Kali ini kita kedatangan dua buah produk baru dari Shanny, yaitu pertama adalah flash eksternal SN600C-RF (C menandakan kompatibel dengan TTL Canon), dan produk lainnya adalah satu pasang Wireless E-TTL Flash Trigger SN-E3-RF. Kode RF sendiri maksudnya adalah Radio Frequency, memakai kanal 2,4 GHz. Trigger Shanny ini berjenis transceiver yang berarti bisa menjadi pengirim sinyal (TX/transmitter) atau penerima (RX/receiver). Karena memakai sistem frekuensi radio, antara unit TX dan RX bisa tetap terkoneksi walau dipisahkan hingga sejauh 200 meter. Bagaimana tinjauan kinerja dan konfigurasi pemakaian peralatan ini, kita akan bahas selengkapnya.
Flash SN600C-RF sendiri merupakan flash eksternal yang punya fitur cukup lengkap, berkekuatan besar dan punya fitur wireless yang kompatibel dengan trigger SN-E3-RF. Fitur unggulan flash SN600C-RF diantaranya kemampuan E-TTL Canon, High Speed Sync (HSS), Multi flash, dan GN 60. Seperti flash SN600SC yang sudah direview sebelumnya, kali ini SN600C-RF juga punya bentuk luar yang sama, dengan layar LCD besar dengan backlit, roda putar dan berbagai tombol. Flash ini ditenagai oleh 4 baterai AA, punya slot samping seperti 3.5 sync, PC sync dan external power. Untuk kebutuhan update firmware juga tersedia USB port di dekat baterai. Fasilitas wireless di SN600C-RF punya pengaturan grup (A/B/C) dan channel (hingga 15 channel) sehingga bisa diaplikasikan untuk banyak flash. Sayangnya flash ini tidak punya pilihan slave TTL dengan wireless optik yang dikendalikan dari flash kamera Canon, yang ada hanya slave manual biasa (S1 dan S2).
Transceiver SN-E3-RF karena merupakan peranti yang multifungsi maka dia bisa dipasang di atas kamera ataupun bisa dipasang dengan flash eksternal. Sepintas ukuran transceiver ini memang tampak cukup besar, bahkan lebih besar dari produk sejenis dari produsen lain. Kualitas fisik secara umum cukup baik, plus ada layar kecil untuk meninjau setting. Sayangnya tidak ada fitur lampu AF-assist di bagian depan unit ini sehingga kamera akan kesulitan mencari fokus saat gelap. Diatasnya terdapat dudukan flash yang bisa dipakai untuk memasang flash lain jika perlu, tapi tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam jangka waktu lama karena selain berat, tidak begitu stabil.
Pemakaian dan konfigurasi sistem
Untuk bisa mengendalikan flash SN600C-RF secara wireless, kita perlu memasang unit trigger SN-E3-RF di atas hot-shoe kamera merk Canon seperti gambar di atas. Adapun modenya harus dalam posisi TX (transmit) karena akan difungsikan untuk mengirim sinyal. Sebagai penerima, tentunya flash SN600C-RF dipasang di mode wireless slave 2,4 GHz E-TTL. Karena dalam paketnya transceiver SN-E3-RF ada dua unit maka unit satu lagi bisa dipakai di mode RX (receiver) dan dipasang dengan flash lain bila perlu (sehingga total ada dua flash yang menyala). Flash lain yang disarankan adalah yang kompatibel dengan sistem Canon, supaya TTL-nya bisa bekerja normal, misalnya semua flash Canon EX (430, 580, 600 dsb), Yongnuo 568 EX II, Shanny SN-600SC. Tapi kalau flash yang tidak kompatibel dengan sistem Canon (contohnya flash Nikon), minimal kita masih bisa set kekuatannya secara manual di flashnya.
