Tur fotografi Sawarna benar-benar merupakan tur yang berkesan. Pertama-tama jumlah pesertanya melebihi target. Total rombongan berjumlah 22 orang, meliputi 18 peserta dan 4 orang panitia. Peserta tur sangat bervariasi dari yang berusia muda sampai senior citizen. Peserta juga datang dari berbagai latar belakang. Karena jumlah peserta yang cukup banyak, maka saya memesan bis pariwisata yang cukup besar.
Yang paling berkesan dan mendebarkan adalah saat bis pariwisata yang kita tumpangi kewalahan menangani jalur Pelabuhan Ratu ke Sawarna yang menanjak. Beberapa km sebelum terminal bis Cibareno (perbatasan antara Jawa Barat dan Banten) saya memutuskan untuk menggunakan jasa ojek dan bis ELF untuk membawa kita ke Sawarna. Akhirnya kita semua sampai dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Setelah menurunkan bawaan di penginapan, kita langsung menuju pantai Tanjung Layar untuk hunting sunset.
Di pantai Tanjung Layar, peserta tur langsung berpencar mencari lokasi memotret. Sebagian memburu ombak dan karang, sebagian lagi mencari matahari. Saya sendiri menyukai foto pemandangan yang ada manusianya. Selain menunjukkan skala perbandingan, elemen manusia juga memberikan makna yang lebih. Di Pantai yang cukup ramai ini, saya mendapati sepasang kekasih sedang berduaan. [Baca: Menambahkan elemen manusia dalam foto perjalanan]
Menjelang matahari terbenam, peserta Infofotografi bergerak ke arah barat, dan bersiap-siap mengabadikan secercah sinar cahaya matahari terakhir hari itu.
Untuk membuat foto dibawah, saya membutuhkan persiapan khusus. Pertama-tama, kamera saya pasang ke tripod, kemudian fokus saya kunci ke subjek foto. Kemudian, saya ganti fokus kamera ke manual fokus dengan tujuan supaya saat saya menjepret, kamera tidak mencari fokus lagi. Saya berusaha mengunakan shutter speed yang cukup lambat (1/5 detik) untuk memuluskan gerakan air. Filter ND tidak saya gunakan karena kondisi cahaya saat itu sudah cukup gelap.
Selain itu, saya juga mengunakan cable release shutter, sehingga saya leluasa menjepret tanpa harus menekan tombol shutter di kamera. Menekan tombol shutter di kamera dapat membuat kamera bergoyang dan membuat foto kurang tajam. Setelah semuanya siap. Saya tinggal menunggu ombak datang. Inilah hasilnya:
Malamnya, kita makan bersama dan ngobrol. Meski kebanyakan baru kenalan, tapi serasa bertemu teman lama. Meski sudah cukup lelah, tapi ada juga yang mengobrol sampai dini hari. Angin sepoi-sepoi sangat membantu kami untuk bersantai dan mengendurkan otot setelah perjalanan berat seharian. Yang menarik bagi saya dan mas Erwin (panitia) adalah semua peserta tidak sombong, mau membaur dan saling berbagi ilmu.
Esoknya, kita menuju pantai Lagoon Pari untuk menyaksikan matahari terbit. Perjalanan dimulai dari subuh, jam 4 pagi dengan “extreme ojek.” Perjalanan melalui jalan setapak berbatu pagi-pagi itu sangat menantang karena kondisi lingkungan yang menanjak, menurun dan berbatu. Penerangan juga tidak ada kecuali lampu dari sepeda motor ojek. Setelah puas memotret, kita lanjutkan dengan perjalanan ke Karang Taraje. Di sana, kita mempraktikkan teknik slow speed dengan bantuan filter ND. Setelah capek, kita bersantai bersama sambil menikmati kelapa muda yang segar langsung dari pohonnya. Tidak ada yang lebih mantap selain makan & minum air kelapa di pantai 🙂
Setelah makan pagi, acara bebas. Beberapa peserta yang masih bersemangat melanjutkan acara memotret di pantai sekitar Sawarna. Setelah makan siang (makan lagi makan lagi).. hehe 🙂 kita berangkat pulang ke Jakarta. Kapok dengan bis dan jalur kemarin, kita pulang dengan bis dan jalur yang baru (Pandeglang-Serang-Jakarta). Jalur ini relatif lebih aman meskipun banyak juga ruas jalan yang tidak rata. Ditengah jalan, kita sempat turun di sebuah pantai yang banyak karangnya untuk sesi pemotretan terakhir sebelum balik ke Jakarta.
Berikut kesan peserta
“Makasih Ko Enche Tjin, Cie Iesan Liang & Tante Felicia Limida dah mengajak kami sampai Sawarna serta mengurus kami semua selama di sana. Makasih juga pada teman2 peserta tur….meskipun menempuh waktu cukup lama disertai pengalaman2 yang cukup memacu adrenalin, namun hal itu menjadikan trip menjadi sangat berkesan n kami semua menjadi akrab, happy & penuh canda.”
– Mbak Rini P.
“Trm ksh sdh buat acara tour ini, sdkt kendala ga masalah itu normal dlm sebuah gawe besaar dan melibatkan orang banyak dengan berbagai prilaku. sukses buat Ence Tjin, Iesan Liang, Felicia Limida,Erwin Mulyadi, dan kami semua tentunya. kapan ngadain lagi, ditunggu infonya.
Bagi saya sebuah kendala kecil itu adalah tantangan yang mengasyikan dan harus diatasi dengan kepala dingin dan berpikir positif. Kebetulan teman2 yg terlibat dlm event ini sudah dewasa semua dan yah hepi lah ganjarannya lihat landscape bgs dengan dipandu instruktur yang telaten dan sabar. Sampai bertemu di trip berikutnya & salam sukses untuk semuanya :)”
– Bpk Nurdin AR.
Pak Tjin, thx for joining the tour, A thrilling, exciting & worth experience. Got lots of friends and knowledge.”
– Bpk Suria A.
Sampai jumpa di tur fotografi berikutnya 🙂 Cek di halaman ini untuk mendapatkan info acara Infofotografi.
sawarna tempat yang bagus, ditunggu kehadirannya ya
Terimakasih buat Om Enche Tjin & team beserta seluruh teman2 peserta foto hunting Sawarna atas suksesnya acara, walaupun nggak kebagian mengabadikan karang teraje yg diamuk ombak tapi spot2 lain sangat banyak yg menarik…kalau Om Enche bikin SAWARNA seri II saya daftar lagi ya.. 😀
Sunset di Tanjung Layar – ISO 80, 28mm, f/4, 1/2000 detik, Ricoh GRD IV – editing di Lightroom (WB di set ke 8000K) sehingga menjadi kekuningan
maw tnya,,, ricoh GRD IV thu apa yaa om?
@Lingga nama kamera pocket
Sebagai salah satu peserta yang berpartisipasi pada acara foto hunting di pantai Sawarna dan fotografer sangat pemula, saya mengucapkan terima kasih.
Perjalanan yang menyenangkan dan seru karena melakukan foto hunting di tempat yang lumayan berbahaya mengingat ombak besar di laut Selatan Jawa dan karang-karang indah nan tajam yang berpotensial dapat melukai badan apabila tidak berhati-hati, pesertanya juga lucu sehingga suasana menjadi hangat dan bersahabat.
Apabila diadakan foto hunting ke tempat lainnya dan di saat yang bersamaan saya mempunyai waktu, saya alan menyempatkan diri untuk berpartisipasi lagi.