Sesuai dengan janji saya, di bagian kedua ini, saya akan membahas tentang mengunakan kamera Leica D-Lux 109 di kondisi cahaya yang gelap. Bagian pertama review bisa dibaca di artikel ini.
Biasanya memotret dengan kondisi gelap dengan kamera compact merupakan hal yang menakutkan, tapi dengan Leica D-Lux 109, kita dapat memotret dengan lebih mudah karena bukaan lensa kamera ini sangat besar (f/1.8-2.8), sehingga mudah memasukkan cahaya.
Selain itu, lensanya dilengkapi dengan Optical Image Stabilization, sehingga saya bisa mengunakan shutter speed yang lebih lambat daripada rumus 1/fokal lensa. Oleh sebab itu, saya bisa mempertahankan mengunakan ISO yang relatif rendah (200-800) untuk meminimalkan noise dan memaksimalkan detail dan ketajaman foto.
Seperti contoh dibawah, saya memotret hotel Grand Hyatt setelah matahari terbenam dengan setting f/2.2, 1/20 detik, ISO 200, 24mm tanpa masalah yang berarti meskipun tidak mengunakan tripod dan meskipun saya mengunakan f/2.2 tapi ruang tajam yang diperoleh sensor four thirds ini cukup membuat hotel dan gedung ThePlaza tajam semua.
Foto dibawah dibuat dengan setting f/2.3, 1/13 detik, ISO 200, 35mm.
Foto dibawah ini saya buat di Muara Angke, simple, tapi saya suka rendering lensa Leica di D-Lux 109 dan dynamic range Leica D-Lux 109 ini. ISO 200, f/5.6, 1/100 detik, 28mm
Foto dibawah saya potret saat sesi mentoring cityscape, ISO 640, f/2.1, 1/8 detik, 28mm. Kondisi sudah sangat gelap karena matahari sudah sepenuhnya tenggelam dan langit sudah berubah menjadi hitam.
Jika mengunakan kamera DSLR/mirrorless yang berukuran sensor besar, saya yakin akan bermasalah jika tidak mengunakan tripod dalam kondisi cahaya seperti ini.
Menurut perhitungan saya, untuk mendapatkan ruang tajam (depth of field (DOF)) seperti ini, perlu setting f/8, sehingga jika mengunakan setting 1/8 detik, perlu ISO 10.000. Di ISO setinggi ini, hasil foto sebagian besar kamera bersensor APS-C/full frame yang jauh lebih mahal bisa jadi lebih buruk daripada hasil dari kamera compact ini.
Salah satu peserta saya candid karena cahaya merah yang menarik. ISO 640, f/2.7, 1/8 detik, 50mm.
Leica D-Lux pernah saya bawa ke Varanasi, India, dan saat malam, saya bisa memotret dengan shutter yang relatif rendah. ISO 400, 24mm, f/1.7, 1/8 detik.
Secara keseluruhan, saya cukup terkejut dengan kemampuan kamera compact ini di kondisi gelap / low light. Dengan teknik foto dan setting yang tepat, kamera ini bisa menghasilkan foto yang sangat bagus di berbagai kondisi. Tidak heran bahwa kamera ini salah satu kamera Leica terlaris sepanjang masa.
Jika teman-teman berminat membeli kamera ini, boleh menghubungi saya : 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com
Saya akan membantu untuk mendapatkan kamera ini dengan harga yang oke dari distributor resmi Leica Indonesia dengan garansi tiga tahun dan 90 hari akses Adobe Lightroom CC (untuk editing dan manajemen foto).
Untuk BW kualitas gambar dr kamera ini gmn ko?
Oke juga, tapi yang D-Lux 7 yang baru lebih baik lagi.
Maaf koh, kalau Leica Dlux 6 sama Lumix GX85 bagusan mana hasil fotonya?
Terimakasih 🙂
Ko berapa sekrang harga barunya ini?
Sekitar 15-16jt
Om.. bisa di dapetin dimana leica dlux ini?
Bisa di Leica Store Indonesia, Plaza Senayan Jakarta
atau pesan dari saya juga boleh. Karena saya Leica Ambassador maka saya bisa berikan diskon. Garansi resmi Leica selama tiga tahun.
Jika berminat boleh kabari saya via WA 0858 1318 3069
Terima kasih,
Enche Tjin
Ko, utk street photography lbh bgs mana antara Fuji x100F dgn Leica dlux 109? Lalu dgn ukuran resolusi dlux 109 yg hanya 13MP apkh mempengaruhi kualitas foto. Terima kasih ko.
Perbedaan utama antara keduanya adalah di lensa dan ukuran sensornya, Kelebihan D-Lux terletak lensa zoom fleksibel 24-75mm bukaan f/1.8-2.8, dan stabilizer, sedangkan X100F punya resolusi yang lebih besar tapi lensanya fix 35mm f/2. Resolusi 12-13MP cukup untuk cetak foto dengan panjang-lebar 60x40cm masih bagus.