Jadi konfigurasi yang bisa dilakukan :
- sebuah unit Shanny SN-E3-RF di pasang diatas kamera Canon, diset di mode TX (sebagai transmitter)
- sebuah flash SN600C-RF di mode wireless E-TTL
- bila perlu, sebuah flash lain dipasangkan dengan satu unit Shanny SN-E3-RF di mode RX (sebagai receiver)
Dibawah ini adalah video demonstrasi konfigurasi flash
Pengaturan Channel dan Grup di Shanny RF
Di unit transceiver SN-E3-RF selain ada pilihan mode RX atau RX di sisi kanan, juga disamping kirinya ada tombol ABC untuk memilih grup. Di bagian depan ada tombol CH+ dan CH- untuk memilih kanal (bisa hingga 15 kanal) untuk memastikan tidak terjadi interferensi dengan alat lain. Saat dipilih ke mode TX, maka tombol ABC bisa ditekan untuk pilihan apakah hanya ingin satu grup (misal A/B/C), dua grup (AB/BC/AC) atau tiga grup (ABC). Sedang di mode RX kita tentunya hanya bisa memilih salah satu grup saja (A/B/C). Karena keterbatasan ukuran layar LCD di trigger, kebanyakan pengaturan flash dilakukan di menu kamera (masuk ke shooting menu > flash control > external flash setting) dan tampilannya akan seperti ini :
Sebaliknya saat Shanny SN-E3-RF dipasang diatas kamera Canon, maka pengaturan built-in flash tidak bisa dilakukan. Ilustrasi pesan yang muncul seperti ini :
Melalui kamera, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan flash dalam mode apa : TTL, Manual atau Multi flash (repeat). Lalu ada juga pilihan zoom yang kita inginkan, mode shutter sync (first, second atau high speed) dan kompensasi/kekuatan flash. Setelah kita memilih semua settingnya maka kamera akan memberikan sinyal berisi data yang semestinya untuk dikirim ke flash eksternal, tapi oleh Shanny SN-E3-RF ini data tersebut diambil dan dikirimkan melalui frekuensi 2,4 GHz ke unit penerima (RX) dan dikodekan lagi untuk dikirimkan ke flash eksternal yang terpasang di unit RX tersebut. Selanjutnya kita tinggal tes konfigurasinya dengan menekan tombol test di unit SN-E3-RF di atas kamera, dan jika semua settingnya sudah benar maka flash akan menyala.
Kesimpulan
Secara umum, sistem flash SN600C-RF dan transceiver SN-E3-RF ini merupakan sistem yang canggih karena saat artikel ini ditulis, hanya sedikit flash yang memiliki fitur built-in radio receiver. Sistem flash ini juga cukup mudah untuk di set-up dan bisa diandalkan dalam praktik. Pemakai kamera Canon bisa menggunakan beberapa flash yang dikendalikan secara wireless 2,4 GHz yang handal, dengan tetap mempertahankan fungsi TTL-nya. Untuk pengaturan di unit SN-E3-RF cukup simpel karena kita hanya memilih channel dan grup, sedangkan opsi TTL/manual/multi, shutter sync dan kompensasi diatur melalui menu di kamera. Namun untuk kompatibilitas dari sistem Shanny RF memang terbatas, contohnya dia tidak kompatibel dengan sistem wireless dari Canon (baik Canon RT maupun Canon optical slave).
Keunggulan
- Flash SN600C-RF berkekuatan besar dan fitur lengkap (HSS, Multi flash, E-TTL, dll)
- Transceiver SN-E3-RF radio 2.4Ghz
- Sistem flash dan trigger relatif compact (ringkas)
- Harga flash dan transceiver relatif murah
- Sistem radio wireless dengan jangkauan yang jauh
Kelemahan
- Merupakan sistem yang cukup tertutup, tidak compatible dengan sistem radio flash Canon
- Tidak ada mode Slave Canon baik E-TTL/Manual.
