Seminggu yang lalu saya mendapat pinjaman dan mencoba membuat foto dengan lensa manual Meike 50mm f/2.0 buatan Tiongkok ini, dan dipasangkan dengan kamera MFT Lumix GX7 saya.
Lensa ini adalah salah satu dari empat lensa baru, yang lain adalah Meike 25mm f/0.95, Meike 28mm f/2.8, dan Meike 35mm f/1.7, pernah ditulis dalam artikel “Meike mengumumkan lensa murah untuk kamera mirrorless”. Lensa ini mengingatkan saya pada lensa manual jadul tahun 60 an, yang kecil sederhana terbuat dari logam sihingga cukup mantap bobotnya.
Saya diberi tau bahwa Meike berarti “Keindahan” (Mei) dan “Teknologi” (Ke), Kita tau sendiri bahwa selama ini brand Meike bukan pembuat lensa. dan rumornya nama asli lensa ini adalah “Kerlee”, yng berasal dari bahasa tiongkok. Bila dibaca terbalik akan menjadi “Leeker” atau Leica 🙂
Fisik serta Penampilan nya.
Lensa ini didesain untuk kamera krop sensor APS-C jadi bila dipasang ke kamera full frame akan timbul vignet disudut-sudut nya karena disain lensa untuk APS-C memiliki lingkaran gambar yang lebih kecil, yang hanya cukup besar untuk menutupi pada sensor APS-C atau yang lebih kecil (MFT).
Gelang fokus dari logam bergerigi sangat mirip dengan lensa klasik, dan skala jarak ditemukan dalam cut-out yang sama pada badan lensa. Ada kedalaman skala lapangan yang tersedia dan jarak ditandai dalam sekala kaki (feet) dan meter, bahkan tutup lensa metal nya pun model klasik tipe push-on (nyaplok, model tutup kaleng).
*Contoh foto diambil dalam format JPEG langsung dari kamera tanpa diedit kecuali kroping.
Klik pada masing-masing gambar untuk memperbesar
Yang beda dari lensa klasik adalah cincin aperture yang tidak biasa, tidak ada klik untuk berhenti di setiap nilai aperture, jadi bablas saja seperti cicncin fokus. Mungkin untuk para videografer ini cocok tapi untuk para stills shooting apa lagi saya ini kurang cocok karena saya lebih sering menggunakan “AE” untuk pencahayaan
Pada awalnya fokusnya terasa agak sedikit kasar di posisi tertentu, tetapi setelah sering saya gunakan lama-lama jadi halus, ada terasa sendatan bila setiap di putar balik tidak semulus lensa klasik , menurut saya desain dan konstruksi keseluruhannya sangat baik.
Seperti yang saya lakukan dahulu dengan lensa manual, walaupun kamera digital sekarang mempunyai focus peaking untuk mudah dan akurasi memfokus nya sebainya dilakukan pada aperture bukaan penuh f/2.0, tapi masalahnya gelang apertur tidak ada klik berhenti untuk menghitung balik posisi aperture, berarti mata harus lepas dari jendela bidik dan melihat pengaturan nya.
Kinerja MEIKE 50mm f / 2.0.
Ketajaman cukup baik pada f/2.0 dan sangat baik di f/3.5, soft fokus tajam di tengah dan sedikit lembut ditepinya, Karakter lensa ini justru sangat cocok untuk lensa potrait pada kamera MFT (eq 100mm pada kamer bingkai penuh), tapi mungkin akan beda karakternya bila
digunakan pada kamera APS-C.
*contoh foto diambil dalam format JPEG langsung dari kamera tanpa diedit kecuali kroping.
Klik pada msing-masing gambar untuk memperbesar
Menurut saya hasil keseluruhan gambar nya sangat baik, dengan warna yang bagus, bokeh yang indah dan CA sangat baik (Aberasi kromatis). Flare juga terkontrol dengan baik, meskipun ada masalah dari kontras saat pengambilan gambar mengarah matahari diluar bingkai tapi itu
memang umum. Tidak dilengkapi tudung lensa, namun penggunaan tudung lensa sangat direkomendasikan, untuk kamera MFT bisa memakai tudung lensa tipe ulir (screw-in) diameter 49mm untuk lensa 100mm yang banyak tersedia di pasaran.
Pendapat Saya.
Dari sudut pandang murni, Lensa Meike 50mm f / 2.0 ini memberikan kebebasan total dari otomatisasi termasuk saya yang telah terbiasa dengan lensa manual penuh, mempunyai dan merasakan mendapatkan kembali sensasi memotret dengan perhitungan yang teapt agar mendapatkan hasil yang bagus.
Pada jaman fotografi analog saya selalu berdoa (bukan berarti lebih religius … hahaha) agar hasil foto saya bagus pada saat pemotretan dan pada saat pengembangan film nya, karena baru tau hasilnya setelah film dikembangkan dan terlihat dalam contact print.