Sepertinya Leica D-Lux 109 bersaudara kembar dengan Panasonic LX100, sama2 memiliki lensa Leica dengan spek yang sama (24-75 mm/ F1.7-2.8)
Dengan Sensor yang persis sama pula dan spek yang lainnya dari kedua kamera nyaris sama
Tetapi harga LX 100 lebih murah sekitar USD 400 . . . ?!
Betul, kedua kamera mirip karena hasil kerjasama Panasonic dan Leica. Perbedaannya di desain body dan dial, warna hasil foto dan garansi (Leica 3 tahun) + bonus 90 hari free langganan Adobe CC (dulu free Lightroom).
saya punya nikon D3200 lensa 18-55 apa bisa saya pakai lensa 35mm dan lensa 35mm apa yg boleh saya beli,trims sebelumnya.
Pake punya nikon afs yg bisa auto fokus di kamera itu bro, harga 3 jt klo gk salah. Ada yg lebih murah yg af, tapi belum bisa auto fokus di kamera d3200 karena body 3200 belum punya motor fokus. Atau kalo budget minim pake yongnuo, cmn 1,3 jt an. Tapi bukaan aperture tertinggi f 2 dan klo nikon f 1.8
Koh, saya baru mau beli kamera yang praktis, minta saran bagus mana Panasonic FZ1000 atau Sony RX10 II atau kalau kamera yang replaceable lens yang mana yang bagus yang sebanding dengan kedua kamera diatas?
Terima kasih
Kedua kamera termasuk kamera superzoom, keduanya oke sih, kalau FZ1000 keunggulannya zoomnya lebih jauh, cocok kalau suka foto subjek yang jauh seperti satwa liar. Sedangkan yang RX10 II lebih oke kalau suka foto dalam kondisi gelap, karena bukaan lensanya lebih besar saat di zoom.
Numpang tanya buat perbandingan.. 🙂
Saya sering photo prewedding menggunakan canon 70d
Dan sekarang banyak customer yang minta dipaketkan dengan video love story,
70d serasa masih kurang di video.
Saya lg bingung milih kamera yg antara foto dan video yg berimbang..
Antara lumix g85 vs sony a6300 lebih bagus mana ya pak ?
Saya udah liat banyak review2 di youtube hasil video 4k dari g85 jauh lebih bagus ..
Tp saya ragu dg hasil fotonya.. apakah sensor m43 tanpa filterr aa udah layak untuk foto2 prewedding ?
Mohon pencerahannya pak…
Kalau video memang seri Panasonic G menurut saya bagus sekali, diatas kamera dSLR Canon yang rata-rata masih Full HD dan gak begitu tajam. A63000 lebih oke dari Canon tapi masih kurang tajam dibandingkan Panasonic G85, dan G85 ada stabilizer juga dan lebih tahan panas. Kalau foto di kondisi terang, atau pakai lensa bukaan besar, G85 oke, tapi kalau sering di tempat gelap A6300 noisenya lebih sedikit.
Koh mau nanya pertanyaan klasik coz meh binggung.pilih mana antara Sony a6000 atau omd em10 mk iI,says br mau belajar fotografi jd misal masih pake lensa kit mana yg sudah mumpuni dlm segala kondisi, video jg saya perlukan Serra
Ada plus minus masing2 kamera, kalau banyakan foto subjek gak bergerak dan lifestyle2 Olympus OMD EM10 II oke karena compact, kecil dan lensanya-nya juga compact. A6000 unggul di autofokus cepat, dan resolusi/detail foto lebih tinggi tapi lensa paketnya gak sebaik yang Olympus jadi perlu upgrade lensa lagi.
Om minta saran rekomendasinya ada gak mirrorles under 5jt an bekas yang masih worth ?
Maaf beda topik
Best regart,
Olympus OMD EM10 mungkin?
Untuk di kelas fujifilm & sony ?
Thanks,
Sony A5100 dan Fuji XE-1
koh.. kalo disuruh dipilih.. lebih mending mana? antara sony rx100 iii dan lumix lx100 dari segi autofokus, ketajaman dan detail
oh iya .. saat ini saya pakai rx100 iii.. tertarik pindah ke lx100 karena bukaan dan sensor sedikit lebih besar .. pantas gak sih? makasih
D-Lux 109 atau LX100 lebih bagus dari yang Sony RX100 III, tapi kalau Sony RX100 IV lebih bagus autofokus saat mengikuti subjek bergerak, tapi kalau kualitas gambar masih lebih oke yang D-Lux 109, terutama soal warna dan desainnya lebih unggul daripada LX100.
Ko Kalau Menurut Ko Enche The Best Camera Compact Itu Apa ? yang cocok dibawa traveling, dan punya kualitas low light dan video terbaik
Ya, Rocky lagi baca reviewnya sekarang 😀