Olympus E-M10 mk II adalah kamera mirrorless di lini OM-D yang ditujukan untuk fotografer pemula yang mencari kamera mirrorless yang lebih lengkap dan serius namun tidak semahal E-M5. Kamera seri OM-D punya ciri fisik mirip DSLR, dengan jendela bidik di bagian atas (bukan disamping kiri seperti kamera mirrorless ala rangefinder pada umumnya) dan sedikit lebih besar dari kamera seri Pen (misal EPL7, Pen F dsb), serta punya banyak kendali untuk aneka setting.
Di generasi kedua dari lini E-M10 ini Olympus memberi 5 axis stabilizer (sebelumnya hanya 3 axis) dan peningkatan lain (electronic shutter, jendela bidik semakin detail, 60 fps video dsb) serta fitur baru seperti 4K timelapse dan AF target pad. Desain kedua kamera juga sedikit berbeda khususnya di tuas on-off, yang kini menjadi satu dengan tuas untuk mengangkat built-in / pop up flash. Sebagai info, di OM-D E-M5 malah tidak disediakan built-in flash.
Menurut saya desain EM10 mk II ini cukup ideal. Ukuran pas ditangan, grip cukup nyaman (kalau kurang besar ada aksesori resmi untuk menambah ukuran grip), bodi berbahan logam dan tata letak tombol dan roda yang pas. Layar lipat dan sentuh juga jadi bonus yang menyenangkan.
Di waktu yang terbatas saya tidak bisa menguji banyak hal dari kamera ini. Walau di foto ilustrasi ini kamera dipadankan dengan lensa 25mm fix, tapi selama review fotonya diambil dengan lensa 12-50mm f/3.5-6.3. Hal pertama yang saya lakukan setelah menerima pinjaman kamera dari Olympus OCCI ini adalah mengkustomisasi kamera sesuai gaya saya. Untungnya kamera Olympus terkenal bisa banyak dikustomisasi yang membuat kameranya terasa lebih personal. Beberapa hal yang saya atur sebelum memotret :
- mengaktifkan Super Control Panel (SPC) untuk memudahkan ganti setting dengan cepat
- memprogram tiga tombol Fn, Fn1 untuk auto fokus, Fn2 untuk setting ISO+WB, dan Fn3 untuk plus RAW
- merubah aspek rasio jadi 3:2 (kalo ini karena kebiasaan pakai DSLR) resikonya megapiksel sedikit berkurang
- mengatur parameter JPG (pic mode i-Enhance, Gradation Auto, Contrast -1, Sharpness +1, Saturation 0)
- memilih mode focus area ke grup AF, servo AF-S
Kualitas foto dari sensor 16 MP di Olympus EM10 mk II termasuk baik, dengan ISO tinggi yang noisenya masih cukup aman di ISO 1600 bahkan ISO 3200 pun untuk ukuran cetak kecil masih oke. Bagi yang suka editing mungkin akan sedikit kecewa dengan RAW kamera ini yang 12 bit, khususnya saat foto yang diambil punya kontras yang melampaui dynamic range sensor micro 4/3. Hal yang penting untuk direview dari sebuah kamera selain kualitas gambar menurut saya adalah kinerja secara umum dan auto fokusnya. Dari kinerja tidak ada keluhan, kamera ini bekerja cepat, bisa menembak sampai 8,5 foto per detik juga. Auto fokus juga cepat, dan mudah untuk mengganti area fokus dengan berbagai cara misal menyentuh layar atau menekan tombol D pad. Ada beberapa opsi area fokus di kamera ini yaitu Auto, Group, 1 area dan 1 area kecil.
Kamera Olympus E-M10 mk II ini punya beberapa hal yang saya sukai diantaranya :
- hasil foto JPG terlihat sudah oke, tonal dan akurasi warna juga bagus
- auto fokus cepat (kalau untuk benda diam), bisa sentuh layar juga
- 5 axis stabilizer bekerja baik, saya bisa dapat 1/2 detik tanpa tripod dengan lensa 12mm
- ada elektronik shutter, ada fitur peredam shutter shock, sync 1/250 detik, max 60 detik, ada live bulb juga
- bisa rekam video dengan manual eksposur, saat rekam video bisa juga ambil foto
sedangkan hal-hal yang masih agak saya sayangkan dari kamera ini :
- Penurunan kualitas dan detail foto di ISO 1600 keatas.
- File 12 bit RAW tidak begitu leluasa untuk editing
- auto fokus tidak handal untuk benda bergerak, dan karena deteksi kontras kadang fokusnya tertipu oleh latar belakang yang lebih kontras
- tidak ada perlindungan cuaca, meski masih wajar untuk kamera dengan harga terjangkau seperti ini
- auto ISO terlalu sederhana, tidak ada pengaturan minimum shutter speed
Sebagai kesimpulan singkat, kamera EM10 mk II ini cocok untuk yang mencari sistem kamera micro 4/3 yang lengkap tapi dana terbatas. Memang tidak secanggih fitur di EM5 mk II tapi sudah mencukupi untuk banyak kebutuhan fotografi. Sisi lemahnya adalah untuk kebutuhan foto aksi yang perlu fokus kontinu dan/atau ISO tinggi, tapi untuk keperluan lain seperti travel, street, arsitektur, potret dsb kamera ini sudah sangat mumpuni.
