Difraksi lensa menurunkan ketajaman dan kontras foto secara keseluruhan baik subjek, background, foreground, dll. Biasanya diakibatkan oleh mengunakan setelan bukaan yang sangat kecil, contohnya f/16 atau lebih kecil lagi. Selain bukaan, ukuran sensor dan banyaknya megapixel sebuah kamera juga akan menentukan difraksi.
Karena difraksi berhubungan dengan bukaan yang sangat kecil, maka biasanya yang peduli adalah fotografer pemandangan, untuk fotografer portrait yang biasanya mengunakan bukaan besar biasanya tidak mempermasalahkan hal ini.
Contoh batasan bukaan lensa sebelum difraksi menurunkan ketajaman foto:
Jika mengunakan kamera bersensor APS-C (Sebagian kamera DSLR Canon, Nikon DX, Sony Alpha, Fuji X, Samsung NX masuk kriteria ini) maka: Batas aman bukaan di kamera 24 MP = f/8 dan kamera 16 MP = f/11, dan 12 MP = f/13
Untuk kamera bersensor full frame, batas optimal bukaan di kamera beresolusi 36 MP = f/8, 24 MP = f/11, 16 MP = f/13, dan 12 MP = f/16.
Dan kamera dengan sensor berukuran lainnya: Four thirds (kamera Olympus, Panasonic) beresolusi 16 MP = f/7.1
Kamera dengan sensor 1 inci (Nikon 1, Samsung NX Mini, berbagai kamera compact: Sony RX100, RX10, Panasonic FZ1000) dengan resolusi: 10 MP = f/5.6 dan 20 MP = f/5
Dan kamera saku dan ponsel pada umumnya yang bersensor 1/1.7″ atau lebih kecil lagi
Ukuran sensor 1/1.7″, 10 MP = f/4
Ukuran sensor 1/2.3″, 20 MP = f/2
Besarnya resolusi gambar yang merupakan sweet spot menurut saya adalah
- Untuk kamera full frame: 24 MP
- Untuk kamera APS-C: 16 MP
- Untuk kamera four thirds: 12 MP
- Untuk kamera bersensor 1″ atau lebih kecil: 8-10 MP
Dengan resolusi diatas, difraksi tidak akan cepat muncul, rata-rata di f/13 sehingga merupakan kompromi yang tidak terlalu merugikan saat membutuhkan ruang tajam yang luas.
Beberapa pemikiran saya selanjutnya akibat dari difraksi lensa:
- Sayang sekali difraksi munculnya cepat kalau kita memakai kamera beresolusi tinggi, karena bukaan kecil sangat membantu untuk mendapatkan ruang tajam yang lebar, terutama untuk foto pemandangan yang luas. Contohnya ada bunga yang jaraknya kurang dari satu meter dari kita, dan pegunungan yang jaraknya sangat jauh (infinity). Juga membantu untuk membatasi cahaya supaya dapat mengunakan shutter speed lambat untuk memotret air yang mengalir.
- Penting bagi pengguna kamera beresolusi besar (36MP) seperti Nikon D810 dan Sony A7R untuk membawa filter ND, terutama saat memotret dengan slow speed. Coba hindari memakai bukaan f/16 atau lebih kecil lagi jika memungkinkan.
- Ada rumor bahwa kedepannya kamera full frame akan ada yang mencapai 54 MP, dan kalau ada, batas bukaan sebelum difraksi adalah f/6.3.
- Sebenarnya bukannya pantang mengunakan bukaan yang lebih kecil, gambarnya masih akan tajam, tapi memang bukan yang paling optimal.
