≡ Menu

Kamera apa yang Laris untuk Foto Video 2020

Di pasaran banyak pilihan kamera yang ada, tapi tidak semuanya sama larisnya. Saat ini banyak orang yang mencari kamera yang sama baiknya untuk foto dan video, dan untuk tahun 2020 ini, kami ulas 10 (sepuluh) kamera yang mencatat penjualan tinggi beserta alasannya.

Kategori dibawah 10 juta

Canon EOS M100

Canon selalu punya pilihan yang menarik dengan harga ekonomis, misal Canon M100 ini yang langsung diminati banyak orang karena ukurannya kecil, mudah digunakan, dan kinerja yang baik. Kamera ini cocok untuk travel, vlogging hingga street fotografi, khususnya bila dipadukan dengan lensa 22mm f2. Dijual di kisaran 5-6 jutaan, EOS M100 masih sangat laris meski tidak punya jendela bidik atau flash hot shoe.

Canon EOS M50

Bila anda suka dengan EOS M100 tapi menghendaki ada jendela bidik, perlu layar resolusi tinggi yang bisa dilipat putar, dan perlu mic input, maka Canon M50 menjadi pilihan utama anak muda yang suka membuat konten video termasuk dengan video 4K, dengan harga jual di 7-9 jutaan. Selain dari itu sebenarnya M50 banyak sekali kesamaannya dengan M100, seperti sensor 24 MP APS-C, Dual Pixel AF dan kecepatan memotret yang sama.

Salah satu yang menarik yaitu pilihan warna dari X-T100, ada warna champagne seperti diatas, silver dan hitam.

FujiFilm X-T100

FujiFilm seri X-T merupakan seri paling laris dibanding seri lain seperti X-A, X-E ataupun X-H. Dari semua produk yang ada di lini X-T, maka Fuji X-T100 ada di posisi paling bawah dengan harga jual dibawah 10 juta. Fuji X-T100 punya layar lipat, jendela bidik dan hot shoe namun tidak memakai sensor X-Trans seperti di Fuji lain yang lebih mahal.

Lumix G7

Panasonic punya produk laris manis yang usianya cukup lama tapi tetap diminati yaitu Lumix G7. Pada masa awal hadirnya, G7 menjadi populer karena sudah bisa rekam video 4K, punya layar lipat sentuh dan jendela bidik, sangat cocok untuk buat konten foto dan video. Seiring hadirnya si penerus yaitu G85, maka harga G7 terus turun dan saat ini dijual di kisaran 6 jutaan.

Lumix G85

Penerus Lumix G7 ini kembali meraih antusiasme banyak orang saat memberikan sensor shift stabilizer dan desain bodi yang weathersealed. Jadi bagi yang merekam video tanpa bantuan gimbal atau tripod, stabilizer di Lumix G85 masih bisa membantu mendapat video yang cukup stabil. Untuk membuat konten video di outdoor yang kadang hujan, G85 masih cukup bisa diandalkan apalagi kini harganya sudah dibawah 10 juta.

Kategori diatas 10 juta

Sony A6400

Sony A6400 menjadi salah satu produk Sony Alpha APS-C yang laris berkat menyediakan S-log gamma bagi konten kreator yang perlu color grading saat editing video. Lagipula, kini A6400 punya layar yang akhirnya bisa dilipat ke depan untuk membuat vlog atau sekedar selfie, sesuatu yang tidak bisa dilakukan di A6000, 6300 atau 6500. Desain ala rangefinder di kamera 14 jutaan ini membuat bagian atas A6400 menjadi rata dan lebih terkesan kecil, berbeda dengan desain ala DSLR seperti di Sony A7 misalnya. A6400 juga bisa rekam video 4K tanpa batas waktu.

Fuji X-T30

Di kelompok Fuji X-T, bisa jadi Fuji X-T30 di tahun 2020 ini penjualannya akan laris manis karena ada peningkatan fitur auto fokus dan video dibanding X-T20, khususnya di 10 bit video, dengan harga yang sekitar 13 jutaan saja. Selain itu penyuka warna Fuji akan senang dengan banyaknya film simulation di X-T30, meski sayangnya X-T30 ini belum weathersealed sehingga perlu lebih hati-hati saat dipakai di keadaan hujan atau debu.

Lumix GH5

Bila bicara kamera foto yang paling banyak dicari justru untuk merekam video, maka kita tidak bisa pungkiri Lumix GH5 adalah juaranya. Penerus GH4 ini sukses meraih atensi banyak videografer profesional karena spesifikasi dan kualitas video GH5 melampaui rata-rata kamera lain. GH5 juga jadi kamera pertama yang bisa merekam video 4K 10 bit 4:2:2 yang langsung ke kartu memori. Walau demikian, harga jualnya seiring waktu dan hadirnya GH5s, membuat harga GH5 jadi turun di kisaran 17 jutaan yang tentu sangat menggoda.

Sony A7 II

Tak lengkap daftar kali ini bila tidak ada wakil dari sensor full frame, dan bicara kamera laris tak lepas dari harga yang murah. Maka Sony A7 II menjadi produk yang menarik, dengan harga 16 jutaan, tapi sudah pakai sensor full frame dan ada stabilizer IBIS di sensornya. Selain itu Sony memang populer karena kekuatan timing (pertama membuat mirrorless full frame) dan dukungan ekosistem lensa termasuk dari pihak lain seperti Tamron, Samyang dll.

Sony A7 III

Untuk kebutuhan foto dan video lebih profesional, kamera laris yang sulit disaingi penjualannya adalah Sony A7 III. Dengan 27 jutaan, A7 III mempertahankan hal baik di kamera sebelumnya, sambil menambah hal esensial seperti dual slot kartu memori dan baterai yang lebih besar. Tentu saja selisih 10 juta dari A7 II bukan untuk baterai dan dual slot saja, tapi termasuk kini pakai sensor BSI, auto fokus lebih banyak, kinerja memotret kontinu yang lebih cepat dan (akhirnya) sudah mendukung layar sentuh.

Simak juga obrolan kami di youtube mengenai topik kali ini :

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment