≡ Menu

Mengapa saya menyukai lensa lebar

Sejak beberapa tahun yang lalu, saya telah menggunakan berbagai jenis lensa, dari lensa lebar, normal dan telefoto. Diantara lensa-lensa tersebut yang paling saya sukai adalah lensa lebar. Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi mengapa saya menyukai lensa lebar.

Tetapi, pertama-tama, saya pikir lebih baik untuk membatasi definisi lensa lebar. Saya menganggap 24mm ke 35mm (dalam format full frame atau 35mm adalah rentang lensa lebar). Bila lebih lebar dari itu, akan saya namakan lensa sangat lebar, dan bila lebih sempit dari itu, akan saya namakan lensa telefoto.

Jika Anda memiliki kamera digital SLR, Anda berkesempatan besar untuk memiliki lensa sudut lebar karena dalam setiap pembelian kamera baru biasanya Anda juga mendapatkan lensa 18-55mm (setara dengan 27-88mm dalam kamera full frame). Jadi jika Anda mengambil gambar di rentang 18 sampai 24mm dengan lensa itu, Anda sedang mengambil foto yang dengan sudut lebar.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa saya suka mengunakan lensa dengan sudut lebar:

Sudut pandang

Saya memulai fotografi ketika saya masih kuliah. Saya saat itu berpartisipasi di koran kampus. Waktu itu, saya secara rutin ditugaskan untuk mendokumentasikan acara di sekitar kampus. Karena ruang halaman koran yang terbatas, saya harus mengambil satu atau dua foto yang dapat menceritakan acara tersebut. Oleh karena itu, dengan mengambil gambar sudut lebar saya dapat memasukan banyak informasi dalam satu atau beberapa foto.

Kemudian, saya menemukan bahwa saya bisa memperoleh sudut pandang yang menarik dengan menggunakan lensa sudut lebar. Dengan lensa lebar, saya bisa membuat foto yang menyiratkan ilusi tiga dimensi atau kedalaman, maka itu, pemirsa akan merasa seperti berada atau menyaksikan acara tersebut secara langsung.

Diambil dengan sudut 24mm - Mahasiswa mahasiswi baru di Universitas Bucknell saat orientasi mahasiswa baru

Diambil dengan sudut 24mm - Mahasiswa mahasiswi baru di Universitas Bucknell saat orientasi mahasiswa baru

Kedalaman lapangan fokus (depth of field)

Secara teknis, mengambil gambar dengan sudut lebar juga memberikan beberapa manfaat. Pertama, kedalaman lapangan fokus lebih besar daripada jika Anda menembak di sudut normal atau telefoto. Ini sangat membantu ketika Anda mengambil foto kelompok orang dalam situasi cahaya yang redup. Karena dengan bukaan yang lebih besar daripada lensa telefoto, Anda bisa mendapatkan foto yang tajam dari ujung ke ujung.

Karena jarak fokus yang pendek, Anda dapat mengambil foto dalam kecepatan rana lebih lambat dan masih mendapatkan gambar yang tidak blur bila subjek tidak bergerak. Sebagai contoh, ketika Anda mengambil gambar di 28mm, Anda bisa menembak dengan kecepatan 1/30 detik. Dengan teknologi stabilisasi gambar (IS, VR, OS, dll), Anda bahkan dapat mendapatkan dua atau tiga stop lebih lambat! Di sisi lain, jika Anda mengambil gambar dengan lensa telefoto seperti 100mm, Anda membutuhkan setidaknya 1/100 atau 1/160 detik untuk menjaga foto bebas dari blur akibat goyangan kamera.

Tantangan

Jika digunakan secara tidak tepat, lensa sudut lebar dapat membuat distorsi yang tidak diinginkan. Wajah bisa lebih lebar dan hidung menjadi lebih besar dari kenyataan. Ketika Anda menembak foto pemandangan, penembakan di sudut lebar rentan terhadap flare dan penyimpangan kromatik.

Tapi mungkin kesalahan yang dibuat pemula adalah memasukkan elemen lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Subjek utama yang difoto menjadi terlihat kecil. Tapi ini bisa dihindari dengan mendekati subjek foto.

Tetapi ketika Anda mendekat dengan subjek, sudut pandang Anda akan berubah secara dramatis dan distorsi akan muncul. Jadi, Anda perlu mencari posisi yang tepat untuk meminimalisir efek distorsi atau membuat distorsi bekerja untuk Anda, bukan melawan Anda. Misalnya, Anda dapat menggunakannya untuk mengambil potret wajah anak-anak yang lucu lucu.

Secara pribadi, saya pikir tantangan adalah hal yang baik karena memaksa Anda untuk menjadi seorang fotografer yang lebih baik. Tantangan yang cukup akan membuat Anda termotivasi dan meningkatkan kualitas fotografi Anda. Bila Anda melakukannya dengan benar, niscaya foto Anda akan lebi menonjol daripada hasil fotografer yang lain.

Serba Guna

Terakhir, memotret dengan sudut lebar menarik karena sifatnya yang serbaguna, Anda dapat menggunakannya untuk foto pemandangan, fotografi jurnalisme, potret, pernikahan, dan arsitektur. Banyak pilihan lensa sudut lebar yang tersedia di pasar, termasuk lensa kit yang dibundel bersama kamera digital SLR Anda. Jika Anda memiliki lensa tersebut, saya sarankan Anda untuk berlatih untuk mengambil foto dengan lensa lebar. Selamat mencoba!

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 166 comments… add one }
  • Joe September 17, 2019, 8:52 am

    Halo kak, minta saran dong.
    Saya ada kit lens 28-70 f3,5-5,6.
    Basicly kit lens kualiti na lumayan bagus
    Tapi saya berencana tuk upgrade lens saya?
    Kira2 lebih baik saya upgrade ke 24-105mm f4 atau 70-200mm f4
    Lebih focus ke foto event in and outdoor
    Dan beberapa event yang cuman bisa di 1 posisi(ga bisa jalan2)

    • Erwin Mulyadi September 18, 2019, 2:16 pm

      Keduanya menarik. Kalau 28-70mm tetap mau dipakai, ya ambil 70-200mm untuk melengkapi.

  • Komang antara June 19, 2019, 5:31 pm

    Pak enche lensa 24-105 mm dan 18-105 mm lebih wide mna?
    Saya pemula untuk pornografi dan mau beli lensa trimakasih

  • marrz June 28, 2018, 2:41 pm

    Mohon pencerahan, saya suka dengan lensa lebar baik untuk pemotretan apapun itu, karna bagi saya banyak hal yg bisa ditangkap selain objek saja, seperti keindahan gedung dibalik indahnya objek dsb. Dikarnakan saya kebetulan berpropesi sebagai photografer wedding, lensa terlebar yg saya punya hanya sigma 17-70mm f2.8. Saya berniat untuk mencari tambahan untuk lensa yang lebih lebar untuk kebutuhan kerja, dan sempat melirik samyang 10mm yang bakal saya gandeng untuk Nikon D7200 saya, menurut om bagaimana dengan pilihan saya? Meski bakal kerja lambat dengan manual fokusnya tapi bagaimana dengan distorsi dan warna dari si samyang m3nurut om terima kasih…

  • Naufal January 21, 2018, 10:02 pm

    Selamat malam….
    mohon masukan lensa wide utk D5300, saya punya 3 opsi
    1. Sigma 10-20/ f.4-5.6 EX DC HSM
    2. Tokina AT-X 116 PRO DX-II 11-16mm f/2.8
    3. AF-S DX NIKKOR 10-24mm F3.5-4.5G ED
    ketiga opsi tersebut saya berencana beli yang second
    terima kasih

    • Enche Tjin January 22, 2018, 12:43 pm

      Saya pilih yang 2.

      • Naufal January 30, 2018, 2:22 am

        Terima kasih banyak atas sarannya
        jadi tambah pede mau beli tokina

  • Mahardika May 23, 2016, 11:35 pm

    Om.. klo untuk nikon d3200 pemilihan antara lensa 55- 200 vr sama tamron 18 250 non vc recommend mana? Sekalian penjelasan mengenai ke 2 lensa tsb

    • Enche Tjin May 24, 2016, 12:32 am

      Secara optik 55-200mm VR lebih bagus dan tajam, 18-250 bisa lebar, bisa zoom, tapi gak bagus di kondisi gelap karena gak ada stabilizernya. Saya lebih cenderung pilih 55-200mm VR.

  • Fikry March 31, 2016, 2:07 am

    Om enche saya minta saran dong.
    Saya kan termasuk pecinta fotografi, lalu saya ingin naik kelas kamera ( sebelumnya menggunakan nikon d5000 )
    Kalau saya mau naik kelas rekomendasi kamera buat saya apa ya? ( nikon series )
    Terus lebih baik saya menggunakan bodi yang fx atau dx ya? Mohon sertakan penjelasan juga om enche 😀

    • Enche Tjin March 31, 2016, 10:52 am

      Body FX memberikan resolusi dan ketajaman lebih, tapi kekurangannya agak besar, mahal dan lensa-lensanya rata-rata juga lebih besar dan mahal. Sedangkan yang DX lebih terjangkau dan ringkas. Upgrade dari D5000 adalah Nikon D5500.

