Beberapa saat lalu, saya dipinjami Nikon J3 dan dua lensa, 11-27.5mm f/3.5-5.6 dan 10-100mm f/4-5.6 VR. Jadi saya coba menguji kamera yang relatif mungil ini saat tour fotografi ke Ciwidey, Jawa Barat. Tapi saya kebanyakan memakai lensa 10-100mm karena lebih praktis dan ada stabilizernya.
Nikon 1 J3 termasuk kamera yang dirancang untuk penghobi fotografi yang menginginkan kamera yang berkualitas tinggi dari kamera ponsel/compact dan bisa ganti2 lensa seperti layaknya kamera DSLR. Bedanya dengan kamera mirrorless keluaran Canon, Sony, Olympus, Panasonic dll adalah: J3 memiliki ukuran fisik kamera dan lensa-lensanya yang lebih kecil.
Miniaturisasi kamera dan lensa dapat dicapai karena image sensor kamera Nikon J3 mengunakan sensor image 1 inci yang relatif kecil. untung rugi sensor berukuran kecil saya pernah bahas di Panduan sistem Nikon 1, jadi saya gak mengulangi di review ini.
Saat memotret ditempat yang terang yang memungkinkan untuk mengunakan ISO rendah (160 ISO terendah di kamera Nikon J3), kualitas foto yang dihasilkan baik dan jernih. Kualitas foto masih cukup oke saat memakai ISO 800, di ISO 1600, noise sudah cukup banyak, tapi masih cukup jelas untuk dicetak (asal tidak seukuran poster) atau ditampilkan di media sosial (facebook dll).
Kelebihan Nikon 1 adalah di kinerja autofokus yang sangat cepat dan frame burst yang sangat cepat yaitu mencapai 60 fps. Sampai saat ini saya kira tidak ada berjenis DSLR yang bisa mencapai 60 foto perdetik saat ini. Kamera DSLR yang paling cepat sekitar 10-12 foto per detik.
Desain kamera J3 mungil dan minimalis. Menurut saya terlalu minimalis sehingga saat memegang tidak terlalu nyaman dan mantap. Biasanya saya malah menggengam barrel lensanya daripada kameranya.
Desain tombol-tombolnya juga minimalis, tidak banyak tombol akses langsung ke fungsi-fungsi kamera seperti kamera DSLR, bahkan mode pemotretannya juga hanya ada 5 di roda dial yang terletak diatas kamera. Kebanyakan adalah fungsi otomatis. Tapi bagi fotografer yang berpengalaman, Nikon J3 menyediakan mode manual dan semi otomatis seperti aperture priority. Akses untuk mengganti mode manual tersebut di dalam menu. Caranya tidak sulit sebenarnya, yaitu menekan tombol function (F) yang letaknya strategis di bagian belakang kamera.
LCD kamera J3 cukup detil dan terang, tapi di siang hari, agak sulit melihat dengan jelas layar LCDnya karena pantulan cahaya yang terlalu terang. Sayangnya J3 tidak memiliki jendela bidik. Bagi yang suka hunting foto siang-siang saya usulkan model Nikon 1 V1 atau V2 yang memiliki jendela bidik.
Kelebihan utama dari Nikon J3 adalah kinerja autofokusnya yang sangat cepat dan hampir instant baik di kondisi cahaya terang maupun gelap. Kecepatan yang fantastis dipadukan dengan kecepatan foto berturut-turut yang cepat membuat kamera ini mantap untuk foto candid, olahraga atau satwa liar (dengan lensa tele/panjang).
Saya juga berkesempatan untuk mencoba lensa 10-100mm f/4-5.6 yang fleksibel dan kualitasnya sangat baik. Bahan kamera dari logam yang enak digenggam, tidak terlalu panjang dan bisa dikunci. Menariknya, untuk menghidupkan dan mematikan kamera, saya tidak perlu menekan tombol On/Off, tapi bisa dengan mengunci atau memutar lensa, kamera akan otomatis hidup dan mati.
