≡ Menu

Cari uang lewat stock photography

Punya kamera D-SLR? Punya lensa? Bosan dengan foto yang itu2 saja? Mau travel kok mahal, mau bisnis studio kok ya nggak punya modal, mau start wedding photography kok banyak saingan, mau menjual foto kok nggak indah-indah amat. Jualnya kemana? Apa iya ada yang mau beli? Ada nggak sih bisnis commercial photography yang mudah dan tanpa modal? Nggak harus kemana-mana, motret dirumah saja? Nggak usah ada klien bawel? Jawabnya; ADA!

Stock Images

Dunia stock images atau stock photography atau microstock apapun namanya (dulu lebih dikenal dengan nama image bank) sebenarnya sudah dikenal sejak era film photography. Pernah jalan-jalan ke glodok atau pusat komputer membeli CD clipart untuk keperluan publication atau design anda? Pernah liat foto ilustrasi yang kelihatannya klise tapi dipakai berulang-ulang di berbagai brosur atau poster? Itu yang namanya stock images.

Kini memasuki era digital dan internet, dunia clip-art sudah tidak lazim lagi dijual dengen CD & katalog.

Kini orang sudah bisa membeli melalui online. Berbagai website yang menjual dan menampung stock images secara digital. Sebut saja 5 nama besar seperti iStockPhoto.com, Dreamstime.Com, ShutterStock.com, Fotolia.com. Di kelas menengah ada 123RF.com, DepositPhotos.com dan masih banyak lagi.

Konsep Stock Images bukan menjual hak cipta. Hak cipta disini ditiadakan. Maknanya, meskipun orang harus tetap membeli untuk mendownload foto, namun semua orang bebas menggunakan foto yang anda submit. Itu bedanya. Satu foto bisa didownload dan digunakan ribuan orang di seluruh dunia. Lalu apa bedanya stock images photography dengan disiplin fotografi lain? Beda sekali. Kita akan bahas lebih lanjut.

Komersil VS Non Komersil

Ini prinsip dasar dunia stock images. Ini yang harus dipegang oleh fotografer yang ingin berkecimpung disini. Lupakan foto-foto art. Lupakan apa yang pernah anda lihat di gallaery-gallery. Lupakan segala jenis angle aneh yang pernah membuat anda berdecak kagum.

Hal ini yang sering membuat para fotografer pemula sakit hati. Foto saya menang di berbagai lomba, tapi kenapa ditolak? Foto Anda memang bagus. Bagus sekali malah. Tapi apa punya daya jual? Apa iya newsworthy?

Ada untungnya background saya adalah disainer. Saya mengerti apa yang disainer butuhkan. Ini tips pertama dari saya: Posisikan diri Anda sebagai disainer. Lihat kembali foto anda yang ingin Anda submit, apa berguna untuk keperluan brosur, poster, newsletter dan kolateral lainnya?

Sebagai contoh, modeling shot di reruntuhan candi dengan teknik pencahayaan tinggi, post processing & coloring yang indah, dibanding dengan foto wanita karir dengan latar belakang putih sederhana, tersenyum. Mana yang lebih menjual di stock images? Yang kedua.

contoh-stock-photography-1

Sederhana dan mudah dalam eksekusi, bisa dilakukan dirumah. Asal kuat dalam ide dan belum banyak disbmit orang, bukan objek biasa, pasti ada saja yang beli.

Tantangan & Peluang

Mudah bukan? Secara teknis mungkin lebih mudah. Anda bisa eksekusi dimana saja. Dirumah pun bisa. Asal punya konsep & ide yang bisa dipakai. Nggak harus melulu dengan model. Lantas apa kesulitan yang sering saya hadapi di awal-awal? Ini dia; Setelah image kita mereka anggap marketable, Stock Images website bakal melakukan seleksi ketat dari foto-foto yang kita upload sebelum dijual. Secara teknis, yang mereka lihat adalah: kejernihan gambar (noise/high ISO). Lupakan image yang noisy / grainy, pencahayaan yang sesuai (tidak over / under expose), tidak ada harsh shadow, fokus tepat pada objek yang dituju, post processing yang tidak berlebihan alias wajar, tidak ada branding / logo pada image (kalau ada harus dihapus).

