≡ Menu

Bahas foto : Menangkap Ray of Light di Kelenteng

Ray of light (sinar cahaya) atau kadang juga disingkat jadi RoL dapat membuat sebuah foto menjadi lebih dramatis, padahal kejadiannya biasa saja. Saat mengadakan workshop komposisi di street, di kawasan Glodok, kami mampir di kelenteng Jin De Yuan (Vihara Dharma Bhakti).

RoL biasanya muncul di pagi hari, saat cahaya matahari belum terlalu tinggi menembus celah-celah atap. Lalu perlu satu hal lagi yaitu asap. Di kelenteng ini banyak umat bersembahyang dengan membakar dupa, kertas sembahyang dll, dan karena cukup banyak maka sinar cahaya menjadi lebih jelas dan tegas.

ISO 400, f/2.8, 1/160, ekuiv. 70mm

Foto diatas saya komposisikan dengan memanfaatkan deretan lilin-lilin di bagian depan sebagai foreground. Ibu yang mengenakan baju biru ditempatkan di sebelah kiri sesuai aturan rule of thirds/sepertiga, dan diseimbangkan dengan pemuda yang bersembahyang di bagian kanan.


ISO 500, f/3.5, 1/125, ekuiv. 50mm

Di posisi yang mirip, saya mencoba mengambil foto dengan dua lapisan, yang pertama adalah penjaga kelenteng yang sedang merapikan lilin, dan bagian belakang ada beberapa orang yang sedang bersembahyang. Fokus saya kunci di kearah belakang. Disini saya berusaha orang-orang yang di latar belakang tidak tumpang tindih dengan mengambil posisi yang pas, dan menunggu sejenak.

ISO 200, f/2.7, 1/160, ekuiv. 50mm

Masih sama konsepnya dengan yang foto diatas, disini saya melihat karakter Oom yang di sebelah kiri cukup menarik.

ISO 400, f/3.2, 1/125, ekuiv. 28mm 16:9

Foto diatas mengunakan pilihan aspek rasio 16:9 sehingga terkesan lebih lebar (widescreen). Disini jarak fokal yang saya pakai yaitu 28mm, dimana memberikan kesan yang lebih berdimensi, artinya orang yang di bagian depan itu besar, dan yang menjauh ke belakang terlihat makin kecil.

Komposisi adalah upaya fotografer untuk bercerita dan untuk mewujudkannya, alat yang penting adalah lensanya. Jarak fokal lensa akan sangat menentukan bagaimana sudut pandang dan bagaimana dimensi gambar. 28mm memberikan kesan lebar dan membuat kita bisa memasukkan banyak elemen, tapi mesti agak dekat motretnya, sedangkan 50mm, 70mm, lebih ketat mengisolasi subjek foto.

Foto-foto diatas dibuat dengan kamera Leica D-Lux 7, kamera compact ini memiliki sensor micro four thirds yang cukup besar, dan lensa ekuiv 24-75mm kemudian di proses/edit dengan Adobe Lightroom. Saya tidak mengubah warna atau cropping, hanya mengatur kontras (gelap terang) supaya foto lebih jelas.

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti kegiatan belajar fotografi baik di kelas maupun di lapangan, silahkan periksa jadwal kegiatan kami. Atau hubungi WA 0858 1318 3069. Trims.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 4 comments… add one }
  • Mizan January 30, 2021, 4:30 pm

    Owesome om
    Btw kl pake lensa kit pengaturannya sm ky di artikel sblmnya nggak yah om.

  • Rizkie May 23, 2019, 11:34 pm

    Sorry out of article om, mau tanya tentang trigger flash.
    Saya punya trigger dan receiver x1t untuk canon, sekarang mau pindah kamera sony, misal saya cuma beli trigger godox x1t untuk sony, apa masih bisa dipairkan dengan receiver x1t canon?

  • Aryo Prahasto May 23, 2019, 3:13 pm

    Dramatis sekali fotonya om. Good job!

Leave a Comment