Sudah cukup lama pengguna kamera mirrorless Sony mendambakan lensa berbukaan besar yang profesional. Sebelum lensa Sony FE 35mm f/1.4 ini, Sony memiliki beberapa lensa berbukaan besar seperti Sony FE 55mm f/1.8. Sony FE 35mm f/2.8., Zeiss Loxia 35mm f/2. Jika masih belum puas dengan lensa-lensa yang sudah tersedia, biasanya pengguna kamera mirrorless Sony direkomendasikan untuk mengunakan lensa Sony A-mount dengan adapter. Meskipun lensa 55mm f/1.8 dan 35mm f/2.8 secara kualitas optik sangat baik, tapi bukaan maksimum f/1.8 dan f/2.8 tidak terlalu mengesankan bagi penggemar fotografi serius dan profesional.
Lensa Sony Zeiss FE 35mm f/1.4 ini merupakan jawaban Sony dan merupakan lensa fix 35mm yang terbaik saat ini. Kamera ini memiliki desain yang cukup unik karena adanya aperture ring di lensa. Sampai saat ini, hanya lensa ini yang memiliki fitur ini. Pilihan bukaan lensa mulai dari yang terbesar f/1.4 sampai f/16. Pilihan antara 1/3 stop juga tersedia, demikian juga pilihan A (Auto). Ada tuas Click (ON-OFF) untuk mengatur bukaan lensa dengan mulus tanpa klik/step. Biasanya ON untuk fotografi dan OFF untuk videografer untuk mengubah bukaan lensa saat merekam video).
Built-quality dari lensa ini tergolong profesional, weather sealing, termasuk tahan air dan debu dan kelembababan untuk fotografi di cuaca yang tidak bagus.
Lensa berbukaan besar dan built-quality yang berkualitas tinggi disertai dengan adanya aperture ring mengakibatkan dimensi lensa agak besar dan juga beratnya lumayan. Dibandingkan dengan lensa DSLR profesional Canon dan Nikon, yang Sony sedikit lebih panjang dan berat (11,2 cm, 630 gram). Sebagai perbandingan: Lensa Canon 35mm f/1.4 L (panjang 8,64 cm, berat 580 gram). Nikon AF-S 35mm f/1.4 (panjang 8,94 cm, berat 601 gram).
Image Quality
Di pasang di Sony A7s (12MP), ketajaman lensa ini sangat tinggi sampai di tingkat pixel (Zoom 100%/actual pixel). bahkan di bukaan terbesar f/1.4, di pasang di kamera Sony A7 mk II (24 MP), ketajaman di tingkat pixel tidak setajam saat dipasang di kamera resolusi 12 MP, tapi cukup tajam. Ruang tajam sangat tipis saat memotret dengan bukaan besar (f/2.8-f/1.4) terutama saat memotret subjek dari jarak dekat (close-up). Foto-foto di artikel ini mengunakan kamera Sony A7 mk II.
Distorsi hanya sedikit (kurang lebih 1%) ada tapi mudah dibetulkan dengan software, dan masih lebih bagus daripada lensa lebar pada umumnya (sekitar 2-4%). Tidak perlu dikuatirkan. Vinyeting (gelap di ujung foto) ada, terutama di bukaan terbesar, tapi menurut saya tidak perlu dikuatirkan juga. Warna, kontras lensa ini sangat bagus. Bagian yang tidak fokus/blur juga cukup bagus. Chromatic abberation hanya muncul saat foto kontras tinggi seperti hitam diatas putih dan saat di zoom 100%. Tidak muncul saat mencetak ukuran sedang (A3-A2).
Kesimpulannya kualitas gambar hasil lensa ini sangat baik dan sedikit kelemahannya relatif dengan lensa Sony FE lainnya.
Kecepatan autofokus
Kinerja autofokus lensa ini cukup cepat saat dipasang di kamera A7 mk II, juga tidak bersuara. Saya mendapati kecepatan autofokusnya melambat saat mengunakan bukaan kecil seperti f/8-f/16. Saat mengunakan di bukaan besar, f/2.8-f/1.4 kecepatan autofokus masih baik meskipun di tempat yang cukup gelap misalnya saat memotret matahari terbenam.
Pengalaman memotret dengan Sony 35mm f/1.4
Saya menikmati memotret dengan lensa Sony 35mm f/1.4 karena kualitas gambar yang bagus dan kendali aperture ring yang unik untuk lensa Sony. Bagian out of focus (blur/bokehnya) sangat bagus dan smooth. Yang saya sayangkan adalah lensa cukup besar dan berat relatif terhadap lensa fix Sony lainnya seperti Sony FE 35mm f/2.8 atau FE 55mm f/1.8. Tapi saya bisa memaklumi karena jika dibuat lebih ringkas dan ringan, mungkin ada yang mesti dikompromikan, seperti maksimum bukaan yang lebih kecil, distorsi yang lebih menonjol, atau ketajaman yang berkurang.
