Trip ke India (26 Nov – 2 Des 2017) yang lalu adalah yang pertama yang diadakan Infofotografi. India merupakan negara yang sangat fotogenik terutama bagi yang suka human interest dan street photography. Untuk awalnya, saya memilih New Delhi, Agra dan Varanasi, karena ketiga tempat tersebut memiliki kawasan kota tua yang menarik, terutama Varanasi, salah satu kota tertua di dunia yang masih mempertahankan tradisi yang dilakukan ribuan tahun yang lalu.
Sebulan sebelum berangkat, saya mendapat kabar buruk bahwa kondisi udara sangat buruk, hal tersebut karena adanya asap pembakaran ladang diluar kota dipadukan dengan polusi kendaran bermotor dan konstruksi di dalam kota.
Untungnya kondisi udara membaik tapi memang tidak pernah bagus sekali selama polusi kendaran bermotor dan industri tetap tinggi. Hari berikutnya, kita berkunjung ke Agra, kondisi udaranya lebih baik dan kita bisa mengunjungi Taj Mahal, salah satu maha karya arsitektur terkenal di dunia. Di Agra, kita juga sempat mengunjungi daerah kota tuanya yang ramai dengan pedagang makanan, baju dan sebagainya. Di malam hari pun suasana pasar masih ramai, dan juga ada pasar khusus untuk warga asal Tibet.
Tujuan utama tur kali ini adalah ke kota Varanasi, terutama di tepi sungai Gangga dimana banyak penduduk lokal dan turis berkunjung untuk melihat berbagai aktivitas di sungai Gangga. Di setiap malam ada pemujaan kepada dewa-dewi yang secara fotografi cukup fotogenik karena pendeta-pendetanya berpakaian tradisional dan melibatkan api dan asap.
Kembali ke New Delhi, kita mengunjungi pasar lama di Old Delhi yang sempit, penuh kabel listrik seperti labirin, juga pasar rempah yang rupanya dulunya adalah istana kediaman raja yang sudah tidak terurus dan ditempati oleh pedagang dan penduduk lokal. Di pasar, kita sempat kehilangan salah satu peserta di pasar rempah, tapi setelah 20 menit, akhirnya kita bertemu kembali.
Kekhawatiran awal seperti makanan tidak cocok tidak terjadi, malahan hampir semua peserta suka makanan India & minuman (Masala Chai) yang rempahnya kuat. Soal keamanan juga tergolong baik, saya sekalipun tidak pernah merasa terancam. Hanya kadang sedikit terganggu oleh pedagang dan pengemis karena penampilan kita seperti turis hehe.
Beda dengan tur foto pada umumnya yang lebih berat ke fotografi pemandangan, tur India ini menekankan ke street-human interest, akibatnya lebih banyak foto yang dibuat karena kita tidak dibatasi oleh waktu dan lokasi memotret. Di tuk-tuk saat macet, juga bisa motret hehe.. Saya sempat bergurau kepada peserta, kalau posting foto trip India di instagram satu per hari cukup untuk lebih dari satu tahun.
Dibandingkan dengan India, kota-kota di Indonesia terlihat lebih tertata. Meski demikian, pengalaman ke India sangat menarik, karena seperti kembali masa lalu dan sangat menarik untuk fotografi. Sebagian besar orang India senang difoto dan masih cukup banyak yang mengenakan pakaian tradisional, terutama kaum perempuan.
Karena pengalaman yang menyenangkan di India berkat peserta yang kompak dan lucu-lucu, maka dari itu, saya kembali mengadakan fotografi trip ke India April tahun depan dengan tujuan Amritsar & Dharamsala, di kedua tempat tersebut kita dapat melihat dua budaya dan alam yang berbeda, daerah orang Punjab dan Tibet. Sebagian peserta yang ikut tahun ini juga sudah mendaftar untuk tahun depan. Sampai jumpa tahun depan.
*Foto-foto lainnya bisa cek instagram @infofotografi_official
Enche ijin share photo bersama yang di Taj Mahal dan Leica ke facebook saya. Terimakasih..