≡ Menu

Fujifilm X-S20 Review

Bertempat di Bangkok, di acara tahunan Fujifilm X-Summit tanggal 24 Mei 2023, Fujifilm merilis kamera mirrorless Fujifilm X-S20 dan lensa Fujifilm XF 8mm f/3.5 WR dan app baru X-App. Di Artikel ini, saya akan review kameranya.

Fujifilm X-S20 termasuk sistem Fujifilm X yang bisa bertukar ganti lensa, dan merupakan kamera generasi kedua dari seri X-S yang dirancang untuk penggemar fotografi, content creator atau fotografer profesional yang membutuhkan kamera yang ringkas tapi berkinerja tinggi untuk foto dan video.

Kamera baru ini menggunakan processor generasi ke-5, menjadikannya setara secara teknologi dibandingkan kamera yang kelasnya lebih tinggi seperti Fujifilm X-T5 dan Fujifilm X-H2.

Processor & Baterai baru

Processor generasi baru ini memungkinkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan pendahulunya X-S10 diantaranya peningkatan resolusi foto terutama di ISO rendah, kinerja kecepatan foto berturut-turut mencapai 8fps dengan buffer yang lebih lapang. Sistem autofokus juga meningkat, saat ini bisa mendeteksi lebih banyak subjek foto.

Di mode Auto, deteksi subjek bisa diset secara otomatis. Kamera akan memilih sendiri jenis subjeknya tanpa kita harus repot menggantinya.

Dengan processor baru yang efisien ditambah dengan penggunaan baterai NP-W126 yang besar, content creator dapat memotret atau merekam video kurang lebih dua kali lipat lebih banyak dan lama daripada X-S10.

Selain processor dan baterai baru, ada dua peningkatan lain yang menonjol saat saya menguji kamera ini. Pertama adalah layar monitor yang resolusinya meningkat dari 1 juta titik menjadi 1.84 juta titik, hampir dua kali lipat, layar yang lebih detail dan tajam memudahkan untuk komposisi dan mereview foto. Sayangnya jendela bidik beresolusi sama dengan kamera pendahulunya X-S10 yaitu 2.3 juta titik dengan perbesaran 0.62x.

Kedua adalah slot memory card sudah mendukung memory UHS-II, sehingga mempercepat kinerja saat memotret berturut-turut. Dengan kombinasi processor dan kartu UHS-II yang cepat, kita bisa memotret terus menerus dengan format JPG atau compressed RAW sampai ribuan foto tanpa ada perlambatan. Intinya kamera ini bisa buat ngebut juga misalnya untuk foto olahraga/satwa.

Kualitas gambar

Kualitas gambar Fujifilm X-S20 mirip dengan X-S10 karena menggunakan sensor APS-C 26MP yang identik, tapi berkat processor baru, gambar di ISO rendah lebih jernih daripada sebelumnya. Saat menggunakan ISO rendah seperti ISO 160-400, kamera akan menghasillan foto yang sangat detail dan tajam, di ISO 1250 mulai terlihat kualitas foto menurun dengan munculnya noise dan berkurangnya detail. Di ISO 3200 atau lebih tinggi saran saya lebih baik digunakan di kondisi darurat.

Fitur Video

Di sisi videonya, X-S20 bisa merekam 6.2K, artinya ia dapat menggunakan semua bidang sensor untuk merekam video dengan aspek rasio 3:2. Istilahnya open gate. Keuntungan merekam video 6.2K adalah memberikan keleluasan kepada editor untuk meng-crop video untuk rekomposisi atau untuk menstabilkan footage video.

Selain itu, X-S20 bisa merekam 4K 60p tanpa crop, dan untuk Full HD berguna untuk dijadikan video slow motion yang sangat lambat.

