≡ Menu

Nikon Z fc Special Edition & 28mm f/2.8: Kamera desain retro, bagaimana kinerjanya?

Nikon Z fc adalah kamera mirrorless dengan sensor APS-C 21 MP yang memiliki desain seperti kamera film. Desain kamera ini inspirasi dari Nikon FM2, kamera film yang populer di tahun 1980-1990-an. Z fc terasa lebih ringan berkat pemilihan bahan yang tidak sepenuhnya dari logam.

Nikon Z fc (depan), Nikon FM2 (belakang)

Dari bagian belakang, Nikon Z fc baru terlihat seperti kamera modern pada umumnya, memiliki banyak tombol dengan layar yang bisa diputar ke samping atau di lipat ke dalam. Nikon Z fc ini bisa diatur dengan dua cara, cara modern dan cara retro. Untuk cara modern, tersedia tuas untuk mengganti mode ke P (Program), A (Aperture Priority), dan S (Shutter Priority) dan Full Auto. Saat mode-mode ini aktif, nilai ISO, shutter speed yang terletak di atas kamera tidak berlaku. Sedangkan di mode M (manual) kita dapat mengatur setting seperti kamera film dengan memutar roda dial di bagian atas kamera untuk mengubah ISO atau shutter speed dan dial di depan kamera untuk mengubah bukaan (f-number).

Layar LCD berukuran tiga inci dan bisa diputar di samping dan kedepan, memudahkan untuk vlogging, selfie dan memotret dari berbagai arah. Z fc ini adalah kamera Nikon Z pertama yang memiliki Layar LCD putar seperti ini. Jendela bidik elektronik juga tersedia dan memiliki desain bulat seperti kamera zaman film, resolusinya tidak terlalu tinggi yaitu 2 jutaan titik, tapi ukurannya besar dan lapang saat diintip.

Pengalaman mengunakan untuk street & urban portrait

Saya berkesempatan menggunakan kamera ini dalam photo walk bersama teman saya Evita (ig @evitakezia). Kesan pertama saya saat menggenggam kamera ini tidak seburuk yang saya bayangkan, cukup ringan. Di bagian atas (top plate-nya) menggunakan logam tapi di bagian bawah menggunakan bahan plastik, kurang lebih 390 gram saja.

Saat saya menggenggam secara vertikal/portrait, karena desain kameranya yang flat/datar, tidak ada pegangan/grip yang menonjol, maka ada resiko slip, terutama saat kita menggunakan satu tangan, jadi saya sangat menganjurkan bagi teman-teman yang membeli kamera ini untuk sekalian membeli gripnya supaya lebih stabil saat memegang kamera ini.

Soal kinerja autofokus dan pengalaman saya memotret, itu cukup menyenangkan karena kamera ini menurut saya Soal kinerja autofokus-nya, menurut pengalaman saya cukup menyenangkan karena kamera ini menurut saya sangat responsif, autofokusnya cepat, dan juga punya face dan eye detection. Sehingga saat saya memotret Evita, meskipun ia mengenakan masker, tapi kamera tetap bisa mendeteksi mata dan wajahnya dengan cepat dan akurat.

Lensa yang saya gunakan adalah lensa special edition Nikon Z 28mm f/2.8. Dalam pengalaman saya menggunakan lensa ini, saya cukup senang karena ukurannya cukup kecil, cukup ringan, dan autofokusnya cepat dan tidak berisik. Tapi dari segi ketajamannya, ia tidak lebih baik dibandingkan dengan lensa-lensa Nikon seri S yang pernah saya coba seperti Nikon S 50mm f/1.8 dan 50mm f/1.2.

Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera Nikon Z fc ini dengan picture control Portrait ini menurut saya bagus dan kelihatannya alami. Kualitas gambar di ISO tinggi juga cukup bagus. Saya sering harus menggunakan ISO 1600-3200 dan hasilnya tetap bagus. Meskipun ada noise yang mulai muncul, tapi tidak mengganggu warna dan ketajamannya.

Kamera ini juga bisa merekam video sampai dengan 4K 30p, tapi yang menarik bagi saya adalah ia bisa merekam Full HD dengan slow motion 4x atau 120fps. Jendela bidik ini beresolusi 2.3 juta titik. tapi setelah saya mencobanya ternyata ukurannya cukup besar jadi sangat nyaman dan lapang sekali. Saya yakin Anda akan senang menggunakannya, terutama di keadaan outdoor yang terik banget sehingga tidak silau, juga memberikan kesan seperti memotret dengan kamera film di zaman dulu.

Jendela bidik ini hanya 2.3 juta titik resolusinya, tapi setelah saya mencobanya ternyata ukurannya cukup besar jadi sangat nyaman sekali, lapang sekali, dan saya yakin teman-teman juga suka mengunakannya, terutama di keadaan outdoor yang terik banget sehingga tidak silau. dan memberikan kesan seperti memotret dengan kamera film di zaman dulu.

Yang mungkin menjadi kekhawatiran bagi teman-teman yang menggunakan kamera mirrorless yang berukuran kecil adalah kapasitas baterainya. Saya telah memotret dalam photo walk ini sekitar 336 foto dan beberapa video klip tapi saya melihat indikator baterainya masih full. Jadi ini melebihi spesifikasi kamera yang menyatakan baterainya hanya cukup 300 foto, tapi ternyata bisa lebih. Jika ternyata kehabisan baterai, kita bisa charge langsung dengan power bank via kabel USB-C.

Yang disayangkan dari kamera Nikon Z fc

Dibandingkan dengan kamera Nikon Z yang lain, Z fc tidak memiliki built-in stabilization seperti Nikon Z5. Z6 & Z7. Z fc juga  tidak memiliki built-in flash seperti Z50.  Z fc memiliki mic jack untuk audio external tapi tidak memiliki headphone jack untuk monitoring audio.

Hati kecil saya juga berharap ada versi Nikon Z f atau full frame di masa depan, karena sensor full frame sesuai dan muat di dalam body kamera Z fc ini, dan sebagian besar lensa Nikon Z yang tersedia adalah untuk full frame, termasuk lensa 28mm f/2.8 yang saya gunakan ini. Soal lensa, saat ini pilihan lensa native untuk Nikon Z APS-C (DX) juga belum banyak, baru dua yaitu lensa 16-50mm, 55-250mm, dikabarkan nanti akan tambah satu lagi yaitu lensa Z 18-140mm.

Pengguna Nikon Z fc ini bisa menggunakan lensa Z untuk full frame, seperti 28mm f/2.8 yang dipaketkan dalam Special Edition kit, atau dengan lensa DSLR Nikon dengan adapter F to Z. Ada beberapa lensa dari pihak ketiga misalnya TTArtisan yang manual fokus & Viltrox yang autofocus.

Lensa autofocus Viltrox 23mm, 33mm dan 56mm f/1.4

Rekomendasi

Kamera Nikon Z fc merupakan kamera mirrorless masa kini yang berdesain retro, menarik dan menyenangkan untuk digunakan, cocok digunakan untuk street, candid portrait dan lifestyle. Fitur videonya juga sudah cukup baik dengan kemampuan merekam 4K dan kinerja auto fokus yang cepat. Saat review ini ditulis, kamera Nikon Z fc ini sudah bisa dipesan (pre-order) dengan harga Rp 13.999.000 body-only atau Rp 15.999.000 dengan lensa kit 16-50mm. Akan ada bonus baterai tambahan jika masih tersedia.

Saksikan videonya di Youtube Infofotografi


About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 1 comment… add one }

Leave a Comment