  • Adho murtadho February 29, 2016, 10:18 am

    Om , lensa 16mm dipasang di nx3000 untuk landscape bagus dan hasil foto nya tajam ga

  • Sastra Saputra September 2, 2014, 2:34 pm

    Pak Enche, saya masih bingung dengan artikel bapak,
    “Karena jarak fokus yang pendek, Anda dapat mengambil foto dalam kecepatan rana lebih lambat dan masih mendapatkan gambar yang tidak blur bila subjek tidak bergerak. Sebagai contoh, ketika Anda mengambil gambar di 28mm, Anda bisa menembak dengan kecepatan 1/30 detik. Dengan teknologi stabilisasi gambar (IS, VR, OS, dll), Anda bahkan dapat mendapatkan dua atau tiga stop lebih lambat! Di sisi lain, jika Anda mengambil gambar dengan lensa telefoto seperti 100mm, Anda membutuhkan setidaknya 1/100 atau 1/160 detik untuk menjaga foto bebas dari blur akibat goyangan kamera.”
    Bukankah kecepatan rana 1/100 dr lensa tele memudahkan kita mengambil foto, drpd 1/30? Kenapa bagi bapak, ini menjadi kelebihan, saya kurang mengerti, mohon penjelasannya…

    • Enche Tjin September 2, 2014, 11:06 pm

      Dengan kecepatan rana yang lebih lambat, cahaya bisa masuk dengan lebih banyak. Berguna kalau foto ditempat yang agak gelap misalnya indoor/di tengah hutan (cahaya matahari tertutup pohon)

  • JR August 2, 2014, 11:35 am

    Pak Enche, saya pemula dan menggunakan fuji xe-1 dan mempunyai lensa kit xf18-55 f2.8-4 dan lensa fix 35 f/1.4. Dalam waktu dekat saya akan melakukan perjalanan panjang dalam durasi waktu bulanan, dimana akan memotret perkotaan, alam, dan street photography. Saat ini lagi berfikir untuk beli lensa wide fuji xf10-24 f/4. Menurut Pak Enche:
    1) apakah lensa wide dgn bukaan f/4 itu cukup baik kalau saya memotret lansekap waktu senja dan malam?
    2) untuk orang yg sedang traveling, apakah kira2 saya tetep perlu membawa lensa kit saya? Karena sejujurnya amat jarang saya pakai. Dan saya ingin lebih ringan bawaannya. Namun bukaamnya cukup baik, yaitu f/2.8.
    3) saya juga consider samyang 12mm f/2 atau samyang 10mm f/2.8. Harganya jauh lebih murah drpd merk fuji. Tapi fokusnya manual, apakah untuk lansekap, fokus manual tdk masalah? Karena saya tdk terlalu pandai nih untuk menyetel manual.

    Terima kasih ya Pak Enche, saya perlu sekali masukannya.

    • Enche Tjin August 3, 2014, 6:34 am

      1. Cukup, karena ada stabilizer yang sangat membantu.
      2. Saran saya bawa juga, karena 18-55mm itu paling serbaguna daripada yang ultra lebar dan fix
      3. Sebaiknya yang Fuji saja. Repot kalau manual fokus dengan XE-1 karena belum ada fitur focus peakingnya (Setau saya sampai saat ini).

  • andi July 16, 2014, 12:39 pm

    maaf om enche aku mau minta saran dan pendapat om enche tentang lensa tokina 17-35 f/4pro fx menurut om enche untuk lensa ini bagaimana tingkat ketajamanya untuk keperluan landscape apakah bisa sebanding dgn lensa nikon yg 16-35 f/4 untuk pengalaman om enche terima kasih om enche salam kenal ya om 🙂

    • Enche Tjin July 17, 2014, 8:27 am

      Kurang lebih sama kualitasnya, hanya gak ada fitur VR saja.

  • kris July 8, 2014, 12:28 pm

    Suhu sori numpang iklan, buat yang butuh sigma 10-20 saya maunjual jarang pake, pleass call 081282001117 thx

  • bagus June 15, 2014, 12:53 pm

    om enche aku mau nanya kalo di kamera fullframe maksiman focal lensa agar tidak vignetting itu maksimal focal berapa ya om soalnya kemaren sempat seaching2 di youtube kalo pakai tokina 11-16 di focal 11 itu sudah vignetting om mohon masukannya ya om soalnya biar kaga salah beli lensa wide om enche

    • Enche Tjin June 15, 2014, 10:15 pm

      Kalau untuk full frame lensa lebar yang gak vinyet adalah 16-35mm

  • pandhu May 27, 2014, 8:29 am

    om enche mau tanya nih canon 24-105 f 4L is usm, bagus ngga buat landcape
    terus di bandingkan sama 24-70mm bagus mana
    untuk dslr 60d
    makasih

    • Enche Tjin May 27, 2014, 4:16 pm

      24mm tidak begitu lebar, saran saya yang lebih lebar misalnya Canon EF-S 10-22mm atau minimal 16-35mm f/2.8

      • budi suprayitno November 16, 2016, 10:13 am

        Ko ence mau tanya,lensa yang cocok untuk canon 60d klo buat model apa ya????

Leave a Comment