Mudah bukan? Tidak juga. Kalau anda rasa sudah menguasai teknis diatas, bersiaplah dengan ribuan image yang sejenis. Untuk itu saya tekankan, buatlah ide & konsep yang berbeda. Foto tangan sedang bersalaman mungkin ada ribuan. Foto apel atau buah lain dengan background putih mungkin ada ribuan. Lalu apa yang bisa kita perbuat sekarang? Salah satu tipsnya: Gunakan model Asia.

Foto-foto pada Stock Images didominasi oleh para fotografer US & Eropa. Perbandingannya tidak seimbang. Sementara market Asia mencari wajah-wajah Asia untuk publikasi dan iklan mereka. Ini yang sekarang tengah dicari oleh para Stock Images website.

Beberapa kali saya menghadiri konferensi Stock Images di Singapura. Tujuan utama mereka sebenarnya; merekrut fotografer Asia dengan harapan menaikkan jumlah Stock Images yang berbau Asia. Tidak melulu western.

Apakah hanya model Asia dengan tema bisnis? Tidak. Bisa juga makanan khas Asia, culture, religi, mata uang, lokasi-lokasi bisnis, travel dan sebagainya.

Yang harus diingat adalah jika menggunakan model, perlu disertakan Model Release, yaitu semacam keterangan bahwa sang model menyetujui fotonya akan dijual melalui Stock Images (bisa didapatkan di website mereka masing-masing).

Menggunakan anak saya sendiri sebagai model. Dua foto ini termasuk yang paling laku. Konsep saya bisa sebagai ambisi, cita-cita, semangat dan lain-lain. Perhatikan ruang kosong di sebelah kiri. Itu sengaja saya buat sebagai ruang untuk text / body copy.

Menggunakan anak saya sendiri sebagai model. Dua foto ini termasuk yang paling laku. Konsep saya bisa sebagai ambisi, cita-cita, semangat dan lain-lain. Perhatikan ruang kosong di sebelah kiri. Itu sengaja saya buat sebagai ruang untuk text / body copy.

Commercial VS Editorial

Dua tema diatas merupakan dua hal yang biasanya dimiliki website Stock Images. Commercial yaitu foto-foto yang bersifat umum, dapat dipergunakan untuk keperluan apa saja. Komersil maupun non komersil. Seperti objek, landscape, cityscape, model dan lain-lain. Editorial, seperti namanya, hanya boleh didownload untuk keperluan editorial, non komersial. Yang bersifat berita / liputan. Bedanya, untuk Editorial, tidak diperlukan Model Release untuk orang-orang yang terdapat dalam foto tersebut. Apa saja misalnya? Semua foto yang bersifat berita untuk komsumsi internasional bisa di-submit. Seperti Jakarta kebanjiran, demo besar, macet dan sebagainya. Lingkup yang terlalu kecil percuma untuk diupload.

Jika ditanya mana yang lebih menguntungkan, jawabnya tetap yang Commercial.

Contoh foto saya yang bersifat Editorial di sebelah kiri, ketika Singapura dilanda kabut asap dari Sumatera bulan lalu, di-download dalam waktu sehari. Yang kanan contoh Non Editorial mekipun saya harus menghapus satu persatu logo di gedung-gedungnya.

Contoh foto saya yang bersifat Editorial di sebelah kiri, ketika Singapura dilanda kabut asap dari Sumatera bulan lalu, di-download dalam waktu sehari. Yang kanan contoh Non Editorial meskipun saya harus menghapus satu persatu logo di gedung-gedungnya.

