≡ Menu

Canon M6 II punya fitur keren, tapi mengapa kamera ini kurang populer?

Saat Canon meluncurkan EOS M6 di tahun 2017, saya termasuk orang yang excited akan kamera tersebut, karena kombinasi desain dan fiturnya sangat menarik buat saya. Saat itu Canon seperti ingin menunjukkan kalau mereka juga serius dalam memasuki kancah kamera mirrorless APS-C (meski mereka sudah punya EOS M5, M3 dan M10). Dua tahun berselang, EOS M6 Mark II hadir dengan sensor baru, menambah fitur video 4K dan meningkatkan kinerja kamera secara umum, yang membuat lini EOS M6 makin mantap sebagai kamera mid-range setara EOS 80D atau 90D di varian DSLR. Tapi saya mendapati sampai saat ini EOS M6 II masih kurang populer, dibandingkan merk lain, bahkan dibanding dengan saudaranya EOS M50. Artikel ini mencoba mencari jawaban mengapa kamera yang mantap seperti M6 II ini belum terlalu populer, padahal saya sangat menikmati saat memotret dengan M6 II ini.

EOS M6 II, dengan jendela bidik terpasang, dan lensa EF-M 32mm f/1.4

Untuk gambaran awal, saat merancang EOS M6 Mark II ini Canon memberi sensor yang sama dengan 90D yaitu APS-C 32 MP, bisa memotret hingga 14 fps, meningkatkan kinerja auto fokus deteksi mata, silent shooting yang cepat dan video 4K yang tidak crop. Memang pada saat hadirnya M6 Mark II agak dibayangi keraguan tentang nasib sistem EOS M karena adanya sistem baru full frame EOS R, sehingga orang cenderung menunggu perkembangan lebih lanjut. Di lain pihak, pesaing terus konsisten membangun sistem kamera APS-C, sebutlah misalnya Sony dengan keluarga A6000 nya dan sistem Fuji yang semuanya memang APS-C. Belum lagi Nikon mulai mencoba peruntungannya dengan memasang sensor APS-C pada mirrorless Z-mount mereka. Saya pribadi tidak tahu persis arah perkembangan EOS M ke depan, tapi melihat penjualan EOS M secara umum yang cukup baik, alangkah sayang kalau Canon sampai mengakhiri kisah sistem EOS M. Mungkin EOS M tetap dipertahankan tapi jumlah kamera/lensa baru di masa depan akan lebih sedikit.

Tidak semua kamera bisa gesit dalam memotret gerakan cepat, diperlukan auto fokus yang responsif dan shoot kontinu yang cepat. Foto diambil dengan EOS M6 II dan lensa EF-M 32mm f/1.4

Menurut saya, segmentasi di dalam lini EOS M sendiri juga berpotensi overlap, dan kita tentu sudah tahu kalau yang namanya EOS M50 itu penjulannya termasuk tinggi karena termasuk banyak disukai fotografer dan videografer muda. Padahal dari sejarahnya, EOS M50 adalah pengembangan dari kamera entry level seperti EOS M100 yang diberi jendela bidik dan layar vari-angle articulated ke samping. Jadi M50 itu beda kelas dengan M6, meski sayangnya di M6 justru tidak ada jendela bidiknya.

M6 II dengan jendela bidik yang bisa dilepas, dan layar lipat ke atas

Bicara jendela bidik, mungkin inilah penyebab M6 (dan M6 II) jadi kurang populer. Betul kalau kita bisa beli jendela bidik eksternal yang dipasang di hot shoe, tapi selain jadi nambah biaya lagi, juga jendela bidik ini berpotensi menghalangi layar lipat di M6 II bila di lipat ke depan untuk selfie atau vlogging. Di lain pihak M50 mencari formulasi yang aman dengan mendesain jendela bidik ala DSLR yang berada di tengah kamera, meskipun kualitasnya pas-pasan tapi orang tetap menerima.

