Saat menjadi narasumber fotografi di kota Manokwari, Papua Barat beberapa waktu yang lalu, saya membawa Leica V-Lux 114. Kamera ini merupakan kamera prosumer dengan bentuk seperti kamera DSLR mini dan keunggulannya terletak di kemampuan zoom-nya yang mencapai 16X (ekuivalen 25-400mm). Sensor gambar kamera ini adalah jenis satu inci dan resolusi gambarnya 20 MP.
Saya memilih membawa kamera ini dengan alasan ringkas dan multifungsi. Sekalian untuk mencoba kamera prosumer Leica yang berusia dua tahun ini. Berat kameranya bersama baterai terpasang adalah 831 gram. Tidak bisa dibilang ringan sekali, tapi mengingat kamera ini memiliki lensa zoom yang sangat panjang, bisa dianggap cukup ringan.
Karena jadwal mengajar cukup padat, maka saya tidak bisa mencoba banyak mengambil gambar dan tidak sempat jalan-jalan ke tempat wisata atau spot foto menarik di Papua. Tapi saya sempat mencoba memotret di pantai terdekat saat latihan praktik.
Sensor 1 inci di dalam kamera ini memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungannya ukuran kamera bisa lumayan ringkas daripada kamera mirrorless/DSLR, atau lensa zoomnya bisa panjang.
Kelemahannya adalah kemampuan di ISO tinggi jadi agak lemah. Artinya, saat memotret di kondisi gelap yang membutuhkan ISO tinggi, maka kualitas gambar menurun karena munculnya noise. Dalam mengunakan kamera ini saya hanya berani mengunakan ISO 1600 meskipun ISO yang bisa dipilih 12500. Saat kepepet kemungkinan ISO 3200 bisa dipakai.
Saat menggengam kamera pertama kali, saya merasa desainnya cukup nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu lama. Seperti kamera digital modern lainnya, tombol-tombol fungsi kamera sangat banyak. Bahkan tombol Fn (function) yang bisa dikustomisasi sesuai kebiasaan berjumlah 5 buah. Kendali penting lainnya seperti mode kamera, drive mode, autofokus juga ada dibagian luar kamera, sehingga mempercepat untuk mengganti setting.
Saat mencoba di luar ruangan yang terang dengan cahaya matahari, kualitas foto sangat baik dan detail. Beberapa foto dibawah saya saya foto mengunakan setting ISO 200, seharusnya ISO 125 supaya kualitas gambar lebih tinggi dan menekan munculnya noise, tapi bahkan di ISO 200, kualitas foto saya nilai masih sangat baik.
Data teknis kamera yang sebelah kiri: ISO 200, f/5.6, 1/1000 detik. Kanan: ISO 200, f/5.6, 1/200 detik.
Latar belakang bisa cukup blur karena lensa telefotonya panjang. Foto sebelah kiri misalnya, ekuivalen dengan 270mm, dan foto yang kanan 167mm.
Foto diatas adalah krop 100% dari foto portrait diatasnya.
Saya juga menyempatkan untuk memotret candid saat pelatihan editing dengan Photoshop. Karena di dalam ruangan yang gelap dan saya tidak mengunakan flash, maka saya mengunakan setting ISO yang cukup tinggi yaitu ISO 1600. Berikut beberapa hasil fotonya:
Memutuskan untuk mengunakan kamera ini atau tidak tergantung dari jenis fotografi yang disukai. Jika jenis fotografinya kebanyakan outdoor di kondisi cahaya yang terang, sangat menyenangkan mengunakan kamera ini, contohnya liburan keluarga, jalan-jalan bahkan safari karena lensa zoomnya cukup tele/panjang. Di kondisi indoor atau gelap, kamera ini kurang cocok dibanding kamera DSLR/mirrorless dengan sensor yang lebih besar. Tapi dengan memotret berhati-hati, kamera ini bisa juga menghasilkan foto yang baik seperti contoh-contoh diatas.
Spesifikasi utama kamera
- 20MP 1″ MOS Sensor
- DC Vario-Elmarit f/2.8-4.0 Lens
- 25-400mm Equivalent, 16x Optical Zoom
- 3″ 920k-Dot Rotatable LCD Screen
- 0.39″ OLED 2,360k-Dot EVF
- UHD 4K 3840×2160
- Image Shuttle App for Smart Devices
- Up to 50fps with Electronic Shutter
Yang saya sukai
- Kualitas gambar baik, merekam detail yang banyak di ISO rendah
- Autofokus cepat dan banyak pilihan mode ataupun area fokusnya
- Banyak tombol dan tuas sehingga mudah mengendalikan kamera dan mengganti setting
- Cukup nyaman dipegang untuk jangka waktu lama.
- Kinerja kamera cukup baik (cepat)
- Lensa zoomnya sangat fleksibel, 25-400mm f/2.8-4
- Ada electronic shutter yang memungkinkan memotret tanpa suara
- Layar LCD terang, dan bisa diputar ke segala arah
Yang tidak saya sukai
- Mengubah area fokus butuh waktu dan menekan tombol berulang kali
- Layar tidak touchscreen
- Tidak bisa setting kompensasi eksposr di mode manual
- Kualitas gambar diatas ISO 800 mengurangi detail dan noise cukup banyak
Kamera ini tersedia di Leica Store Indonesia, Plaza Senayan, Jakarta.
Bagi yang ingin memesan boleh melalui saya dengan menghubungi 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com
Untuk teman-teman yang ingin mengundang tim Infofotografi sebagai narasumber/ instruktur di instansi masing-masing silahkan hubungi nomor kontak diatas juga. Terima kasih 🙂
Om kemaren lensa fuji saya jatuh . Plastik belakanya pecah jadi gabisa dipasang kebody info dong om buat servisnya
Bantu jawab, langsung ke fuji indonesia aja kasih liat kartu garansi lensa nya atau garansi kamera nya kalo beli lensa nya sepaket sm kamera, atau jg bisa ke tempat kamu beli kameranya
Kalo misalnya jatuh masih garansi?
Maaf menyimpang dikit
Mau tanya om
Untuk peringkat bagusan eos m3, a5100 apa nx300 om yah
Keunggulan masing2 apa om yah
Mohon bantuanny masih bingung
Thanks
Sony A5100 bagus, NX300 oke juga cuma Samsung dah berhenti bikin kamera NX. EOS M3 kalau cari yang agak terjangkau.
leica v-lux 114 dirancang oleh partner leica di jepang, panasonic. rancangan yang sama juga diproduksi oleh panasonic sebagai lumix tz1000, dengan casing sedikit berbeda (tampil tidak semewah leica). spesifikasi dan performa sama, harga jauh berbeda. bukan hanya v-lux 114 yang identik dengan tz1000, beberapa kamera leica lainnya juga punya saudara kembar bermerek panasonic. bagi yang berminat merasakan kamera leica dengan harga lebih murah, bisa mencoba kamera-kamera panasonic yang ada padanannya dengan kamera leica.
Mungkin maksudnya Panasonic FZ1000 🙂 Selain desain, kabarnya file RAW nya lebih kaya detail karena uncompressed. Tapi saya belum pernah mengunakan Panasonic FZ1000 jadi belum bisa membandingkan langsung.
oh,… iya maaf salah tulis, maksudnya panasonic fz1000. sekedar sharing saya pernah menggunakan lumix fz100 yang identik dengan v-lux 2, hasilnya sangat memuaskan.
salam.
ko enhe…bahas panasonik fz300 dong????