Bagi seorang fotografer, lampu kilat (flash eksternal) merupakan salah satu alat pendukung yang paling penting selain kamera dan lensa. Dengan lampu kilat, kita seperti mempunyai sebuah senjata rahasia yang bisa kita keluarkan setiap saat ketika kita mengalami kendala dalam pencahayaan (situasi low light).
Selain sebagai alat pembantu penerangan dalam situasi low light, lampu kilat juga bisa menghasilkan efek-efek yang menarik.
Di tangan fotografer yang kreatif, situasi low light sangat mendukung untuk menciptakan efek :
- First Curtain Sync (istilah di canon) / Front Curtain Sync (istilah di Nikon)
- Second Curtain Sync (istilah di canon)/ Rear Curtain Sync (istilah di Nikon)
Dengan shutter speed lambat dipadu dengan lampu kilat, kita bisa membekukan objek foto yang bergerak sekaligus merekam jejak dari pergerakannya. Hal ini akan membuat foto terlihat menarik dan lebih dinamis.
Lalu apa perbedaan dari First curtain Sync/ Front curtain Sync dengan Second Curtain Sync/ Rear Curtain sync?
First Curtain Sync/ Front Curtain Sync:
Pada mode ini, kilatan flash dilepaskan tepat setelah shutter membuka. Pada objek yang bergerak, pemotretan dengan metode ini akan membentuk jejak pergerakan di depan objek.
Second Curtain Sync/ Rear Curtain sync:
Pada mode ini, kilatan flash dilepaskan tepat sebelum shutter menutup kembali. Pada objek yang bergerak, pemotretan dengan mode ini akan membentuk jejak pergerakan di belakang objek.
Untuk lebih jelas perbedaannya, perhatikan contoh foto berikut:
Foto 1 dan foto 2 diatas dibuat dengan mode First Curtain Sync/ Front Curtain Sync. Jika kita lihat, jejak pergerakan terekam didepan subjek foto.
Dua foto dibawah dibuat dengan mengunakan mode rear sync flash/2nd Curtain.
Foto 3 dan foto 4 diatas dibuat dengan mode Second Curtain Sync/ Rear Curtain sync. Jika kitaperhatikan, ada bayangan jejak selendang dan pergerakan model sebelum model dibekukan dan terang di posisi akhir.
Bagaimana cara mengaktifkan mode First / Rear Curtain Sync?
Pada lampu kilat Canon 430 EX, langsung tekan tombol 3 anak panah. Lalu masuk ke menu kamera, pilih Flash Control lalu pilih external flash function setting lalu pilih First curtain atau Second curtain.
Pada kamera Nikon bisa diaktifkan dengan menekan dan menahan tombol flash di bagian kiri badan kamera lalu akan muncul indikator seperti gambar di bawah pada LCD kamera. Putar roda kendali belakang sampai tulisan “REAR” muncul.
Catatan: untuk membedakan nyala flash di awal atau akhir sebelum shutter speed menutup. Gunakanlah shutter speed lambat di kondisi gelap. Pastikan lampu kilat terpasang dengan benar di atas badan kamera kita.
Dari contoh-contoh foto diatas kita bisa melihat bahwa pergerakan talent/ model dari kanan ke kiri. Dengan mempelajari dua mode flash diatas berarti kita telah bisa membekukan objek sekaligus merekam jejak pergerakannya. Selamat Mencoba!
*Trims untuk model Rizka Febrian
—————————————–
Mari ikuti workshop creative lighting dengan flash untuk mempelajari setting-setting flash, special effect dengan praktik langsung.
Bang di setingan flas external kamera saya kog gini ya
this menu cannot be displayed. incompatible flash or flash’s power is turned off
Kamera canon eosr bang
Padahal sudah di enable tetep muncuk tulisan seperti di atas
Mohon petunjuknya
Kontak kendor? atau kotor mungkin
Kalo di sony a6000 ada gk yah fitur ini.
Boleh tanya gak gan? Apakah fungsi rear ini hanya berlaku untuk kamera yang ada flash tambahan nya atau juga berlaku untuk kamera yang pake flash asli ? Ditunggu jawabannya
Berlaku jg dengan lampu kilat yg sudah ada kamera.
Pak saya mencoba dengan 1 flash yang nempel d body tapi hasilnya koq tidak ngefreeze
Trims langsung dijawab mas adi, tanya lagi boleh ya? apakah teknik flash ini hanya berlaku utk 1 flash aja yg ditembak langsung ke model? bagaimana kalau di tambah 1 flash diagonal di samping belakang model utk membentuk rim/hair light, apakah cukup dgn 1 triger aja atau ditambah bracketing khusus utk triger kedua?
Kebetulan foto ini dibuat dengan 1 flash yang menempel di bodi kamera. Tentu saja bisa dibuat dengan 2-3 flash dengan variatif dan sekreatif mungkin. tetapi dipastikan saja semua flash tersebut menyala secara serentak dan bersamaan, jika 2-3 flash tersebut tidak menyala secara serentak dan bersamaan, maka akan muncul 2X/ lebih gambar freeze dari model, karena kita menggunakan speed lambat. Let’s Rock! Selamat Mencoba!
Kalo motret outdoor dgn lensa di pasang filter ND 3-4 stop agar terlihat under + speed rendah + tripod bisa gak ya dgn teknik flash ini?trims..
@anto. dengan filter nd untuk outdoor, bisa mencapai speed rendah. tetapi belum tentu bisa terlihat dengan jelas jejak pergerakan objeknya. hal ini terjadi karena background yang kurang pekat karena di outdoor.
pak sy pake nikon d7000 & sb700.tp kalo buat foto wedding di gedung yang terang orangnya aja.pelaminannya gelap gmn cara setting kameranya pak….???
@anas. Coba untuk mengukur cahaya lingkungan dari sekitar pelaminan. jika perlu untuk menaikkan iso naikkan saja. setelah cahaya lingkungan berhasil anda ukur, kombinasikanlah dengan flash sb 700 anda. Karena anda membawa flash, jangan pernah takut untuk menaikkan iso hingga 1600. selamat mencoba!
trims infonya..sangat bermanfaat. Oh iya saya jg mau tanya kalau teknik ini diterapkan untuk foto outdoor dengan situasi ada cahaya dari matahari apa jg bisa? apa harus di ruangan gelap? makasih..
karena menggunakan speed lambat, sebaiknya dilakukan pada kondisi low light. speed lambat disini diperlukan u merekam pergerakan objek. smntara nyala lampu kilat berfungsi membekukan objek.