Nikon AF 85mm f/1.4D adalah salah satu lensa legendaris Nikon yang dirancang tahun 1992 oleh Koichi Oshita dan mulai dijual akhir tahun 1995. Lensa ini berhenti produksi tahun 2010. 85mm f/1.4D terkenal sebagai lensa spesialis untuk portrait. Meskipun lensa ini dirancang di era kamera film, lensa ini bisa digunakan di kamera digital baik kamera digital full frame maupun bersensor APS-C. Saat ini, sayangnya lensa ini sudah tidak diproduksi lagi dan sudah digantikan dengan Nikon AF-S 85mm f/1.4G.
Saya membeli lensa ini dari tahun 2009 sehari $923 untuk dipasang dengan Nikon D700, dan masih saya pakai sampai sekarang. Saat ini, masih sebagian yang menjual lensa baru yang harganya sekitar $1000-1300, tapi kebanyakan yang tersedia adalah lensa bekas, harganya bervariasi tergantung dari kondisi lensa. Rata-rata dijual dengan harga $750.
Dibandingkan dengan lensa-lensa era sekarang, konstruksi body lensa lebih kokoh karena sebagian besar materialnya dari logam, bahkan lens hoodnya juga dari logam yang jauh lebih kokoh daripada lens hood plastik di era digital. Hood ini tidak bisa dipasang terbalik untuk memudahkan penyimpanan.
Meskipun demikian, berat dan ukuran lensa tidak begitu besar, hanya sekitar 524 gram, malah lebih ringan dari 85mm f/1.4G yang beratnya 595 gram tapi terbuat dari material plastik.
Seperti lensa era film lainnya, 85mm f/1.4D memiliki aperture ring, dimana fotografer bisa mengganti bukaan lensa dengan memutar ring bukaan. Di era digital, posisinya bisa dikunci ke bukaan terbesar (f/16) dan kemudian bukaan diatur lewat kamera.
Kelebihan aperture ring adalah saat kita bisa mengubah bukaan saat merekam video, atau saat memasang lensa ini ke kamera mirrorless.
Juga ada distance scale sehingga kita bisa tau jarak fokus dan tanda hyperfocal (meskipun sangat terbatas infonya, hanya f/11 dan f/16. Dalam praktiknya sangat jarang digunakan.
Karakter optik
Lensa ini bisa menghasilkan hasil foto yang sangat tajam, juga membuat latar belakang blur yang mulus. Rentang bukaan lensa ini cukup luas, dari f/1.4 sampai f/16.
- Saat digunakan di f/1.4, gambar tidak begitu tajam, kecuali posisi objek ditengah, tapi latar belakang sangat mulus dan menimbulkan efek yang sedikit “dreamy”.
- Saat digunakan di f/2-f/2.8, ketajaman foto meningkat cukup signifikan. Biasanya saya banyak mengunakan rentang bukaan ini untuk foto portrait karena ketajamannya lumayan, dan blur latar belakangnya mulus.
- Di bukaan f/4 ketajaman dan kontras lebih tinggi lagi, tapi bagian yang tidak fokus tidak semulus di bukaan yang lebih besar, efek dreamy looknya juga hilang.
- Antara f/5.6-f/8 sangat tajam dan kontras, cocok untuk fotografi pemandangan, still life, atau portrait studio yang mementingkan menangkap detail setajam mungkin. Puncak ketajaman lensa ini berada di f/5.6.
- f/11-f/16 masih cukup tajam, namun efek difraksi menurunkan ketajaman sedikit.
Soal vinyet (gelap di sudut foto) tidak perlu dikuatirkan, demikian juga distorsi juga hampir tidak ada dan tidak terlihat di kasat mata. Color fringing (warna unggu/hijau yang muncul di transisi area yang terang dan gelap) cukup tinggi di bukaan besar (f/1.4-f/2) tapi hilang saat bukaan ditutup ke f/8. Color fringing ini bisa dihilangkan melalui software seperti Lightroom, tapi detail di daerah transisi itu juga terhapus. Color fringing tambah parah (terlihat lebih jelas dan tebal) saat mengunakan kamera dengan resolusi besar seperti 24MP atau lebih tinggi. Karena kelemahan ini, Nikon membetulkannya di penerus lensa ini, yaitu 85mm f/1.8G dan 85mm f/1.4G.
Lensa ini tidak cocok sama sekali untuk urusan makro dan close-up fotografi, karena tidak bisa fokus lebih dekat dari 85cm. Ukuran magnifikasinya hanya 1:8.8 atau 0.12. Bandingkan dengan lensa makro yang perbesarannya 1:1 atau 1.
Autofokus
Lensa ini dilengkapi dengan mekanisme Autofokus. Saat autofokus, bagian depan lensa tidak memanjang dan memutar karena desain inner focus system (IF). Kecepatannya tergantung dari kekuatan motor fokus di kamera. Di kamera DSLR menengah seperti Nikon D90, D7xxx, kecepatan autofokus agak lambat, tapi di Nikon D7xx, D8xx, kecepatan autofokus bisa lebih cepat. Karena diputar secara mekanik, ada sedikit suara halus saat autofokus.
Autofokus lensa ini tidak berdaya untuk subjek bergerak, jadi bukan lensa yang ideal untuk foto aksi/olahraga. Di kondisi cahaya yang gelap, saya mendapati autofokus sering gagal dan sulit mengunci fokus.
Perlu diperhatikan juga bahwa saat dipasang di kamera DSLR Nikon pemula seperti Nikon D40, D50, D3xxx dan D5xxx, lensanya tidak bisa autofokus karena di kamera-kamera tersebut tidak memiliki motor fokus.
Contoh lain dengan 85mm f/1.4D di Leica SL.
Kesimpulan
Lensa ini biasanya saya gunakan hampir secara ekslusif untuk foto portrait. Sebenarnya bisa juga untuk landscape, tapi sayangnya agak tanggung, alias kurang tele/panjang. Kualitas optiknya bagus dan masih relevan di era digital. Idealnya, lensa ini dipasang di kamera full frame bersensor 12-16MP. Di kamera bersensor 24MP-36MP, kekurangan lensa ini akan tampak, terutama color fringing dan ketajaman yang menurun.
Saran saya, jika mengunakan kamera bersensor full frame seperti Nikon D610, D750 (24MP) atau D8xx (36MP) lebih baik mengunakan lensa 85mm f/1.4G (meskipun harganya mahal Rp 22.6 juta – Ouch!) atau alternatif lain Nikon AF-S 85mm f/1.8G (5.75 juta).
Kelebihan
- Kualitas optik yang bagus. f/2-2.8 tajam, sangat tajam di f/5.6-8.
- Kualitas body lensa dari logam, termasuk hoodnya.
- Relatif ringan mengingat casing dari logam (550gram)
- Mengunakan filter berdiameter 77mm yang umum
Kelemahan
- Color Fringing, terutama digunakan di kamera beresolusi tinggi
- Autofocus agak lambat dan kadang gagal mengunci di kondisi gelap
- Hood tidak bisa diputar balik untuk memudahkan penyimpanan
Buku panduan memilih kamera dan lensa yang tepat sudah tersedia. Baca keterangan dan cara memesan di laman ini.
mau tanya koh, lensa fixed milimeter berapa koh yang lebih memadai untuk foto keluarga 4-6 person dan group 20-30 person di indoor yang gak terlalu luas, 28mm atau 35mm ya?
pilihan ku hanya 2 itu koh
28mm mungkin sedikit terlalu lebar, 35mm lebih oke.
Lensa Nikon afd 85mm f1.4 dibanding dengan Zeiss planar classic 85mm 1.4 zf.2 dari sharpness wise wide open dan rendering, lebih baik yang mana?
om apakah masih punya stock atau info dimana aku bisa mendapatkan lensa 85mm 1.4 Afd ini dalam kondisi baru?
thanks anyway
Om.. Apakah 85 1.4D dan 85 1.8G, apabila sama” di f2.0 ketajaman dan bokeh.nya akan sama, atau gimana.?
Makasih..!!!
Gak jauh berbeda. Yg f/1.4 kesannya lebih mulus bokehnya. Yg f/1.8 kesannya lebih tajam, spt lensa modern digital. 85mm f/1.4d dari jaman film peralihan ke digital.
Dr kualitas gambar lebih baik 85mm afs atau afd….sy menggunakan body D610
Thx
Dari kualitas gambar secara teknis (ketajaman, chromatic abberation dll), bagus yang AF-S 85mm f/1.4. Tapi 85mm f/1.4D ini memiliki karakter sendiri meski bukan lensa yang sempurna 🙂
om mau tanya, saya beberapa kali pakai 85mm f1.8d dan puas dengan hasilnya. namun saya pernah baca artikel katanya ada beberapa lensa afd yg katanya ga begitu bisa maksimalkan megapixel yg besar mengingat kamera saya saat ini d700 dan rencana mau beli d750. Pilihan saya antara 85mm f1.8d dan 85mm f1.8g. kebutuhan untuk potrait (wedding) kadang fashion. Atau om punya masukan lainnya?
thanks before om
Salam Jepret.. Om Enche, saya punya kamera nikon d5300, saya ingin beli lensa dan saya bingung antara nikon AF-S 85mm f/1.8G atau Tokina AF 11-16mm f/2.8 Pro DX II, karena saya suka poto landscape dan portrait. menurut Om Enche saya harus beli yang mana? terimakasih..
