Untuk memahami exposure, kita membutuhkan pemahaman atas hukum timbal balik exposure. Karena bentuknya abstrak, maka tidak mudah dimengerti. Saya mencoba mengunakan analogi mengisi ember dengan air. Cahaya diibaratkan dengan air.
Tujuan kita adalah mengisi ember dengan air sampai penuh. Jika ember tidak penuh, foto akan gelap, jika ember kepenuhan sampai airnya meluber keluar, fotonya akan terlalu terang.
- Keran air diibaratkan sebagai bukaan/aperture lensa. Semakin besar bukaan keran, semakin deras air yang mengalir. Demikian sebaliknya jika keran dibuka kecil saja, maka semakin pelan air yang mengalir.
- Lamanya waktu pengisian air diibaratkan sebagai shutter speed. Semakin lama kita mengisi ember, semakin banyak air yang masuk ke ember. Demikian pula sebaliknya, semakin sebentar air mengalir, semakin sedikit air yang masuk ke ember.
- Besarnya ember yang ada diibaratkan sebagai ISO. Semakin besar embernya, semakin lama waktu atau bukaan keran besar dibutuhkan. Sebaliknya, semakin kecil embernya, semakin sedikit waktu atau besarnya bukaan keran yang dibutuhkan.
Ember besar ibaratnya adalah ISO rendah (100-200), sedangkan Ember kecil ibaratnya ISO tinggi (1600 keatas).
Tugas utama kita sebelum memotret adalah menentukan ISO, bukaan lensa dan shutter speed untuk mendapatkan exposure yang pas. Atau dengan kata lain kita menentukan ukuran ember yang digunakan, bukaan keran dan lamanya waktu mengisi air.
Untuk lebih jelasnya, baca juga segitiga emas exposure
Sangat lugas dan mudah dipahami…
Terimakasih pak Tjin…
Saya sejak punya kamera DSLR pemula canon 600d,saya sangat suka baca artikel dari anda,terima kasih banyak ,sungguh sangat membantu
Analogi yang keren mas, terima kasih..
baru ekarang dapat pencerahan……
thank’s mas enche
terima kasih atas informasi yang telah anda berikan
Daerah semarang utk nyri buku ENCHE dmn yaachh..!
Ma’af.. koh..! wktu di semarang q gak jd ikutn krn waktunya yg tdk brsahaja.
Lain kali akan brusaha hadir..!
Saya pengenny yg kualitas bagus, krn kata pak enche tripod bisa dipake dlm jangka waktu yg lama, budget mungkin sekitar 3-4 jutaan..
Maaf Pak enche, melenceng dari topik, ada rekomendasi tripod yg bagus ngga? Trims…
@Rizal kisaran berapa ya harganya?
Oh . Ok . Hehe
@Kelvin, saya juga belum seberapa pengalaman lho …he he he, makanya ini tanya2 sama mas enche
Oh . Ok ko . Τђαлks ųª msukan ηчα . Jdi lbh ταυ skrg 😀
@Bambang . Mas bambang , bsa mnta email ηчα . Mau tnya” pnglman mmkai 55-250 😀
mas, saya juga numpang tanya nih. saya pake 600d+lensa 55-250mm, saya pingin nambah filter cpl. kira2 yg bagus tapi hrg agak murah pake apa? buku2nya bagus mas, sudah mulai praktek2 nih. klo ada kelas di surabaya, kasih ya mas
@Kelvin Gak pernah ngukur tapi kira2 5 derajat sudutnya di 250mm. Jadi lumayan jauhh hehe
Oh . Ok . Thank.
Oh ųª ko, 1 ℓάƍϊ lensa 55-250mm itu jangkauan jauh ηчα kra” brpa meter ųª ? Mksud ηчα, zoom ηчα . Dri tmpt kta ngmbil gmbr, bsa brpa meter jauh ηчα kra” .
Ko , ωα mau tnya neh .
Rncna sih mau beli eos 600D ųªng 18-55mm , tpi dgr” dari tman, ktnya bagusn lgsg ambil eos 600D ųªng 18-135mm
Nah, mnrut ko enche, bgusn ambil ųªng pket 600D 18-135 atau ambil ųªng eos 600D 18-55m 55-250mm ?
Sya suka motret alam , satwa . Τђαлks 🙂
@Kelvin Pilihan 18-55mm dan 55-250mm menurut saya lebih baik terutama untuk foto satwa liar. 135mm itu tidak terlalu jauh jangkauannya untuk burung gak cukup.
tapi penggunaaan nya gak harus pake driver kan mas?
sy skrg pake lightroom 4, makasih ya mas infonya,hehe
kabel USB biasa. Namanya tethering, perlu software khusus seperti Adobe Lightroom atau Capture One
iya mas sama2, saya menantikan buku mas enche yang selajutnya ya, hehe.. smg buku selanjutnya ttg cara mengarahkan model. hehe.
oia mas saya mau tanya, sy pernah liat fotografer di youtube, jadi pas foto sang model, hasil foto nya itu bisa langsung dilihat di notebook sang fotografer yg disambungkan melalui kabel , nah pertanyaan saya itu nama kabel nya apa mas ? yg menghubungkan kamera dengan notebook.. makasih hehe
Kalau saya lebih mudah pakai perumpamaan seperti bola mata manusia..
Besarnya pupil : bukaan diafragma
Lama mata membuka/berkedip : shutter speed
Kepekaan retina manusia : ISO
Hehehe
wow Adrian, kamu pasti profesor Fisika he he he
@Rafael Bisa pakai ember kecil, tapi juga bisa pakai ember besar. Kita diakalin dengan memperlama pengisian air (shutter speed di lambatkan) atau kerannya dibuka sebesar-besarnya.
@Gerry thanks sudah membeli dan membaca buku saya. Halaman buku terbatas jadi D90 gak kebagian tempat. hehe
Saya juga pernah baca di buku mas Enche yg berjudul “Kamera DSLR itu Mudah” tentang 3 komponen utama yang menentukan eksposure adalah Aperture, shutter speed, dan ISO.
oia mas, td sore sy beli buku mas ence yg judul nya “Sistem kamera, memilih kamera dan lensa yang tepat” bener2 menambah wawawsan saya ttg seluk beluk teknis kamera, makasih mas. oia mas, tapi kok dibagian ttg kamera Nikon, gk ada review ttg nikon D90 ? hehe.. sy beli tadi di MM bekasi, stock buku nya melimpah, mantap !!
Om Enche berarti :
Cahaya yang terang benderang berarti sumber airnya berlimpah jadi kalo pake ember besar bisa terpenuhi.
Sedangkan cahaya redup/temaram berarti sumber airnya sedikit sehingga harus pake ember kecil alias ISO tinggi. ya ?