Timing, atau saat mengambil foto adalah segalanya. Timing yang bagus membuat foto objek yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa, di lain pihak timing yang buruk membuat foto objek yang luar biasa menjadi biasa-biasa saja.
Timing menjadi sangat penting saat mengambil foto aksi, seperti olahraga, satwa liar atau fotografi jalanan. Timing juga berlaku untuk fotografer pemandangan. Konon saat terbaik untuk mengambil foto pemandangan adalah 30 menit sebelum dan sesudah matahari terbit dan terbenam.
Lalu bagaimana mendapatkan timing yang pas? Banyak orang yang mengira bahwa berada di waktu dan tempat karena keberuntungan semata. Tapi sebenarnya, untuk mendapatkan timing yang baik bisa diantisipasi. Antara lain dengan cara:
Antisipasi
Antisipasi berarti kondisi kita selalu siap dalam memperhatikan situasi disekitar kita. Antisipasi juga berarti kita bisa memprediksi atau setidaknya mencoba memprediksi apa yang terjadi setelahnya. Di dalam fotografi olahraga, kita bisa belajar mengamati karakter atlit yang berlomba. Misalnya seorang atlit sepakbola selalu merayakan gol di sudut kanan lapangan, maka bila kita mau mengambil foto tersebut, seyogyanya kita siap berada di posisi tersebut.
Demikian juga dalam foto satwa liar di dalam safari. Kita harus mengenal karakter hewan-hewan tersebut sehingga tau timing atau moment yang pas untuk mengambil gambar. Misalnya ada hewan yang hanya keluar pada malam hari.
Kesabaran
Setelah berlatih mengantisipasi pergerakan objek foto, seringkali kita harus bersabar. Kadang, kita perlu menunggu cukup lama untuk mendapatkan momen yang baik. Dalam foto olahraga misalnya, kita merasa sudah di tempat yang benar, tinggal menunggu momennya, dan bila kita tidak sabar dan konsentrasi, kesempatan emas akan terlewatkan.
Dalam foto satwa liar, kesabaran merupakan sifat yang terpenting yang dimiliki, menunggu satwa keluar dari kandang kadang memakan waktu seharian.
Menguasai alat yang dipakai
Terakhir, untuk dapat mengambil foto di saat yang tepat, menguasai alat fotografi yang dipakai sangat penting. Dan memiliki kamera yang memiliki respon yang cepat juga sangat membantu. Menguasai alat bukan hanya mengetahui cara mengoperasikannya, tapi juga melatih diri sehingga kita terbiasa dengan kamera tersebut.
Seseorang fotografer biasanya memerlukan waktu cukup lama untuk benar-benar menguasai kontrol kamera yang dimiliki, oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengganti-ganti kamera dengan waktu singkat karena Anda akan memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali.
Semoga sukses!
maksud saya di pertanyaan pertama adalah foto kedua memakai flash atau tidak. foto reaksi atlit setelah menggolkan bola.
1. Foto pertama mengunakan flash yang di bouncing di langit-langit kapal, foto kedua tidak mengunakan flash.
2. Gak tau juga, menurut saya sih buang-buang energi saja, kecuali ada pemantul (langit-langit)
3. Biasanya 800-1600 menjadi batas maksimum untuk banyak model kamera DSLR. Untuk kamera dengan sensor yang lebih besar (full frame DSLR), sekitar ISO 3200 gambar masih lumayan baik.
Salam balik.
Saran saran di blog ini sangat bagus mas. Saya cukup terbantu dengan adanya blog ini. Saya fotografer pemula yang biasa memakai camdig, jarang pakai DSLR kecuali mode auto (dslrnya hasil dari pinjeman teman).
pertanyaan:
1. Foto pertama pakai flash tidak mas? kalau first curtain atau back curtain pada flash dipakai ada pengaruhnya tidak di siang hari?
2. Saya pernah lihat orang bouncing flash ke atas pada saat malam hari di luar ruangan, pengaruhnya apa mas?
2. Pertanyaan di atas mengenai ISO cukup menarik. Menurut mas ISO setinggi berapakah yang lazimnya bisa dipakai sebelum gambarnya rusak? (studi kasus, menggunakan pentax k-r yang isonya bisa 25600.
makasih mas,
salam tukang potret.
Dengan hadir nya blok ini, saya sangat berterima kasih sekali. banyak kawan-kawan terbantu dan husus nya saya pribadi, yg tadi nya hoby foto. tapi engak tahu kemana mau bertanya apa bila ada permasalah dalam bidang foto…terimakasih atas ilmu yg di berikan….harapan blog ini terus di pelihara…salam hangat selalu, jg semua buat rekan-rekan se frofesi…
Salam hangat
makasih infonya mas _____!!!! hebat hebat hebat blog ini sangat membantu banyak pelajaran yang aku dapatkan dari mas __! =)
saya nubie banget dalam hal foto grafi..beruntung sekali bisa bertemu blog ini…dan selama ini saya hanya main di mode P…matur nuwun informasinya ya mas
Foto pertama pake flash
ISO semakin tinggi, kualitas foto makin buruk, maka itu hindari ISO tinggi. Di tempat temaram, pakai tripod untuk mencegah blur.
mas..foto yg pertama t pk flash ga?
trus klo dlm ruangan( msl cahaya temaram cafe),,gmn trick’a kualitas foto ttp bagus dgn iso tinggi tnpa pk flash?
Iya betul, untuk olahraga yang pergerakannya cepat misalnya sebisanya shutter speed tidak kurang dari 1/500
Tapi kalau pergerakan yang tidak begitu cepat, sekitar 1/125 cukup mantap.
Flash juga bisa membantu untuk membekukan aksi. Kalau memakai flash, 1/30 atau 1/60 cukup baik.
kalo dalam moment2 seperti ini apakah kita harus stan by camera dalam settingan speed yang tinggi, karena setiap moment pasti ada pergerakan,
dan bagaimana settingan camera yg tepat stan by untuk mengcapture saat2 sepeti ini.. trimakasih