- Sony Experia Z1, sebuah ponsel pintar yang memiliki resolusi 20 MP dan sensor 1/2.3″, pantesan lensanya dipatok di f/2. Kita tidak bisa ganti bukaan lensanya. Hal itu memang sudah direncanakan dengan matang oleh yang membuat kamera ponsel itu. Jadi jangan komplen ya, kalau memang gak bisa diganti f-nya, demi untuk kebaikan kok 🙂
- Megapixel kamera terus menerus naik dari tahun ke tahun, tidak peduli apapun jenis dan ukuran sensornya. Produsen kamera dipaksa untuk terus meningkatkan megapixel kalau tidak, bisa-bisa produknya kalah bersaing dan laku di pasaran. Di lain pihak, resolusi tinggi dapat menimbulkan difraksi di bukaan yang relatif besar. Maka itu saya berharap di masa depan fotografer diberikan pilihan kamera dengan berbagai resolusi/megapixel.
pak entje, untuk lensa sigma 17-50 /f2.8 OS HSM bukaan terbaiknya ada di berapa ya? sy sering pakai A/Av m
Beberapa kali blur jika pakai built in flash, mengapa?
Saya pakai Nikon D7100
Terima kasih pencerahannya.
Pak enche, Lensa Sigma 17-50 / f2.8 OS HSM itu bukaan terbaik agar gambar tajam (DOF luas) di bukaan berapa ya? Kamera Nikon D7100
Trims pencerahannya….
f/8-f/16
terima kasih pak entje.
one more thing, jika membersihkan lensa dan kamera dari noda minyak/ debu bisa mempergunakan cairan pembersih kacamata?
Apakah sdh pernah menulis tentang hal ini?
Terimakasih sebelumnya….
Mau tanya ko…
untuk batas aman bukaan di kamera 18 MP berapa ya ?
Camera saya Canon 60D
f/16 masih aman.
Thanks Pak. Informasi mengenai difraksi ini diinformasikan dengan lengkap dan sederhana. Saya juga mengalami difraksi ini karena masih banyak buku fotography tentang lanscape sampai sekarang masih menganjurkan F22 tanpa menerangkan berapa MP kamera yang digunakan . Salut Pak.
terimakasih atas info dan pencerahannya kak enche 🙂
malam ko enche, beberapa tempo yg lalu saya membeli lensa second nikkor afd 24-85 f2.8-4.0 dapat dari bursa. setelah saya gunakan lensa tersebut di kamera d600 sering terjadi soft focus di sudut2 frame hanya sebagian sisi, hal tersebut berpindah sisi tergantung pada focal leght yg kita gunakan, baik pada bukaan lebar maupun pada bukaan yg sempit sekalipun. yg mau saya tanyakan, apakah hal ini cacat bawaan produk atau faktor penggunaan, sebagai catatan historis pengguna sebelumnya traveling dan pengguna kamera nikon d700, apakah ada kaitannya dengan artikel di atas terhadap kasus ini? secara traveller sering menggunakan bukaan yg sempit.
terimakasih, mohon bantuannya ko enche. hormat saya, fajar 🙂
Lensa pada umumnya di tepi2 lebih tidak tajam, terutama lensa lebar. Lensa yang baru juga begitu apalagi lensa buatan jaman dulu. Tidak ada kaitannya dengan difraksi. Kalau difraksi itu semuanya jadi gak tajam, tidak hanya di bagian sudut saja.
haloo pak,
a7s udah di saya, saya pake dan sampe sekarang ga ada masalah,
saya ga bisa bedakan apakah gara gara shutter di silince atau karena ga ada flicker an, tp saya matikan shutternya,
so far ga pernah muncul flicker nya
terimakasih infonya ya
regards
Glx photo
Senang mendengarnya 🙂
saya yg newbie ini, rada kaget , tajem banget pak,
saya ga tahu, apakah saya yg newbie atau beneran tajem
hehehehehe
siyap kumendan, saya update segera perkembangannya
heheheheh
btw pernah coba mitakon 50 mm f0.95?
Belum pernah 🙂
pagi lagi…. hehehehe
udah pernah denger kasus begini sebelumnya?
apakah menurut anda ini cacat atau emang karena full electonik ya
thanks
glx
Itu memang kelemahan shutter elektronik di A7s, makanya di menu ada pilihan Silent shutter off.
