≡ Menu

Leica Q2 Review dan perbandingan dengan Leica Q 1 (Typ 116)

Leica Q2 adalah kamera compact dari kamera yang memiliki sensor berukuran full frame dan beresolusi 47MP dan memiliki lensa fix 28mm f/1.7 yang tidak bisa ditukar atau ganti dengan lensa yang lain.

Leica Q pertama (Typ 116) sangat populer diluar dari prediksi Leica sendiri yang menargetkan hanya akan memproduksi 7500 unit, tapi karena permintaan yang banyak, maka penjualannya lebih dari 10 kali lipatnya. Alasan kamera ini populer kemungkinan besar karena ukurannya yang relatif compact tapi mampu membuat kualitas foto yang sangat baik.

Perbedaan utama Q2 dibanding Q1 dari segi internalnya adalah resolusi gambar yang lebih tinggi di Q2 (47MP vs 24MP) sehingga gambar lebih detail. Dari fisiknya, Leica Q dan Q2 terlihat mirip, tapi jika kita perhatikan lebih teliti dari bagian atas, tuas On-Off di Q2 lebih menonjol dan lebih kokoh, tapi tidak memiliki pilihan S (Single) dan C (Continuous) lagi. Hal ini sebenarnya bagus, karena dalam pengalaman saya, seringkali saat menyalakan Q, tuasnya tergeser ke posisi C, padahal saya hanya ingin S (single shoot) saja. Tombol movie record juga sudah tidak ada. Mungkin ini adalah upaya Leica untuk semakin menyederhanakan (simplify) desain kamera.

Dibagian belakang kamera, tombol-tombol disebelah kiri juga sudah berkurang dari lima menjadi tiga, tapi tombol-tombolnya lebih besar dan berbentuk kotak daripada bulat. Desain ini menyerupai kamera Leica CL dan Leica M10 yang telah hadir beberapa tahun sebelumnya.

Dari bawah terlihat ada perbedaan di baterai yang digunakan. Leica Q memiliki baterai standar, memiliki pintu dan berbagi tempat dengan memory card. Leica Q2 mengunakan baterai yang sama dengan baterai Leica SL yang mana kompartemennya tidak memiliki pintu karena sudah built-in di baterainya.  Kapasitas baterai ini lebih besar dari Leica Q1.

Leica Q2 sudah waterproof, memiliki rating IP52, tahan air saat digunakan di saat hujan, salju atau kondisi yang lembab atau berdebu. Ukuran dari Q2 mirip dengan Q, hanya lensanya 1 mm lebih panjang, dan bobotnya 90 gram lebih berat dari Q yang pertama.

Jarak fokal 28mm cukup umum seperti kamera ponsel pada umumnya. Karena resolusinya sangat tinggi yaitu 47MP, maka jika kita ingin melakukan cropping masih dapat detail yang cukup banyak yaitu 35mm (30MP), 50mm (15MP) dan 75mm (6.7MP).

Saya menemukan kamera semacam Leica Q karena tidak makan tempat dan tidak terlalu berat, tapi saya bisa mendapatkan kualitas gambar yang lebih bagus berkat sensor full frame dan lensa yang sangat berkualitas berbukaan lensa besar dengan image stabilization sehingga saya bisa memotret dengan shutter speed yang rendah jika dibutuhkan.

Saya membawa Leica Q2 ini untuk beberapa tempat di malam hari di Chinatown Singapura dan di pagi hari saya membawa Q2 ini untuk jalan-jalan di Tiong Bahru, daerah ini trmasuk daerah pemukiman yang cukup tua dari tahun 1930 yang memiliki desain ala art deco, kalau di indonesia arsitekturnya seperti yang di Bandung terutama di sepanjang jalan Braga di Bandung.

 

Kualitas gambar yang dihasilkan sangat baik dan detail, dibandingkan dengan Q pertama, Q2 ini warnanya lebih vivid/saturated dan ISO tingginya sedikit lebih baik. Saya tidak ragu jika harus mengunakan ISO 1600-3200 dan 6400 kalau sangat membutuhkannya. Dalam kondisi yang sangat gelap, untungnya bukaan lensa Q ini besar yaitu f/1.7 sehingga jarang harus mem-push ISO terlalu tinggi.

Dalam praktiknya saya jadi tidak ragu jika perlu melakukan digital zoom jika dibutuhkan, misalnya saat ingin foto portrait, dan saya jadi lebih tenang karena sudah weathersealed dan kapasitas baterai cukup besar.

Jadi menurut saya, Leica Q2 cocok untuk travel, gaya hidup, sangat enak sekali, karena ukurannya relatif compact. Bisa juga untuk teman-teman yang menginginkan Leica M, tapi kuatir lensanya tidka bisa autofokus, atau sebaliknya sudah punya Leica M, tapi ingin kamera tambahan yang bisa autofokus, punya layar sentuh dan praktis digunakan sehari-hari.

Saksikan videonya di channel Youtube kami:


Jika teman-teman yang ingin membeli Leica Q (Typ 116) atau Q2 bisa menghubungi kami di Infofotografi 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 7 comments… add one }
  • Eriandi Sihotang August 22, 2019, 4:42 pm

    Om Enche, saya mau nanya jenis kamera lama, yang masih layak untuk dipakai fotografi dengan bugjet yg cukuplah….

  • satya August 12, 2019, 11:40 pm

    Salam kenal om Enche, saya mengikuti sekali artikel2 dari infofotografi banyak sekali ilmu yang saya dapatkan.
    Maaf kalo out of the topic, saat ini saya memakai kamera APSC, dalam jangka waktu dekat ini saya berencana mencari lensa untuk portrait. Saat ini ada 2 menjadi pertimbangan saya, yaitu:
    50mm 1.8 dan 85mm 1.8 semua lensa dalam format full frame. Menurut om Enche lensa mana yang lebih efektif saya gunakan bila saat ini saya punya lensa kit 18-140 dan 35 mm 1.8?

    • Enche Tjin August 13, 2019, 8:00 am

      Saya menyarankan 85mm untuk portrait, selain kualitasnya bagus, juga bisa digunakan dengan baik di kamera full frame di masa depan.

Leave a Comment