Kesimpulan
Lensa ini dibuat tanpa kompromi oleh Sony dan Zeiss. Biasanya, Sony dan Zeiss mengorbankan bukaan lensa, atau kualitas (distorsi, vinyet, dll) demi untuk ukuran lensa supaya kecil dan harga yang lebih terjangkau. Tapi untuk Zeiss 35mm f/1.4 Sony dan Zeiss tidak berkompromi. Saya senang akhirnya Sony mengeluarkan lensa semacam ini. Jarak fokus 35mm adalah salah satu focal length yang populer, untuk travel, kondisi kurang cahaya, video, environmental portrait dan sebagainya.
Harga lensa ini USD$1598 atau sekitar Rp 22 juta. Salah satu lensa yang paling tinggi harga relatif terhadap lensa Sony FE lainnya. Meskipun demikian saya rasa pantas karena kualitas dari lensa ini sangat bagus. Sebelum membeli lensa ini, saya ingin mengingatkan Anda bahwa ini bukan lensa zoom yang lebih praktis, kita perlu banyak jalan/berpindah untuk komposisi. Tapi ini sebenarnya merupakan hal yang bagus, dengan banyak bergerak, badan lebih sehat.
Kelebihan lensa Sony Zeiss FE 35mm f/1.4
- Kualitas gambar (ketajaman, kontras, warna sangat baik)
- Kualitas fisik lensa sangat baik
- Aperture ring di lensa, bisa di click/mulus (berguna untuk video)
- Autofokus cepat dan senyap
Kekurangan lensa Sony Zeiss FE 35mm f/1.4
- Ukuran dan berat
- Harga relatif tinggi
Jika ingin membeli lensa ini, boleh menghubungi kami 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com untuk memesan, atau order via ranafotovideo.com
Spesifikasi lensa Sony FE 35mm f/1.4
- Filter 72mm
- Lensa FE, bisa dipasang di Sony A7, Sony NEX, Sony APS-C
- Berat 630 gram
- Dimensi: 78.5 x 112mm
- Magnifikasi : 0.18x
- Jarak fokus minimum : 30 cm
- Bilah diafragma : 9, berbentuk bulat
- Bukaan: f/1.4 sampai f/16
- Sudut : 64 derajat di full frame, 44 derajat di kamera APS-C
Untuk wedding lebih recommend yg mana koh ? 35mm f1.4/35mm f2.8
f/1.4 dong
halo koh enche
apakah ada lensa2 fix sony fe / zeiss yang ada oss nya ???
kalo ada bisa tolong sebutin apa saja..
terimakasih
Yang saya tau saat ini Zeiss Batis 85mm f/1.8 ada stabilizernya.
yang 35mm kebawah/wide angle gak ada ya koh?
Untuk full frame/Sony A7? Biasanya pakai Zeiss Batis/Loxia.
Enche Tjin, bagaimana hasilnya dengan lensa Carl zeiss 35mm f1.4 manual selain autofocunya, terima kasih
Mirip, yang baru menang sedikit di vinyetnya.
ko saya mau tanya, sekarang saya punya lensa fix 50mm f/1,8, kit 18-55mm, dan lensa wide 10-22mm, saya ingin membeli lensa tele untuk foto event dan model, kira2 lebih bagus mana canon 55-250mm atau 18-135mm? untuk canon 70d trim’s
om enche Tjin, mau tanya. Jika kita menggunakan flash untuk dokumentasi acara-acara indoor, apakah ini berarti lensa berbukaan besar kita menjadi kurang berdaya guna?
bukankah permasalahan yg dihadapi, seperti kurangnya pencahayaan atau resiko gambar blur, dll sudah teratasi dengan flash? makasih om
Kalau sukanya membuat foto dengan ruang tajam luas (tajam semua), jawabannya iya. Percuma pakai lensa dengan bukaan sebesar f/1.4. Sony Zeiss FE 35mm f/2.8 sudah cukup sekali.
Lensa bukaan besar ini lebih untuk mengendalikan ruang tajam (supaya bokeh dan kesannya lebih lembut dan terlihat artistik). Menurut saya masih sangat mantap terutama untuk foto dokumentasi untuk menekankan pada suatu hal (orang, benda, dll) atau portrait (termasuk wedding-prewed).
lensa ini kalo dipasang dikamera sony a5000 kira – kira hasilnya gimana ya om Enche?
Mantap 🙂
Koh Enche, saya pengguna nikon d810. Kalo dibandingkan antara Sony Zeiss FE 35mm f/1.4 ZA dengan Sigma 35 f/1.4 Art & nikon 35mm f/1.4G …..mending mana ya.? Dr sisi ketajaman, bokeh, AF & harga tentunya. Keperluan utk foto prewedding & liputan.
Tks sarannya.
Yang paling bagus Sigma 35mm f/1.4, yang Nikon juga bagus, tidak beda jauh kualitasnya. Yang Sony Zeiss yang saya ulas di atas hanya bisa dipasang untuk kamera Sony A7.