X-S20 kini juga punya headphone jack khusus. dan F Log 2 nya sudah 1 stop lebih baik daripada sebelumnya. Tally Light dan layar ada frame merah juga tersedia, kalau rekam video slow motion framenya warnya hijau. Kedua fitur ini penting supaya creator tau persis kameranya merekam video atau belum.

Creator juga tidak perlu khawatir untuk merekam video dalam jangka waktu lama karena X-S20 tidak membatasi waktu perekaman video lagi, sehingga bisa merekam lebih dari 30 menit untuk satu file video. Jadi yang membatasi durasi video sekarang hanya kapasitas memory card dan baterai.

Overheating yang jadi masalah di kamera compact dengan video spek tinggi seperti kamera ini untungnya tidak menjadi masalah saat merekam video untuk content seperti 4K atau Full HD. Saat merekam video saya tidak merasa kamera ini terlalu panas seperti saat menggunakan X-S10. Saya sempat menguji dengan merekam video berturut-turut selama kurang lebih 1.5 jam dengan kombinasi video 4K dan full HD di suhu ruangan sekitar 25 °C dan aman-aman saja sampai 1 baterai habis. Kamera terasa hangat tapi masih wajar.

Tapi untuk video 6.2K kamera akan berhenti karena overheat sekitar 30an menit. Tapi kalau kita pakai aksesoris cooling fan, kurang lebih bisa 70-an menit sesuai tes dari Fujifilm.

Kinerja autofokus

Kinerja autofokus X-S20 juga sudah ditingkatkan lagi dibandingkan X-S10. Kinerjanya mirip dengan Fujifilm X-H2 yang sudah pernah kami review. Yang pasti deteksi subjeknya sangat baik bisa mendeteksi subjek manusia meskipun wajah tidak terlihat misalnya saat membelakangi kamera.

Kadang-kadang fokus bisa hunting sesekali juga, tergantung bagaimana skenario dan kualitas dari motor lensa. Lensa-lensa Fujifilm dengan Linear motor akan lebih cepat dan aman untuk tracking subjek bergerak cepat.

Stabilisasi

Fujifilm mengumumkan kinerja stabilizer untuk fotografi meningkat dari enam menjadi tujuh stop. Untuk mencapai tujuh stop sepertinya sangat tergantung dari lensa yang digunakan dan juga kestabilan teknik fotografernya. Saya pribadi hanya mendapatkan sekitar dua sampai tiga stop atau setengah detik saat menggunakan lensa 8mm. Saya sempat mencoba dengan lensa 18-55mm OIS dan saat di zoom ke 55mm mendapatkan gambar yagn stabil kurang lebih empat stop atau sekitar 1/8 detik, tidak jelek sebenarnya. Kalau pakai lensa yang lebih telefoto lagi mungkin akan lebih mendekati 7 stop.

Stabilization untuk video ada (IBIS, OIS) untuk pergerakan yang sedikit saja, masih oke, tapi kalau untuk video dimana kita jalan-jalan dengan cepat, hasilnya akan bergelombang, tidak semulus dibandingkan dengan menggunakan gimbal.

Kesimpulan

Dari kelebihan-kelebihannya,kamera ini cocok untuk penggemar fotografi atau profesional yang menginginkan kamera yang fleksibel, berkinerja tinggi tapi memiliki ukuran yang ringkas dan ringan.

Menurut saya, Fujifilm telah mendengarkan keluhan pelanggannya dengan baik dan meresponnya dengan meningkatkan processor dan baterai di X-S20, yang keduanya merupakan kelemahan utama yang sering dikeluhkan dari kamera pendahulunya Fujifilm X-S10.

Dibandingkan dengan seri X-H, X-S20 masih punya kelemahan yaitu tiadanya weathersealing, dan hanya memiliki satu slot memory card, sehingga fotografer profesional perlu agak waspada saat bekerja di situasi dan kondisi yang sulit.

Kesan pertama dan Review Fujifilm X-S20 telah tayang di channel YouTube infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 1 comment… add one }

Leave a Comment