Saat saya share foto penjual melon ini di instagram, saya mendapatkan pertanyaan
“Oom, .. kalau foto ini uniknya dimana…? Sorry masih belajar… “
Hmm, sekilas, memang foto ini subjeknya gak menarik. pedagang buah yang sering kita lihat sehari-hari di pasar apa bagusnya? Bukannya terlihat sehari-hari? Tidak muda lagi, tidak ganteng atau tidak cantik.
Tapi ya, gak seharusnya juga menghalangi kita untuk memotret. Maksimalkan saja di hal-hal yang lain seperti komposisi, momen, dan cerita.
Mari kita lihat secara komposisi: Pertama, saya membayangkan gundukan melon-melon seperti gugusan pegunungan yang berlapis-lapis, lalu penjual melon-nya yang memakai topi berwarna merah seperti matahari terbit.
Dari subjek utama yaitu penjual melonnya sendiri-pun menurut saya menarik karena santai banget gayanya. Meski ukurannya relatif kecil, tapi terlihat dengan jelas sikap tubuhnya, jelas juga kedua tangan dan kakinya.
Secara momen, memang foto ini kurang, karena tidak ada aksi/gerakan yang heboh dari subjek fotonya. Tapi secara cerita/story telling, foto ini bercerita tentang penjual melon yang sedang berusaha menjual melonnya dengan menelpon pelanggannya karena buah melonnya masih sangat banyak yang belum laku-laku he he he..
Jadi yang belum sempat ke Bromo atau lokasi pemandangan yang indah lainnya, gak perlu kuatir, di pasar juga ada pemandangan yang sama, kita hanya perlu mengunakan imajinasi kita 😀
Begitu kurang lebih yang bisa saya bahas hari ini. Oh ya, data teknis foto diatas adalah 1/125 detik, f/2.8, ISO 400, ekuiv. 70mm. Leica D-Lux 109.
Foto ini dibuat saat workshop street photography. Bagi yang ingin belajar memotret, Infofotografi secara rutin menyelenggarakan acara belajar fotografi baik dasar teknik fotografi maupun komposisi. Hubungi 0858 1318 3069 untuk info lebih lanjut.
bener ya pak enche… padahal moment seperti ini sering kita temui tetapi sering kita lupakan karna tidak menarik… sangat bermanfaat artikel seperti ini pak enche