≡ Menu

Pertama di dunia : Fuji GFX 100, medium format dengan in-body stabilizer dan hybrid AF

Sebuah kamera medium format dengan sensor 102 MP telah diluncurkan oleh Fuji yaitu GFX 100. Dengan ukuran kamera yang masih seringkas DSLR kelas pro, GFX 100 sudah dibekali sensor ukuran 44x33mm BSI CMOS yang mampu menangkap gambar dengan ukuran piksel 11.648×8.736 piksel atau 102 Mega Piksel. Bodi kamera GFX 100 seberat 1,4 kg ini sudah dirancang solid khas kamera profesional dengan weathersealed di 95 bagian, dengan dua slot SD card dengan dukungan UHS-II, dukungan USB C 3.2, layar LCD 3,2 inci yang bisa dilipat untuk horizontal dan vertikal, dan jendela bidik OLED 5,76 juta dot yang bisa dilepas. Ada juga layar tambahan untuk menampilkan setting di bagian atas kamera dan di bawah LCD utama.

Hal menarik dari kamera seharga $10.000 (Rp 144 juta) ini selain dari sensor medium formatnya yang resolusi ekstra tinggi, juga didukung oleh dua hal penting yaitu stabilizer pada bodinya yang efektif sampai 5,5 stop, dan hybrid AF dengan 3,76 juta piksel pendeteksi fasa yang tersebar di semua area sensor. Hal ini penting karena resolusi tinggi akan lebih rentan dari goyangan tangan saat memotret, dan stabilizer secara sensor shift akan lebih efektif meredam getaran, apapun lensa yang dipakai.

Kemudian fakta bahwa GFX 100 ini sudah dibekali phase detect AF yang sangat banyak akan membuat auto fokus menjadi lebih gesit dan handal dipakai di keadaan sulit misalnya subyek bergerak seperti olahraga dan satwa.

Prosesor empat inti yang mentenagai kamera ini membuat mampu menangani file RAW 16 bit dan rentang ISO normal 100-12800 (bisa diekspansi sampai ISO 102.400). RAW 16 bit artinya kekayaan warna, detail shadow highlight dan dynamic range akan sangat menarik untuk diedit, selain tentunya juga terdapat pilihan JPG dan TIFF. Dalam urusan video, GFX 100 juga punya kemampuan merekam DCI dan UHD 4K dengan 400 Mbps ke perekam eksternal via HDMI, memakai codec H.265 atau H.264 dan 10 bit 4:2:2 F-log video untuk kesan sinematik. Video dengan sensor medium format akan terlihat berbeda karena Depth of Field yang tipis, reproduksi tonal yang kaya, dan ISO tinggi yang rendah noise akan menampilkan video yang lebih unik dan profesional.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 2 comments… add one }
  • Nonik May 29, 2019, 5:26 pm

    Wuih….kl raw 16 bit buat motret sunrise sunset ato backlight mah enteng.

    • Taufiq June 1, 2019, 11:22 am

      Jaman kamera film saja tanpa pemakaian filter GND bakal susah nyeimbangin pencahayaan antara bagian gelap dan terang padahal toleransi pencahayaan film katanya jauh lebih lebar drpd sensor digital

Leave a Comment