Lensa-lensa dari Pabrikan Tiongkok biasanya manual fokus, tapi dalam beberapa tahun terakhir mulai banyak yang membuat lensa autofokus untuk kamera mirrorless. Salah satu pabrikan yang membuat lensa autofokus yang harganya terjangkau adalah Meike.
Meike 55mm f/1.4 yang saya review kali ini adalah lensa untuk kamera APS-C. Tersedia untuk Fujifilm, Sony E dan Nikon Z.
Prototype lensa ini sebenarnya sudah dipamerkan akhir tahun 2023 di pameran fotografi, dan baru jadi sekitar bulan Februari 2024 yang lalu. Tapi karena kesibukan dan trip ke Jepang dan Bali, saya baru sempat mencobanya akhir bulan April ini.
Lensa 55mm untuk kamera APS-C berarti ekuivalen dengan 82.5mm. Jarak fokal 80-an mm punya karakteristik yang ideal untuk foto portrait close-up atau setengah badan. Jarak fokus minimumnya cukup pendek, 61cm saja. Bukaannya relatif besar f/1.4 sehingga memudahkan kita untuk membuat latar belakang blur atau saat memotret di kondisi gelap.
Karena dirancang untuk kamera APS-C, lensa ini cukup compact, beratnya dibawah 300gram, dan filternya kecil, 52mm. Lens hood tersedia jadi gak perlu repot beli terpisah. Saat dipasang di kamera APS-C seperti Fujifilm X, ukurannya terasa pas, tidak jomplang dan buat motret seharian bukan jadi masalah.
Di body lensa ada tuas autofokus-manual fokus, ada USB port untuk update firmware, dan ada ring untuk mengganti bukaan dari f/1.4-16 yang bertekstur diamond, dan ring manual fokus. Di bagian mountingnya ada seal untuk mencegah air masuk ke dalam kamera atau lensa.
Kesan saya terhadap lensanya sangat baik. Jika boleh memberi masukan, paling ring bukaan lensanya dibuat sedikit lebih jauh dan lebih tebal dari mount jadi lebih ergonomis. Dan supaya konsisten ringnya bertexstur diamond semua, jangan cuma bagian bukaan saja.
Kualitas gambar yang dihasilkan lensa ini menurut saya bagus, di bukaan terbesarnya f/1.4 hasilnya sudah cukup tajam di kamera fujifilm X-S10 yang bersensor 26MP. Saat menggunakannya, kinerja autofokusnya juga oke, deteksi wajah dan mata bekerja dengan baik dan lancar baik di kondisi terang atau backlight yang cukup parah.
Bokeh lensa juga bagus, tidak terlihat onion ring atau chromatic aberation/outline. Di bagian tengah bulat tapi di bagian tepi bentuk bokeh berubah lebih persegi atau berbentuk pipih. Bagi saya ini normal untuk lensa berbukaan besar masa kini.
Saat editing, software mengenali lensa dengan baik dan mengapply profile correction seperti mengatasi masalah distorsi dan vignette.
Yang paling menarik menurut saya adalah harga lensa ini. Secara global, Meike menjual lensa ini dengan harga USD 199 atau sekitar tiga jutaan. Harga ini jauh lebih murah daripada lensa 3rd party seperti Sigma 56mm f/1.4 yang harganya sekitar 6 jutaan. Juga lebih murah dari Viltrox, lensa sesama pabrikan China yang harganya sekitar 4.5 jutaan.
Sedangkan pihak pertama malah tidak membuat lensa seperti ini, misalnya Fujifilm adanya 56mm f/1.2 yang harganya lebih dari 10 jutaan, dan belum ada lensa Nikon DX atau Sony yang seperti ini juga.
Pastinya, lensa ini biasanya digunakan untuk portrait, tapi yang ingin menggunakannya untuk hal lain seperti travel dan street, lensa ini juga cocok karena ukuran dan beratnya ringan.
Belakangan ini, saya sempat mendengar rumor bahwa komponen elektronik untuk lensa autofokus agak shortage/minim stoknya, oleh sebab itu, lensa Meike 55mm ini sepertinya akan diproduksi dalam jumlah yang cukup terbatas per bulannya, Jadi bagi teman-teman yang ingin memesan/pre-order bisa hubungi kami via WA 0858 1318 3069 atau melalui tokopedia infofotografi.