Kualitas optiknya juga bagus, mampu menangkap detail yang cukup jelas dan kontras. Di zoom sampai ujung, 100mm, kualitas ketajaman detail mulai berkurang, tapi masih bisa dinikmati dengan baik.
Intinya, Nikon J3 adalah kamera ringkas yang kinerjanya cepat. Fotografer pemula atau travel akan senang atas ringkasnya, fotografer olahraga atau satwa liar akan menyukai kecepatan autofokus dan foto berturut-turutnya.
Kelebihan dan kekurangan Nikon J3
+ Kualitas foto dikondisi cahaya terang sangat baik
+ Kinerja autofokus sangat cepat, melebihi kamera sistem lainnya
+ Kecepatan foto berturut-turut sangat cepat (60 fps)
+ Ukuran kamera dan lensa yang kecil dan ringan
+ Ada lampu kilat terpasang, dan bisa diarahkan ke atas (bounce)
– Kualitas foto di kondisi cahaya gelap tidak sebaik kamera DSLR
– Mode kamera tersimpan di dalam menu, bukan di mode dial
– Kategori dan susunan di menu agak membingungkan
– Kamera terlalu kecil dan tidak ada grip-nya
– LCD tidak jelas saat memotret di cahaya yang sangat terang
– Koleksi lensa di tahun 2013 masih sedikit
Spesifikasi Nikon J3
- 14 MP sensor 1 inci, crop faktor 2.7x
- Shutter speed maksimum 1/16000 detik
- Flash sync 1/60 detik
- Kecepatan foto berturut-turut maksimum 60 foto perdetik
- ISO 160-6400
- Video 1920×1080 60i
- Layar LCD 3″ 920.000 titik
- Kapasitas baterai 220 shot
- Berat 201 gram (badan kamera saja)
- Suhu min/max: 0-40 Celcius
Rekomendasi paket lensa untuk pemula : Nikon J3 double zoom, 10-30mm dan 30-110mm (sekitar Rp 7.3 juta), atau Nikon J3 dan lensa 10-100mm (sekitar Rp 6.5 juta – lensanya saja).
*foto-foto dibuat dengan format RAW, dan kemudian di post-processing dengan Adobe Lightroom.
Saya punya nikon J3, sudah 6 bulan tidak saya pake. Saat mau saya pake lagi pencahayaannya sangat kurang dibantu blitz pun tidak mau dan bodynya terasa panas.
Kenapa ya? Apakah setting programnya ? Apa bisa diservis?
| atau Nikon J3 dan lensa 10-100mm (sekitar Rp 6.5 juta – lensanya saja)
maksudnya lensanya saja pak??
iya
apakah fitur timelapse pada nikon j3 ada? saya mencari tdk ada sama sekali
Mungkin memang tidak ada (kalau sudah dicari-cari gak nemu).
Masih terlihat tajam dan jernih kah om
Om enche maaf ,
Nikon J3 ini kualitas ketajaman foto nya masih terbilang bagus kah om dgn sensor kecil ?
Trtima kasih om
Kualitasnya dibawah kamera DSLR (APS-C) dan diatas kamera compact/handphone secara umum.
Ko kalo j3 sama j4 mending pilih mana ?
om tolng dong di bhas IR photoghraphy, baik yang menggunakan filter external ataupun yang oprekan
terimakasih
ditunggu ja om .sama ditunggu tips &, triknya..
buku fotografer mudah volume2 kpn rilisny om?
tambah tips n trikny dunk..buat pemula
yang amatiran boleh ngikut ga bang? Hehe
Ntar saya kontek ya kalau ada lagi 🙂
Ko nikon j3 saya kok tidak terbaca di pc saat ingin memindah kan gambar ada apa ya
kapan tour fotografi ke ciwidey lgi om ..?jdi pngen ikut…:)