85mm saja dulu
Pak Enche yang terhormat, saya saat ini sedang sedikit bimbang untuk mengambil AFD 85mm 1.4 atau AFS 85mm 1.4, saya menggunakan Kamera D3 dan D300s, boleh minta bantu saran pak? thanks
Jika dana tidak masalah, Nikon AF-S 85mm f/1.4 yang telah dioptimasi untuk digital tentunya merupakan lensa yang lebih baik dari hasil gambar maupun autofokusnya, daripada 85mm f/1.4D yang dibuat di era film. Namun jika dana menjadi masalah, maka 85mm f/1.4D juga merupakan lensa yang berkualitas untuk disandingkan dengan D3 atau D300s. Pilihan lain yaitu 85mm f/1.8G, yang hasil fotonya tajam tapi tidak terlalu mahal.
saya ingin membeli lensa 85mm. lensa yang bagus yang mana? 85 f1.8g, atau pilih 85 f1.4d.
atau dari produsen lain seperti sigma atau samyang
terimakasih oom enche
Bagus-bagus semua, saran saya 85mm f/1.8G, yang lebih modern, tajam dan autofokusnya cepat dibanding versi lama 85mm f/1.4D. Harganya juga lebih terjangkau.
suhu Koh, mohon petunjuknya. saya bingung mau beli lensa nikon afs 18-105mm f3.5-5.6 atau 35mm f1.8. rencananya untuk foto sehari-hari n foto kegiatan dalam ruangan. katanya temen2 yg 35mm hasilnya tajem, cm y gt, perlu maju mundur pas mau memfoto dan ganti lensa klo butuh sudut yang lebar. makasih, koh
Ya memang pilihannya antara mau praktis, atau mau ngejar kualitas. Kalau ngejar kualitas ya, harus lebih berkeringat alias rajin jalan daripada zoom hehe 🙂
bolak-balik ganti lensa dalam 1 acara itu hal yg wajar nggak y, koh?
maklum, saya masih newbie hehe… mkasih banyak
Wajar2 saja, tapi kalau sering sekali, mendingan bawa dua kamera sekalian hehe.
terimakasih pak penjelasannya…
Salam hangat
Saya punya hanya 85mm dan gear d90 pak, yg saya ingin tanyakan.. Bagaimana karakter lensa ini pak.. Lensa ini tajam di bukaan berapa ya pak ? Apakah sama dengan yg dijelaskan diatas ? Dan jaraknya enak seberapa jauh dari object pak ?
1 lagi pak… Untuk potrait pasnya menggunakan picture styl mode apa ? Ada penambahan tidak di Picture styl seperti sharp dll ?
Terimakasih banyak pak enche.
85mm-nya yang mana ya? Bisa disebutkan nama lengkapnya.
nikor 85mm af-d f/1.8 pak.. soalnya belum mampu beli yang .G atau AFS nya hehe…
Mirip juga, di f/2.8 sudah cukup tajam, yang paling tajam di f/5.6.
Untuk foto portrait sebenarnya tergantung selera, jadi, coba-coba/utak utik saja yang mana yang paling cocok.
Pak enche,apakah lensa kit standard jika kita Set ke fl 35mm/f8,hasil kualitas foto beda jauh dengan lensa fix AFs 35mm f1.8 dx? (Dgn asumsi perbandingan dipasang dibody yg sama dan ISO yg sama)..pertanyaan ini secara umum utk membandingkan lensa fix dan lensa tele di panjang focal dan bukaan yg sama.thanks pak
Bedanya di ketajaman dan area yang tidak fokus. Yang lensa 35mm akan lebih tajam dan bagian yang gak fokus akan lebih mulus.
Pak enche untuk lensa af-s 50 1.8g apakah cukup untuk tajam untuk d5200 dan pada f/1.8 gambarnya lumayan tajam untuk potrait.
kalau lightroom 6 dan lightroom cc apa bedanya
oh iya saya lihat di dpreview ada fitur baru lightroom yaitu bisa mensimulasikan efek nd filter dengan menggabungkan beberapa foto, gimana caranya pak enche.
Terimakasih
Belum cukup tajam, f/2.8 baru mulai tajam. f/4 & f/5.6 paling tajam.