Diambil dengan Canon EOS M6 II, dengan lensa kit EF-M 15-45mm

Kombinasi desain layar lipat dan jendela bidik di M6 yang berbeda dengan M50 ini mungkin menjadi penyebab M6 kalah populer dari adiknya sendiri yaitu M50. Ditambah lagi faktor lain yaitu harga, dimana M50 dijual lebih murah (karena label dia tetaplah kamera entry-level) yang akan lebih menarik calon pembeli dengan budget terbatas. Lagipula mungkin calon pembeli merasa, toh banyak kesamaan antara M50 dengan M6, dari sensor APS-C, auto fokusnya Dual Pixel AF, bisa rekam 4K, ada built-in flash dsb. Padahal M6 Mark II itu sensornya lebih baik dari M50 Mark II, dalam hal resolusi dan juga dynamic range. M6 II juga bisa merekam 4K video tanpa crop, dan tetap bisa Dual Pixel AF disaat rekam video. M6 II juga lebih banyak kendali seperti roda, tuas, Dial Func hingga mode Fv yang keren (biasa ditemui di sistem EOS R).

Foto yang saya ambil dengan Canon EOS M6 II

Kesimpulan yang saya tangkap sih, banyak orang pada dasarnya cenderung mencari kamera yang ‘aman’ dalam range harga yang terjangkau (meski ada beberapa kompromi), dan itu bisa didapat di M50. Sedangkan EOS M6 akan lebih appealing untuk enthusiast photographer atau yang penghobi serius, yang mencari kamera kinerja tinggi namun dalam ukuran yang ringkas. Sayangnya di segmen harga EOS M6 II berjajar para pesaing yang kadang menawarkan fitur andalan yang tidak ditemui di M6 II semisal weatherseal, headphone port, atau bahkan sistem peredam getar di bodi/IBIS.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 5 comments… add one }
  • Agung Ary March 16, 2021, 1:19 pm

    Mohon sarannya pak.
    Lebih baik Canon EOS M6 MK II atau Sony A6400?
    Saat ini saya baru memulai usaha saya dibidang fotografi tapi dalam waktu dekat akan mendalami bidang videografi. Mohon saran bapak dari kedua kamera tsb mana yang lebih baik untuk saya karena budgetnya berkisar pada angka kamera tersebut untuk saat ini. Atau ada saran kamera yang lebih baik dari kedua kamera tersebut dibudget yang sama?
    Terimakasih

    • Enche Tjin March 16, 2021, 11:59 pm

      Keduanya sama bagusnya dan mencukupi untuk membuat konten foto dan video, tapi saya cenderung ke Sony A6400 karena kinerja dan kelengkapan fiturnya lebih oke dan karena pilihan lensa yang langsung bisa dipasang lebih banyak.

  • Nur Jalil January 30, 2021, 9:32 am

    Saya pengguna M6 Mark II setelah sebelumnya memiliki M3, saya menggunakan jendela bidik eksternal EVF-DC1 bila berada di tempat yang terang. Sejauh ini saya puas kinerja M6 mark II walaupun saya belum menggunakan semua fitur unggulannya, misalnya Raw Burst Mode. Mohon Bung Erwin membuat video tutorial penggunaan Raw Burst ini. Terima kasih

  • Farhan Fachriansyah January 29, 2021, 1:32 pm

    Kalau disuruh milih antara m5 atau m6 pilih mana mas?

    Saya pengguna m5 dan memilihnya dibanding m6 krn pertimbangan jendela bidiknya yang bs digunakan saat diperlukan.

    Nyatanya, di lapangan sy lbih nyaman menggunakan tampilan dari layar. Gak tau knp tampilan warna jendela bidiknya m5 beda sm hasil foto, gak akurat, akhirnya jarang kepake jendela bidikmya. Belum lagi layarnya m5 yg super aneh, diputar ke bawah, kalau mau selfie teman2 pasti ngetawain

    Jadinya tertarik sm m6 deh, dimensi dan bobotnya jg bikin sy tertarik bgt.

    • Erwin Mulyadi February 2, 2021, 9:39 am

      Iya M5 layarnya aneh ke bawah, kalau di tripod jadi tidak bisa dilipat tuh. Saya pernah mereview M5 dan M6, menurut saya M5 lebih diatas dan saya harap Canon akan bikin M5 Mark II yg lebih baik.

Cancel reply

Leave a Comment