Penutup

Bisnis ini memang bukan bisnis yang dalam sebulan bisa menjadikan anda kaya raya. Saya sendiri sudah bertahun-tahun namun belum bisa untuk menjadikannya sebagai sumber utama penghasilan. Namun belum bukan berarti tidak bisa, Sudah banyak sekali contoh orang yang bisa hidup dari Stock Images. Malah banyak dari mereka yang memiliki studio khusus, bekerja sama dengan agensi model, memiliki staff yang khusus untuk editing foto, staff khusus untuk menuliskan tema, kategori dan keyword foto-foto yang akan diupload dan sebagainya.

Salah satu orang yang paling terkenal di dunia ini: Yuri Arcurs. Dikabarkan beliau memiliki profit lebih dari USD 10 juta per tahun.

Masih banyak sebenarnya rahasia dan tips yang bisa saya jabarkan. Namun karena keterbatasan tempat, kiranya cukup sampai disini dulu. Saya sarankan untuk melihat-lihat dan mempelajari melalui web-web yang saya berikan diatas, atau kalau ada yang mau bertanya, saya tak segan untuk menjawab hal-hal yang belum disampaikan. Silakan bertanya dibawah ini atau saya bisa dihubungi di email wisnu.h.yudhanto@gmail.com atau twitter @wisnuhy

Salam hangat! Keep shooting!

All images are the exclusive property of Wisnu Haryo Yudhanto and protected under Copyright Laws.

{ 25 comments… add one }
  • maulana February 27, 2016, 7:55 am

    baru mau mulai 😀
    thanks om

  • Ayudia February 11, 2016, 11:46 pm

    Baru tau 🙂 ternyata hobi memotret memiliki potensi juga untuk menambah penghasilan online selain menjadi blogger komersil 😀 jadi tertarik mencoba nih, kebetulan banyak objek menarik di sekitaran rumah saya 🙂 Terima kasih Mas Wisnu

  • Wisnu December 31, 2015, 8:39 am

    @Hadi ITIN / SSC itu apa ya?
    Website nya yg minta apa?

  • Hadi December 30, 2015, 10:21 am

    Untuk fotostock baru-baru ini yang daftar diminta mengisikan ITIN atau SSC. Bagaimana cara untuk mendapatkan ITIN or SSC. mohon pencerahannya mas…

  • hubb November 12, 2015, 10:28 pm

    trims infonya

  • nerno May 18, 2014, 4:39 am

    @hipa, kamera yg anda gunakan itu sdh bagus. Saya hanya menggunakan kamera jadul point n shoot coolpix l18 dan baru meng upload/submit foto ke beberapa microstock bulan april akhir dan foto dinyatakan lulus awal mei, dan beberapa hari yg lalu 3 foto sdh ada yg di download atau sdh laku. Dan untuk umur minimal 18. PS:gunakan iso rendah, shoot objek yg unik, hindari blur atau…blur/bokeh sekalian

  • Sigit April 14, 2014, 4:30 pm

    Artikel yang sangat bagus, saya memang berencana ingin menjual foto di internet melalui photostock,shutterstock dan lain2, hanya saja kamera yang saya miliki hanya pocket kamera Panasonic Lumix DMC FT1, apakah saya bisa menjual hasil karya saya melaui website shutterstock dan sejenisnya bila saya menggunakan kamera pocket tersebut, kalau bisa syarat utama agar hasilnya baik dengan menggunakan kamera pocket itu apa? Terima Kasih.

    • Sigit April 14, 2014, 4:32 pm

      Oiya kalau jawabannya panjang mohon di email saja ke email saya di binvestasi@gmail.com.

      Terima Kasih Mas Enche.

      • Enche Tjin April 15, 2014, 8:16 am

        Sebenarnya pakai kamera apa saja gak masalah, asal teknik foto dan konsep foto yang bisa menjual (ada di artikel diatas oleh pak Wisnu).

  • hipa April 12, 2014, 3:57 am

    apakah ada batasan umur untuk jual foto? apakah yg mereka terima hanya foto hasil camera dslr? saya pake fujif*** f660exr, apakah itu bisa?

