≡ Menu

Fujifilm GFX100S – Medium format 100MP sebesar kamera full frame

Fujifilm GFX100S adalah kamera mirrorless dengan sensor medium format dengan resolusi 100MP seperti GFX100 yang diluncurkan September 2020 yang lalu, tapi dengan ukuran yang lebih compact dan harga yang lebih terjangkau.

Desain GFX100S memiliki konsep yang serupa dengan GFX50S, yaitu seperti DSLR dengan jendela bidik di tengah dan pegangan yang besar. Yang berbeda yaitu GFX100S lebih compact lagi karena bagian belakangnya tidak menonjol keluar, dan memiliki desain yang lebih modern dengan mode dial tanpa shutter dan ISO dial di bagian atas kamera.

Berat Fuji GFX100S seperti kamera full frame profesional yaitu sekitar 920gram dengan baterai dan SD card. Menurut saya sangat ringan untuk kamera dengan sensor medium format, apalagi kamera ini punya sensor 100MP dan built-in image stabilizer.

Kamera ini datang dengan film simulation terbaru yaitu Nostalgic Negative, yang memiliki ciri bagian yang terang dari foto berwarna orange dan bagian yang gelap warnanya lebih pekat/saturated (rich).

Saat mengunakan kamera ini untuk memotret model di dalam studio dan di luar ruangan, saya mendapati hasil gambarnya cukup enak dilihat tapi tentunya tidak semua orang menyukai warna kulit yang agak orange.

Kiri: Pro Neg Hi, Kanan: Nostalgic Negative

Seperti GFX100, yang versi S ini juga punya sistem autofokus yang sama, phase detection dengan face & eye detection, pertama dan satu-satunya di kamera medium format. Untuk subjek portrait, yang mana modelnya tidak bergerak terlalu cepat, sistem autofokus dan lensa Fuji bisa mengikuti.

Dalam pengalaman saya memotret, kadang autofokusnya sulit untuk mengunci fokus terutama saat jarak saya cukup dekat dengan subjek foto misalnya untuk foto close-up portrait di bukaan f/1.7. Kinerja autofokus sepertinya juga akan tergantung dengan kekuatan motor fokus lensa yang digunakan.

Kelemahan lain yang saya rasakan adalah lensanya tidak memiliki image stabilization, jadi mengandalkan body saja. Dalam pengujian, saya menemukan stabilizernya hanya efektif sekitar 2 stop, artinya saya hanya bisa mengunakan shutter speed 1/25 detik, dibawah itu gambar agak blur. Jika kamera ini dipasangkan dengan lensa Fuji G yang memiliki image stabilization, kemungkinan hasilnya akan jauh lebih baik. Meskipun demikian, 2 stop tentunya juga sudah membantu mengingat ukuran sensor dan resolusi kamera ini sangat besar.

Kebetulan, Fujifilm meminjamkan lensa baru Fujifilm 80mm f/1.7. Lensa ini ekuivalen dengan 64mm di kamera full frame, cocok untuk foto portrait setengah badan. Lensa ini beratnya sekitar 826 gram dan menggunakan filter 77mm, seperti lensa profesional full frame pada umumnya.

Hasil foto portrait menggambarkan bahwa depth of field (ruang tajamnya) sangat tipis di f/1.7, terutama saat memotret dekat dengan subjek. Bokeh sangat halus dan Chromatic aberration minim. Perlu memperbesar foto ke 150-200% dan memperbesar area di bagian kontras pada foto untuk menemukannya.

80mm f/2, Nostalgic Negative
Crop dari foto diatas menunjukkan sedikit CA di bagian yang kontras.
80mm f/1.7, Nostalgic Negative
Kiri: 80mm f/2.5, Kanan: f/1.7
Kiri & Kanan: 80mm f/1.7

Mengikuti kesuksesan Fujifilm GFX100, saya merasa Fujifilm telah berada di jalur yang benar dalam merilis Fujifilm GFX100S yang lebih compact dengan harga yang lebih terjangkau untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Fotografer profesional dan enthusiasts akan menyukainya.


Terima kasih kepada Fuji Indonesia yang meminjam kamera ini sebelum global launching. Kamera yang dipinjamkan masih bersatus pre-production. Kemungkinan besar kamera yang siap untuk produksi memiliki performa yang lebih baik.

Spesifikasi Fujifilm GFX100S

  • 102MP 43.8 x 32.9mm BSI CMOS Sensor
  • X-Processor 4 Image Processor
  • 4K30 Video; F-Log Gamma, 12-Bit Raw Out
  • 3.69m-Dot OLED EVF
  • 3.2″ 2.36m-Dot Tilting Touchscreen LCD
  • 5-Axis Sensor-Shift Image Stabilization
  • 425-Point Phase-Detection Autofocus
  • ISO 100-12800, Up to 5 fps Shooting
  • 400MP Pixel Shift Multi-Shot
  • 19 Film Simulation Modes
Saksikan juga video review/behind the scene di Youtube Infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 1 comment… add one }

Leave a Comment