Pagi…
sony a7s nya masih di sony center, menurut pihak sony ga ada masalah, trus saya gali ke beberapa temen kata mereka kena flicker lampu fluorence atau led.
apakah ada kemungkina demikian ya pak?
saya minta di reset di sony kemaren, hari ini dikirim ke saya.
besok saya coba soba saran anda
thanks
glx photo
Pagi, iya, saya tunggu kabarnya ya 🙂
siang pak, saya baru dapet a7s daam 2 minggu, beberapa hari lalu tiba tiba hasil foto saya ada garis garis hasil jeprtannya, baik dari live view, view finder atau pu setelah saya pindah ke komputer, garisnya seperti kalo kita foto layar monitor atau tv, ada apakah kira kira gerangan ya, kalo siang cenderung hilang, kerasa kalo malam.
sementara ini saya pake mitakon 50 mm f0.95 yg emang buat a7 series, hal ini mulai muncul sejak saya pinjam e mount lens dr temen saya
1. apakah ada crash antara e mount lens dan a7s saya ( pake mitakon ga ada masalah)?
2.pakah sensor emang rusak.
3.adakah hard reset di sony a7 series .
demikian pertanyaan saya, terimakasih sebelumnya ya pak
Coba di menu, cari item “silent shutter” terus di set OFF, dan coba lagi apakah masih muncul?
Pak, saya kan punya Sony Xperia L, kok ngeblur sebelah kirinya yah? sudah saya bersihkan lensa luarnya, tetep saja masih ngeblur, apakah itu yang dinamakan difraksi? kameranya 8mp, bukaan F2.4
Terima kasih sebelumnya Pak enche 😀
Mestinya bukan karena difraksi kalau hanya setengah dari gambar yang blur. Mungkin sensor atau lensanya rusak.
Terus, batasan aman bukaan lensa dengan kamera APS-C 8 MP berapa, Pak?
Kamera apa tuh ya? 18mp maksudnya?
Bukan. Kamera APS-C 16 MP yang diset jadi 8 MP.
Oo..tetap berpengaruh seperti 16mp meskipun sudah diset imagenya lebih kecil.
Mengenai difraksi lensa ini ada rumusnya, Pak?
Ada, tapi bisa memabukkan. Disini rumus dan penjelasannya.
pak saya mau nanya.
saya pinya dslr canon 1100 lensax bawaan.
saya pasang flash young no 460 ( murahan suh)
waktu saya motret mode auto malam hari hasilnya bagus. tp untuk manual kl buat motret jepretnya duluan drpd flashnya..
jd hsilnya tetap gelap.
utau emg flashnya yg murahan ya jd gk bs d seting pd flash.
mhon pencerahan setingan manual exifnya hrus brp? soale saya pemula mas.
mkch
Waktu pakai mode auto gak pakai flash youngnuo?
Mantap Pak Enche! Informasi yg amat bermanfaat.
Sukses selalu.
Thanks infonya om Enche.
Pak saya mau tanya, kamera saku saya hasil fotonya ada garis-garis. Kira-kira itu apa ya penyebabnya?
Terima kasih jawabannya 🙂
Contohnya seperti apa ya?
Di hasil fotonya apabila dilihat baik d lcd ato komputer terdapat garis-garis horizontal yang ngeblur sehingga objek foto tidak jelas tetapi jika digunakan untuk video tidak terdapat garis itu. Apa mungkin sensornya pak?
Maaf saya kesulitan memberi contoh. Terima kasih jawabannya pak
Wah belum pernah tau saya soal fenomena seperti itu 🙁
Pak kenpa ya.. Kalo pake lnsa bukaa f1,8 atau lbih susah bnget untuk bnr” bisa tajam di mata, padahal titip fokus ke mata cuma tetep ja suka meleset alias tidak fokus, bagaimana caranya mnggunakan bukaan besar biar hsilnya tajam. Di titik fokusnya
Iya karena dofnya sangat tipis jadi lebih sulit. Kalau mau benar2 tepat gunakan manual fokus tapi cara komposisi/fokusnya mengunakan layar LCD lalu diperbesar. Lebih baik lagi pakai tripod dan modelnya jangan bergerak.
wah, baru tau saya ada yang namanya difragsi hehehe… info yang mantap..