Saya rasa lensa Meike 50mm ini sangat menarik bagi beberapa fotografer yang menyukai foto dengan tepian yang lembut, bahkan kekurangan nya ini untuk membuat gambar menjadi lebih khas.
Yang saya suka, MEIKE 50mm f / 2.0
– Murni lensa manual penuh
– Ketajaman sangat baik terutama di tengah
– Harga murah
Yang kurang suka, MEIKE 50mm f / 2.0
– Tidak ada klik berhenti pada cincin aperture
– Tidak ada tudung lensa
– Data Exif aperture (data setting foto) tidak terekam
Yuk, ikuti workshop dan tour fotografi @ infofotografi. Periksa jadwalnya di halaman ini.
Koh, mau nanya. Saya masih bingung ,Kalo ada pilihan lensa meike 35mm f1.7 sama 50mm f2 , menurut koh enche lebih enakan mana untuk foto model. Dengan menggunakan kamera apsc..
Terimakasih ..
50mm
Saya punya lensa meike 35mm for canon eos M, tapi saat menggunakan lensa tsb saya tidak bisa menggunakan mode creative assist dan mode2 yg lain kecuali mode M, AV dan TV.. Apakah harus ada setting tambahan dikamera yg mgkin belum saya gunakan.? Mohon dijawab koh enche..
Dear tim Infofotografi, saya mau minta rekomendasi ttg lensa Meike 50mm f2 vs 7Artisans 50mm f1.8, kira-kira lebih baik yg mana? Lensa tsb akan saya pasang di G7 saya. Terimakasih utk rekomendasinya.
Untuk kamera eos m10 apa bisa tanpa adapter om ?
Mesti yg versi buat canon eos m
kalau untuk canon m3 bagusan meike 35mm f1.7 atau 50mm f2.0 untuk foto di alam dan praweed. terima kasih
50mm terlalu sempit, jadi 35mm menurut saya lebih baik.
saya pakai Olympus, lensa tambahan apa saja yg recommended lg yah?
Macam2 tergantung minatnya untuk foto apa. Tapi yang populer lensa telefoto seperti 45-150mm, atau fix 25mm f/1.8 dan 45mm f/1.8 untuk portrait.
Hallo, saya mau tanya, saya punya sony a6000 apakah bisa menggunakan lensa meike ini? Harus pake adaptor kah?
Asal yang mountnya untuk Sony bisa.
Numpang tanya, kalau dipakai di kamera Sony Cyber shot DSC H-300 bisa tanpa adapter atau tidak?
Kamera tsb tidak bisa ganti lensa.
mau nanya om Lensa MEIKE 50mm, f/2.0 sama Lensa 7Artisans 50mm f1.8 for Sony E-Mount kualitasnya bokehnya lebih bagusan mana ?..
Klo sy pake lensa ini kok bokehnha terbalik y, bukan backgroundnya yg bokeh tp malah subjeknya..
Mungkin belum fokus ke subjeknya
Kenapa lensa meike 35mm f1.7 sy pasang di kamera fujifilm xa10 kok pada layar kamera apertur (F) nya tertera f0.0 yah?
Gmn cara nyeting f nya biar bs jd 1.7 om?
Di putaran lensanya.
Kamera saya juga fujifilm.
Memang lensa ini manual. Sehingga aperture tidak bisa terekam
minta saran mas, klw untuk fto newborn bgusnya lensa apa ya? meike 35mm, 50mm, 28mm?
tq
50mm
Untuk foto potrait,lebih merekomendasikan meike 35mm f1.7 atau 50mm f2.0???dilihat bokeh yg dihasilkan, atau ada saran lensa sejenis dengan harga serupa?
50mm lebih cocok untuk portrait.
apakah ini bisa digunakan di nikon j5 tanpa adaptor? terima kasih:)
Setau saya Meike buat juga untuk dudukan Nikon1 jadi bisa, tapi 50mm di Nikon1 jadi tele 135mm karena sensor nya kecil 1″ krop faktornya 2.7 kali
Apa bisa dipasang di fuji tanpa adapter om ?
Mohon petunjuk om. Lensa meika 50mm ini apa bisa di pasang di olympus e-pl2? Dan apa perlu tambahan adapter?
Bisa sekali dan tanpa adaptor…
minta ilmu om..
kalo mirrorles olimpus make lensa manual, apakah seting aperture dll dari setting body ngga bisa digunakan?
Kira” review lensa ini bisa dijadikan patokan untuk yang 35 f1.7 ga ya om?
untuk karakter warna dan focusingnya mungkin saja sama tajam ditengah lembut dipinggiran, tapi karena sudutnya lebaran jadi ketajaman terbaik nya mungkin bisa di f/2.8.