- Mengganti mode-mode flash tertentu harus di menu kamera
Harga unit flash Shanny SN600-RF Rp 1.750.000 dan sebuah transceiver SN-E3-RF Rp 475.000.
Jadi totalnya Rp 2.225.000.
Menurut saya kombo ini masih merupakan deal yang bagus. Cocok juga bagi yang sudah memiliki flash Canon EX atau compatible dengan sistem Canon.
Untuk memesan transceivers dan Flash SN-600 C-RF ini, bisa menghubungi 0858 1318 3069 atau email: infofotografi@gmail.com
Boleh juga mengunjungi online store kami di ranafotovideo.com
Comments on this entry are closed.
Koh enche tjin, kebetulan suka banget baca2 review2 dari kokoh, thank you banget udah banyak review
Kebetulan aku pakai canon 760d
Dan flash pixel mago GN65-TTL..
Kalau pakai transceiver SN-E3-RF.. apakah compatible?
Kebetulan saya sudah keburu beli sebelum saya baca review flash shunny -.-”
Saya ingin coba foto2 lowkey 1/8000s ini.. sorry out of topic ada pertanyaan yang sedikit ganjel, kenapa 760d saya maksimal sanggupnya hanya 1/4000s
Mohon petunjuknya ^.^
Sepertinya gak compatible, coba cari transmitter dari Pixel saja yang compatible dengan flashnya. Kamera DSLR Canon pemula biasanya dibatasi ke 1/4000 detik.
wah terima kasih banyak koh…
nah kalau saran dari kokoh enche, better
jual pixel mago terus beli Shanny SN600C-RF dan transceiver SN-E3-RF
atau
beli trigger-nya pixel?
budget prob yah..
thank you
Met malam bung enche, saya saat ini pakai canon 600D, flash gun shanny SN600SC, saya ingin menggunakan flash tambahan. Minta sarannya, trigger apa yang cocok. Trims.
Jika perlu manual flash saja, trigger sederhana ini bisa dipakai. Kalau yang Shanny SN E3 RF juga bisa, perlu sepasang (satu di atas kamera, satu dibawah Shanny 600 SC)
Mas lw mau beli itu dimna?
Bisa lewat ranafotovideo.com atau hub langsung 0858 1318 3069/infofotografi@gmail.com
Mas saya mau nanya kmrn saya beli trigger wireless youngnou rf 603c 2 buah, buat canon 60 d, yg satu sy pasang di cemera yg satu nya si flash 430ex ,sudah conect tp flashnya ga mau nyala.knapa ia??mohon bantuany!terima kasih
Ko apa bedanya sn600sc dgn sn600c-rf.. Apa juga bedanya sn-e3-rt dgn sn-e3-rf.. Mana yang bagus? Apakah ada kelemahan dan kelebihan?
Singkatnya bagusan yang radio (RF), karena jarak wirelessnya bisa lebih jauh (20m banding 100 meter), juga lebih reliable di outdoor. Lebih lengkap lagi coba baca-baca di halaman ini ya, akan menjawab pertanyaan diatas dengan tuntas.
untuk garansinya gimana yaa koh? apakah di indo ada service centernya? klo tidak ada berapa lama seumpama ada kerusakan/masalah sparepartnya ?
thannks
Garansinya setahun. Pusat servicenya di China. Kalau flashnya gagal fungsi dalam 3 bulan saya ganti baru. Tapi setelahnya kena biaya ongkir untuk service ke China.
Ko,..sy pemula, kamera sy Nilon D7000, apa flash shanny SN600N cocok untuk kamera sy itu n mudah menggunakannya.tks.
Mas Di DSLR Canon kan ada wireless flash, Bisa ngaa mengendalikan flash external dari kamera tapi built in flash tidak ikut nyala.
Terimakasih
Tidak bisa kecuali pakai alat tambahan (trigger).
Mas Erwin, kalo untuk yg Nikon apakah tersedia juga paket seperti itu?
Belum ada paket Nikon seperti itu.
Belum ada