggoda untuk penyuka landscape, interior dan travel, dan bukaan yang konstan f/2.8 pasti membuat lensa ini lebih bisa diandalkan dalam berbagai keadaan termasuk di kondisi low light.

Saya apresiasi para insinyur Tamron dalam merancang lensa ini. Dengan bobot 420 gram, diameter filter 67mm, 9 bilah diafragma, BBAR coating, lensa ini seperti membawa spesifikasi tinggi dalam kemasan yang ringkas. Rancang fisik lensa ini semakin menarik dengan desain yang tahan lembab (moisture resistant) jadi lebih tenang saat memotret di keadaan yang agak basah. Kemudian yang penting juga adalah soal motor fokus RXD, saya lihat Tamron dengan tepat mampu mendesain motor fokus silent khas mirrorless, sangat berbeda dengan motor di lensa DSLR (OSD untuk yang basic, dan ada USD untuk yang cepat/ultrasonic). Di lensa dengan jenis RXD, ring manual fokus tidak secara fisik memutar elemen fokus, tapi manual fokusnya adalah elektronik, sehingga lebih silent dan bisa dipakai di mode fokus DMF (Direct Manual Focus) di kamera Sony.

Baiklah, cukup pendahuluannya, kita masuk ke dua bahasan utama dari lensa ini yaitu rentang fokal dan aperture maksimum. Rentang fokal lensa ini mungkin terasa pendek, dengan 17mm sebagai fokal paling wide dan berakhir di 28mm yang juga masih termasuk lebar. Mengapa Tamron tidak membuat rentang 17-40mm atau minimal 17-35mm saja? Jawabannya karena 17-28mm adalah rentang fokal yang paling mungkin dibuat untuk mengakomodir ukuran lensa yang relatif kecil (ring filter 67mm) dengan cakupan full frame, dan bukaan konstan f/2.8. Jadi kalau dipaksakan bisa sampai 35mm maka pilihannya adalah lensanya menjadi besar, atau bukaannya mengecil ke f/4. Maka disini Tamron sekali lagi cerdik menyusun rentang fokal dua lensa barunya untuk Sony E-mount, dengan tanpa ada overlap yaitu 17-28mm f/2.8 dan 28-75mm f/2.8 (di masa depan mungkin saja akan dibuat lensa 75-150mm f/2.8 untuk kebutuhan tele dan potret).

Dengan fokal 17mm f/2.8 ada distorsi cembung dan vignetting, yang mana termasuk wajar untuk sebuah lensa ultra wide

Dari hasil uji test chart, saya dapati ketajaman yang baik di bukaan f/2.8 dengan fokal 17mm, dan ada sedikit vignetting akibat bukaan besar. Bagian tepi juga masih termasuk tajam meski di f/4 ketajaman di bagian tepi meningkat signifikan. Saat lensa di zoom ke 24mm dan 28mm juga ketajaman tetap terjaga dengan baik.

Flare masih bisa diredam dengan coating BBAR

Crop dari foto diatas untuk melihat ketajaman lensa

Lensa dengan lapisan penahan flare BBAR ini saya uji ketahanan terhadap lampu jalanan di malam hari dan tampak flare yang muncul sangat minim dan tidak mengacaukan warna dari subyek yang difoto. Soal distorsi wajar sekali kalau ada kesan cembung karena lensa ini masuk ke lensa lebar, bisa dengan mudah dikoreksi di editing bila kita memotret sesuatu yang bentuknya garis tegas seperti bangunan modern.

Distorsi lensa di fokal 17mm masih termasuk minim dan mudah dikoreksi

Secara umum lensa ini saya rekomendasikan sebagai lensa lebar yang berkualitas dengan harga terjangkau, menjadi alternatif menarik dari lensa 16-35mm f/4 dan bisa dipakai untuk fotografi di kamera Sony A7/A9 maupun menjadi lensa yang lebih umum 26-42mm di kamera APS-C, atau bisa menjadi lensa untuk merekam video karena lebar dan bukaannya besar f/2.8 dan konstan. Berikut contoh hasil foto yang saya ambil dengan lensa Tamron 17-28mm f/2.8 dengan bodi Sony A7 III :

Dan saksikan juga review dalam format video di Youtube berikut ini :


Bagi yang ingin memesan lensa ini, silahkan hubungi 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com Trims.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 10 comments… add one }
  • stafaband October 31, 2019, 9:41 am

    lensa ini udah masuk incaran buat awal bulan. tapi masih nyari lagi buat temenana 55-250mm sya 😀

  • Stafaband August 11, 2019, 1:01 pm

    mantap bagus banget kira-kira harga berkisar berapa bang?

  • Radent August 1, 2019, 1:33 pm

    Sore Om,
    Mohon maaf mengganggu, saya punya Sony A6400 Kit 16-50mm f/3.5-5.6 OSS,
    rencana mau pakai Buat Foto Landscape dan Foto model pakaian di Outdoor ( Juga Prewedding ), mohon saran Lensa apa saja yang perlu ditambahkan, dapat saran sony 18-105 atau Sigma 30mm, cocok ga ya ?
    Terima kasih..

    • Erwin Mulyadi August 1, 2019, 3:56 pm

      Landscape pertimbangkan lensa 10-18mm, sedangkan lensa pengganti lensa kit yg cocok buat foto komersil bisa coba Zeiss 16-70mm.

      • Radent August 2, 2019, 7:06 am

        Terima Kasih Banyak Om untuk Masukkannya, Untuk Body kamera, cukup ga ya pakai a6400 ? atau harus upgrade jika untuk komersil ?
        terima Kasih…

  • Amri July 31, 2019, 6:03 pm

    Bg saya bingung pilih sony a6500 atau a6400

Cancel reply

Leave a Comment