Beberapa hasil foto dari mencoba kamera EM10 mk II (semuanya JPG dari kamera hanya di resize saja)
Ikuti kelas Kupas Tuntas Kamera DSLR/mirrorless untuk lebih mengerti fitur apa saja yang ada di kamera kita. Cukup satu sesi pertemuan 4-5 jam, biaya 325rb.
halo mas erwin, sebelumnya saya punya lumix gx 9, tapi karena ada suatu hal yang mendesak akhirnya saya jual. saat ini rencana mo beli lagi kamera tapi pengen olympus omd em 10 mark III. Kepincut sama hasil fotonya yang saya rasa lebih bagus ya. warnanya lebih tajam. menurut mas erwin worth g sih? mengingat perusahaan olympus skr udah…hehe.
halo ko Erwin/ko Enche, thank you review nya. lensa yang bagus utk travelling ( landscape, street fotografi, portrait bokeh ) utk em10 mk 2 yang paling ga mahal ini apa ya? ada yg sarankan lumix 25mm f1.7 , olympus 12-50mm f3.5, lumix leica 25mm f1.7 …. bingung.. maklum newbie.
trus klo travelling ke udara dingin ekstrim ( mungkin sekitar 0 hingga minus 5 celcius ) harus ngapain? dibeli heat pack atau gimana? rencana kamera mau saya taruh ransel, tapi klo mau praktis harusnya dislempangin aja ya? cuma takut kena dingin batere jadi boros katanya ya?
thanks ya
12-50mm lebih praktis untuk traveling daripada lensa fix seperti 25mm, karena bisa buat ambil pemandangan/arsitektur yang lebar, juga bisa zoom untuk foto detail. Kalau cari kualitas yang lebih baik ada Olympus 12-40mm f/2.8 atau Olympus 12-100mm f/4. Saya sendiri lebih menyarankan tetap pakai lensa yang sama karena untuk menjaga compatibilitas penuh antara kamera dan lensanya.
Soal baterai tentunya bawa extra untuk cadangan, lalu baterainya mungkin bisa disimpan di kantong jaket/dekat badan supaya tetap hangat.
Wah ternyata direply ama ko Enche. Tenkyu ko. Iya nih udah telanjur beli lensa lumix 20mm f1.7 .. rencana nih udah naksir 12-40mm f2.8 Pro.
Setelah 2 bulan pake em10 mk 2, aku mau meng-iyakan review ko erwin yg kelemahan no 3 yaitu auto fokus salah detect benda bergerak ( dlm kasusku adalah manusia ), sering banget moto org blur, sekelilingnya tajem. Hiks… tapi bisa disiasati sentuh layar utk munculkan kotak hijau AF, atau pake MF. Muantabb.. cuma ya ga sedikit refot.
Makasih koko2, demen banget baca blog ini.
Sama2 😀
Salam pak. Saya ingin menanyakan untuk setting infinity kamera ini dengan lensa kit-nya ada atau tidak ya? Terimakasih
Mestinya bisa, di set manual fokus dulu, trus putar ring lensa ke infinity/biasanya simbol gunung).
Pagi Koh Enche… Wah reviewnya sangat berguna banget nih buat pemula kyk saya..
Mau tanya saya awalnya emang mau pilih sony A6000,
tapi setelah diliat” ada Olympus OMD 10 II.. Saya jadi binggung dgn harga yang sangat beda tipis saya harus beli yang mana yah koh untuk ditahun skrg..
SONY ALPHA A6000 KIT 16-50MM
Atau
OLYMPUS OM-D E-M10 MARK 2 KIT 14-42MM EZ..
Saya lebih banyak memakai Photo dibanding Video, tapi Photo pun objeknya yang Diam, dan saya ingin pake dalam proses jangka panjang, jadi mgkin hanya ganti lensa, tapi body nya tetep..
Tolong sarannya Koh.. makasih banyakkk..
Kalau objeknya kebanyakan diam olympus omd em10 ii bagus dan sistemnya lebih compact.
Kalau untuk videolog antara 2 model diatas mending yang mana y? kalau OLYMPUS kan uda ois…. maklum pemula ^^
GX85 juga ada built in stabilization di body.
Mendingan olympus omd em10 mark ii atau lumix gx85 ya pak?
Koh.. Mohon bantuan. Format RAW dari Olympus OMD 10 Mk II ga support di Lightroom 5.4 yah ko? Sebab saya mau coba editing File RAW nya ga kebaca koh
Om. Mau tanya. Saya biasa pakai Dslr Canon. Mau ber alih ke mirrorless. Bisa suggestion ? Saya pribadi tertarik fujifilm xt 10 dan olympus em10
Banyak juga kamera mirrorless yang bagus dengan berbagai kelebihan kelemahannya. Sukanya tergantung masing-masing, budget, dan fitur apa yang dipentingkan.
Koh saya mau beli kamera tp bgg pilih a6000, gm5 ato xt10? Tlng masukannya koh. Tq
Kalau untuk pemula, kira-kira lebih bagus Olympus OMD EM10 MK II atau Sony a6000.?
Malam pak Erwin. Artikelnya bagus mengenai review kamera mirrorlessnya. Sangat membantu saya mengerti fitur yang ada dikamera mirrorless. Dan saya juga mempelajari artikel2 bapak tentang teknik memotret sambil mempraktekkannya. Terima kasih pak.
Malam juga, sama-sama ya. Syukurlah kalau sharing saya membawa manfaat buat pembaca, salam..
Malam pak erwin sy lg bingung antara lumix gx85 sm omd em 10 mk ii kl menurut pendapat pak erwin mending yg mana?
Keduanya setara sih, jadi kalau memilih tinggal cari fitur utama apa yg benar2 dicari di tiap kamera, misal GX85 oke utk rekam video 4K handheld, kalo EM10-II ya cari aja dari artikel diatas mana fitur yg paling disukai.