  • wisnu December 3, 2013, 1:09 pm

    @Akbar kalo utk pertama kali memang agak lama. karena mereka bakal mereview dulu. untuk yg udh lulus aja terkadang butuh 10-14 hari. jadi utk yg baru, pasti lbh lama lagi. belum lg skrg lg festive season. pasti banyak yg liburan…

  • Akbar December 3, 2013, 11:04 am

    Salam kenal dari jogja,o iya sy dah upload beberapa image ke istock foto sekitar semingguan,tapi kok statusnya pending semua ya?barangkali ada step-step yg terlewatkan, mohon pencerahannya, thanks.

  • Wisnu August 12, 2013, 8:21 am

    @Dwi Prasetyo: langsung ke web yg bersangkutan. Jpeg highres. mereka akan melakukan pengecekan & ngabarin kita lg kl diterima

  • Dwi Prasetyo August 1, 2013, 8:20 am

    Apakah foto kita sebelum di submit di sana di haruskan sudah di upload di web atau blog kita pribadi mas? atau cukup kita upload langsung dari komputer kita? mohon pencerahannya

  • Wisnu July 25, 2013, 7:28 pm

    @Fahreza terima kasih atas tambahannya. Btul sekali. Tadinya saya mau tambahin ttg vektor & ilustrasi jg tp takut kepanjangan & biar fokus ke tema fotografi aja.
    Sukses ya!

  • Fahreza July 25, 2013, 6:36 pm

    Permisi, mau ikut nambahin juga.
    Selain foto, bisa juga meng-upload ilustrasi (boleh bitmap atau vektor). Kelebihan ilustrasi dibanding foto adalah kemungkinan diterimanya sangat besar, karena otomatis melompati tahap penilaian noise, exposure, komposisi, dll seperti penilaian pada file foto. Saya sudah membuktikannya, gambar yang sangat sederhana tapi tetap diterima dan di-download berkali-kali dan sekarang image level-nya sudah level 5 (semakin tinggi level, semakin naik harganya)
    Terima kasih, semoga berguna 🙂

  • Wisnu July 24, 2013, 7:28 am

    @teguh ya dari yg beli images tsb. Fotografer2 yg ngesubmit cuma dpt komisi kalo imagenya laku. Kl image nya gk ada yg beli ya kita jg gk dpt apa2

  • teguh July 24, 2013, 7:22 am

    kalo stock foto gini, sumber penghasilannya gimana?

  • Wisnu July 24, 2013, 4:01 am

    @yuan ya, model release diperlukan kl fotonya pake model.
    saya sebutkan jg di artikel model release bisa didapat di webnya masing2. bisa didownload berupa PDF, print, diisi, kemudian discan dan diupload waktu proses submit fotonya

  • Wisnu July 24, 2013, 3:58 am

    abak mediln Exif nggak diperlukan. yg diperlukan adalah JUDUL FOTO, DESKRIPSI & KEYWORD foto tsb. Keyword sangat penting supaya foto kita nongol kl ada yg nyari. semacam hashtag di instagram.

    bisa diketik manual sewaktu upload, tapi kl saya ketik di Photoshop jd nempel terus di imagenya. caranya go to File trus klik File Info.

  • yuan July 24, 2013, 3:20 am

    kalo pake model bagaimana soal model release nya?

  • abak mediln July 24, 2013, 12:48 am

    info yang sangat berguna
    o iya, foto yang di upload atau yang kita jual tersebut apakah berikut dengan exif file foto tersebut atau tidak?

  • jekti July 23, 2013, 9:39 pm

    terimakasih atas info berharga nya mas..

  • Daysee July 23, 2013, 8:11 pm

    Wah, thks mas sharingnya. Saya lagi ingin memanfaatkan kamera saya sekaligus belajar fotografi lebih baik lagi hehhehe.

  • yadi supriyadi July 23, 2013, 7:28 pm

    I love it, thanks so much. Baru tau bisa jual photo dengan cara gini. Bnyak photo di laptop samp 10gb

Leave a Comment