Minggu lalu, saya mencoba membuat video stop motion, yaitu sebuah animasi sederhana yang diperoleh dengan menggabungkan foto-foto dimana setiap foto tersebut memiliki sedikit pergerakan pada objeknya. Dengan demikian, ketika diurutkan foto-foto tersebut kelihatan bergerak (animated).
Untuk membuat foto tersebut, saya meletakkan objek pada latar putih dan kamera diletakkan pada tripod. Dengan lighting dan posisi yang sama, untuk mempermudah, saya pun menggunakan mode Av dengan lightmeter berada di 0. Ternyata, kamera menganggap daerah yang putih terlalu terang, sehingga kamera berusaha menetralkan area yang putih tersebut menjadi abu-abu. Hasilnya, seluruh foto saya menjadi agak gelap (nuansa abu-abu) pada latarnya.
Sebenarnya, jika hal ini diperhatikan pada awalnya maka dengan mode Av, kita bisa mengkompensasi ekposur dengan menggesernya ke arah positif (misal +1 atau +2 sesuai dengan terang yang dikehendaki).
Namun apa harus dikata, seluruh foto-fotoku (sekitar 200 foto) semuanya bernuansa gelap.
Untuk menyelamatkannya dan menghemat waktu, saya mengimpor seluruh foto tersebut ke dalam Lightroom, mengedit satu foto dengan menaikkan eksposur ke +1.5.
Karena semua foto (yang ratusan jumlahnya) ingin saya naikkan eksposurnya, cara termudah adalah mensinkron editan di foto pertama dengan seluruh foto lainnya yang belum diedit.
Caranya adalah klik terlebih dahulu foto yang sudah diedit, kemudian tahan tombol SHIFT dan klik pada foto terakhir (foto akan terseleksi seluruhnya). Jika foto yang ingin disinkron hanya beberapa dan tidak berurutan, maka bisa dengan menekan tombol CTRL.
Kemudian setelah terpilih, lepas tombol SHIFT (ataupun CTRL), maka tombol Sync akan muncul.
Dengan menekan tombol itu, muncul kotak dialog sinkronisasi.
Disini kita bisa melihat bahwa yang diedit di foto pertama hanya eksposurnya, sehingga hanya pilihan itu yang dapat dipilih untuk sinkronisasi. Jika kita melakukan beberapa macam perubahan, maka kita bisa mencentang kotak-kotak yang ingin disinkronisasi.
Maka dalam sekejap, seluruh foto sudah diedit sesuai foto yang pertama.
Sinkronisasi ini sangat berguna jika dalam pemotretan kita berada dalam posisi/lighting/tata letak yang sama dalam setiap foto-foto kita, misalnya, dalam foto produk, foto fashion di mana ada sedikit kesalahan setting / setting kurang akurat (misalnya eksposur, WB).
Ini contoh hasil video stop motion
———
Untuk belajar Adobe Lightroom bisa melalui kursus sehari atau dengan buku editing dan manajemen foto dengan Lightroom.
Saat ini saya masih awan soal LR dan yang menjadi pikiran adalah soal gallery. Jika semua foto saya simpan di Portable HDD dan ingin bekerja di beberapa computer, apakah harus selalu meng-import/export dari dan ke gallery LR dikomputer ? Mungkinkah LR hanya baca dan edit langsung dari Portable HDD saya ? Jika benar tafsiran saya, bukankah PS+ACR lebih flexible dibanding LR ? Terima kasih atas artikel dan sharingnya.
Kalau mau bekerja di beberapa komputer, seharusnya membuat katalog baru dan file2 katalog tersebut disimpan di portable hdd, sehingga saat bekerja di komputer lainnya kita bisa buka file katalog tersebut dan editan, foto2 yang ada akan terbuka. Jika mengerti sistem manajemen LR, jauh lebih mudah dan cepat, terutama berurusan dengan banyak foto.