≡ Menu

Leica D-Lux 8 Review

Di tahun 2024, Leica D-Lux 8 ini adalah kamera Leica paling compact dan sekaligus yang paling terjangkau harganya. Desain D-Lux 8 ini mengikuti desain Leica Q yang ikonik. Desain body dan antarmukanya sangat mirip.

Fitur utama Leica D-Lux 8

Image sensor kamera D-Lux 8 ini menggunakan sensor four thirds (4:3) dengan resolusi maksimal 22MP, tapi karena desain lensanya multi aspek rasio. Resolusi maksimum yang akan didapat adalah 17MP saat menggunakan aspek rasio 4:3. Di aspek rasio lain seperti 3:2 kita akan mendapat 16.2MP, di 16:9 dapat 15MP. Jadi kualitas gambar tidak banyak berkurang dibandingkan dengan kamera lain yang memotong gambar dari image sensor native-nya. Maka itu, pengguna kamera Leica D-Lux 8 tidak perlu takut untuk berkreasi dengan berbagai aspek rasio. Lensa yang digunakan Leica DC Vario-Summilux 10.9-34mm 1.7-2.8 ekuivalen dengan 24-75mm f/1.7-2.8 dan dilengkapi dengan optical image stabilization.

Aspek rasio 16:9

Aksesoris untuk kamera ini mirip dengan D-Lux sebelumnya, jadi akan ada handgrip, auto lens cap, dan leather bag. Baterai yang digunakan bertype BP-DC-15 yang berkapasitas 1025mah. Secara umum, aksesoris D-Lux 8 mirip dengan D-Lux generasi sebelumnya.

Koleksi aksesoris Leica D-Lux 8
Koleksi aksesoris Leica D-Lux 8
Leica D-Lux 8 dengan auto lens cap dan handgrip – Leicacamera.com

Dua fitur yang mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan adalah jendela bidiknya yang kini menggunakan teknologi OLED (2.3 juta titik), dan resolusi layar LCD datar tiga inci sudah ditingkatkan menjadi 1.8 juta titik. Dalam pengalaman memotret di malam hari, memotret dengan jendela bidik dan layar monitor sangat jelas dan sangat membantu untuk memeriksa ekposure, fokus dan ketajaman gambar.

Selain peningkatan kualitas desainnya, D-Lux 8 saat ini dapat merekam file RAW dengan format DNG yang lebih universal, sama dengan kamera Leica M, Q dan SL, jadinya akan mudah dibaca oleh sebagian besar software pengolah gambar. Hasilnya juga sepertinya akan lebih maksimal saat di edit/post processing. Misalnya saat bertemu kondisi yang kontras tinggi, dimana langit terlalu terang dan ada bagian yang gelap, dengan file RAW dan sentuhan Lightroom mampu membuat gambar yang seimbang dan detail.

RAW dari kamera
Setelah diproses di Lightroom

Sayangnya, Leica D-Lux 8 ini, belum weathersealed, jadi harus hati-hati dengan keadaan extreme spt hujan badai atau debu, tapi untungnya ada filter thread untuk melindungi bagian depan lensa atau membuat efek khusus.

Bagi penggemar SOOC atau straight out of the camera, Leica D-Lux memiliki berbagai profile tonal dan warna khas Leica dalam menu Film Style seperti Leica Vivid, Standard, B&W dll.

Leica B&W High Contrast tersedia dalam menu Film Style

Yang menarik juga adalah kamera compact ini menggunakan leaf shutter, jadi saat memotret suara shutternya lebih lembut, dan bisa sinkronisasi lampu kilat di shutter speed yang 1/2000 detik. Jauh lebih cepat dibandingkan kamera mirrorless/DSLR pada umumnya di sekitar 1/200 detik saja.

Memotret di kondisi malam hari bukan masalah bagi kamera bersensor besar dan lensa berbukaan besar seperti Leica D-Lux 8

Kinerja / Performance Leica D-Lux 8

Kinerja kamera dalam hal kecepatan boot-nya lumayan cepat sekitar 2-3 detik, kinerja autofokus dan memotret, mengganti setting, melihat hasil gambar dan lain-lain pada umumnya cepat.

Sistem autofokus masih menggunakan sistem deteksi kontras, yang sesuai namanya bekerja dengan baik di kondisi terang dan kontras, tapi di kondisi kontras rendah seperti backlit, fokus akan agak lambat, dan kadang kesulitan.

Sistem autofokus juga sudah mendukung face & eye detection. Dalam praktiknya sistem ini bekerja dengan baik, hanya saja saat wajah tidak menghadap ke depan, misalnya ke samping atau belakang, atau mata tertutup, maka sistem ini gagal dalam mengunci fokus. Untuk portrait dimana subjeknya banyak bergerak, ada fokus tracking dan field bisa digunakan sebagai alternatif.

Kiri: Face & eye detection bekerja dengan baik saat wajah dan mata terlihat jelas menghadap ke kamera. Kanan: Crop / detail dari foto sebelah kiri

Kinerja video

Kamera D-Lux ini dirancang untuk fotografi, tapi tentunya bisa untuk merekam video, meskipun fitur videonya bukan yang paling baru. untuk setting video sudah ada control panelnya sendiri, jadi mudah mengganti settingnya. Resolusi video maksimal di 4K 30p atau Full HD 60p, Tidak ada fitur profesional seperti log-gamma, dan juga tidak ada opsi untuk memasang audio external, adanya mic internal saja. dan perekamanan video 15 menit per take.

Autofokus video juga kurang, kalau rekam video saya usulkan manual fokus. Video memang bukan forte kamera ini meskipun bisa kita pakai untuk merekam b-roll atau momen-momen singkat. Karena ukurannya yang compact, D-Lux ini cocok jadi kamera kedua untuk mendukung kamera video utama, misalnya untuk video b-roll, atau membuat timelapse via interval shooting.

Konektivitas dan kesimpulan

Konektivitas antara kamera dan ponsel didukung oleh aplikasi Leica Fotos, yang memungkinkan untuk download file RAW/DNG, file video, dan aplikasi juga dapat menggunakan ponsel sebagai remote untuk zoom, dan bahkan bisa update firmware secara langsung. Tidak perlu repot-repot lagi harus copy file manual ke SD card.

Kesimpulannya, Ada beberapa poin-poin penting dari kamera ini

  • Kamera ini kamera yang bersensor relatif besar, dengan lensa zoom berbukaan besar
  • Desain kamera menganut prinsip essential design khas Leica
  • Kualitas dan resolusi layar monitor dan jendela bidik sudah ditingkatkan sehingga lebih mudah digunakan di kondisi terang
  • Aplikasi Leica Fotos semakin berkembang dan memudahkan untuk transfer foto atau sebagai remote.

Kamera Leica D-Lux 8 telah diumumkan secara resmi tanggal 2 juli 2024, dan akan tersedia untuk dipesan di Leica Store Jakarta.


Bagi teman-teman yang ingin belajar mengoperasikan kamera Leica silahkan hubungi kami di WA 0858 1318 3069

Saksikan Review Leica D-Lux 8 di YouTube infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment