Teman-teman pastinya tahu, kalau saya tidak suka (mungkin karena tidak bisa) potret model.
Dalam satu kesempatan, saya mendapat pinjaman lensa Sony E 50mm F/1.8 OSS.
Genre yang paling tidak saya kuasai ditambah lagi dengan lensa fix yang mengharuskan saya banyak bergerak untuk mengkomposisikan subjek.
Awalnya kukira saya bakal tidak menyukai sesi foto yang satu ini dan akan lebih banyak mengamati dan diam saja. Ternyata, apa yang terjadi di luar perkiraan saya.
Sesi foto dimulai di sore hari jam 3 an. Matahari masih bersinar terik. Saya pun memutar dial ke mode A (Aperture Priority), dengan ISO di 100 dan bukaan paling besar. Dengan demikian, saya dapat mengambil foto dengan cepat karena kamera dengan sendirinya akan menyesuaikan shutter speed yang diperlukan.
Jadi, yang perlu saya pikirkan hanya komposisi dan mengubah bukaan. Jika menginginkan latar belakang yang lebih blur, saya cukup memilih bukaan yang besar (angkanya kecil seperti f/1.8, f/2 yang biasa didapatkan di lensa fix).
Untuk hasil foto yang lebih terang atau lebih gelap, tinggal tekan roda dial bawah untuk mengakses kompensasi eksposur. Jika ke arah minus, hasil foto lebih gelap, begitu juga sebaliknya.
Mudah sekali bukan?
Sangking mudah dan asyik foto, saya ga sadar kalau sudah langit sudah agak sore. Untungnya, setelah beberapa jepretan, saya mengecek hasil foto. Kok pada ga tajam semua. Oalah… ternyata karena kurang cahaya, speed yang dipilih kamera sudah mendekati 1 detik. Alhasil, sedikit saja gerakan tangan ataupun model, foto sudah ga tajam lagi.
Saat seperti ini, saya lebih nyaman pakai mode M (manual). Cukup setel di shutter speed yang aman (misalnya 1/60s atau lebih cepat) dan bukaan yang besar. Untuk ISO nya saya lebih memilih untuk Auto saja karena saya yakin dengan kecanggihan kamera sekarang ini, pilihannya pasti jarang meleset. Saya sendiri termasuk tipe yang cukup tolerir dengan noise meskipun di ISO tinggi (paling tidak ISO 2000 untuk kamera A6000 atau A6300).
Jika noise di ISO tinggi merupakan momok, maka pilihlah ISO yang dikehendaki. Jika foto agak gelap, perlahan-lahan naikkan ISOnya. Atau bisa juga dengan menyediakan cahaya tambahan seperti lampu kilat eksternal.
Kesulitan yang dialami saat foto adalah saya jadi perlu banyak bergerak. Kebanyakan bergerak menyebabkan sandalku putus. (PS: Terlalu membesar-besarkan. Haha. Sebenarnya sandalnya sudah putus di awal sesi).
Untuk rentang 50mm di outdoor, jarak dengan subjek bukan masalah untuk mendapatkan foto satu badan. Namun jika kita foto indoor, kita harus memperhatikan besarnya ruangan jika kita ingin foto satu badan. Jika tidak mementingkan foto satu badan, 50mm boleh dipertimbangkan. Namun jika ingin lensa yang lebih lebar, kita bisa mempertimbangkan lensa 35mm.
Jika masih bimbang memilih antara 35mm atau 50mm. Cobalah dengan lensa kit yang dimiliki, ambil foto di rentang 35mm dan di 50mm kemudian membandingkan keduanya, lebih nyaman posisinya di 35mm atau di 50mm dan bagaimana dengan hasil kedua fotonya.
Intinya, sesi foto ini sangat menyenangkan dan saya jadi keracunan.
Yuk, mulai menggali dan mencoba genre foto yang baru. 🙂
Infofotografi.com sering mengadakan kursus portrait model outdoor. Jika berminat, bisa mengecek jadwal kursus di sini.
apakah bisa lensa sony fe 28-70mm (copotoan sony a7) di pasang di apsc ? ngurangin kualitas foto ga kira2?
Bisa, tidak ada dampak ke kualitas foto tapi hanya ke crop factor, lensanya jadi tidak wide lagi.
bagaimana setting lensa meike 50 mm for Sony @6300 yaa…
Mau tanya, maaf kalo keluar konteks..
Untuk fujifilm XA3, lensa prime 35/50mm support AF murah dan cocok yang bisa kompatibel tanpa adaptor, apa yah?, *pemulabgt
Mau tanya Canon 50mm F1,8 sama Sony e50mm F1.8.bagusan manaya?
Sony APSC dipasang lensa FE 50mm f.18 kena crop ga?
Tidak, hasilnya tetap dapat 24MP. Tapi faktor pengali untuk sudut focal length tetap berlaku, 50mm x 1.5 ekuivalen dengan 75mm di kamera full frame.
Mas mau tanya,,, jika sony apsc d pasang lensa e 50mm dan sony full frame d pasang lensa fe 50mm apakah jaraknya akan sama? Crop fraktor udah gk pengaruh lg gt.,
Nih lensa MF ato AF gan??
AF
lensa makro untuk a6000 yang kisaran 3 jutaan ada?
SONY E 30mm f/3.5 Macro Lens harga 2.8jt
koh Enchetjin / ci Iesan , Lensa sony E 50mm F1.8 OSS apakah lensa ini sudah cukup tajam koh / ci ? untuk dipakaikan di Sony A6000 saya untuk foto potrait .
tapi dengar2 sekarang sudah engga ada fitur OSS yg model baru ya koh / ci ? kemaren saya nanya ditoko nya di kasih tau begitu . apakah benar ini koh / ci ?
terima kasih koh Enchetjin / ci Iesan
Hallo..
Salam kenal, saya riko dari lombok.
Mau nanya nih.. saya kan pakai sony A6000 + mounting biasa (bukan leae atau metabone) + DT 1.8 SAM 50mm. apa itu akan otomatis ada di bukaan 1.8 atau atau gak ya? maklum lah mounting murah, gak bisa rubah bukaan di kamera. atau mungkin mbak punya trik untuk bisa merubah bukaan?
Terimakasih..
Sepertinya malah bukaannya terkecil (bukan f/1.8). Coba cari adaptor yang ada pin elektronik supaya kamera bisa berkomunikasi dan menginstruksikan lensa untuk mengganti bukaan.
Saya mau tanya, kalo lensa E 50 1.8 sony, bisa dipakai untuk sony a7 ga?
Bisa tapi kena crop, resolusinya turun jadi 10 MP, saran saya FE 50mm f/1.8 untuk Sony A7, atau Zeiss 55mm f/1.8 atau Sony FE 50mm f/1.4 Zeiss.
Bagus sekali ulasannya. Btw kalau lensa ini dipakai buat foto preiser bagus gak ya? trims.
Preiser apa ya?
Preiser merk produk genrenya itu miniatur photography, Koh.. miniatur patung skala 1:87. Macam manusia kecil2 gtu. Kayaknya masih bisa dipake gtu..
Saya mencari lensa sony E tapi akhirnya ditawarkan yg FE, apa efeknya kalau saya pakai di A6000? Menurut salesnya lebih baik hasilnya, apakah begitu?
Kalau kualitas gak terlalu berbeda, cuma yang perlu diperhitungkan adalah apakah ke depannya bakal upgrade ke A7 yang full frame, kalau iya, yang FE lebih ok, karena nanti bisa dipakai dan compatible sepenuhnya. Kalau yang E 50mm f/1.8 keuntungannya ada stabilizer, autofokus lebih cepat dan kualitas casing lebih bagus. Kalau rencananya bakalan pakai A6000 dalam waktu cukup lama, bagusan versi E menurut saya.
mau tanya
kalau untuk foto portrait dan close up lebih bagus lensa 50mm 1.8 apa 35mm 1.8
untuk mirroless sony a6000
terima kasih
50mm lebih baik.
terima kasih koh enche atas infonya
Koh che apa miss lesan review lensa 24-70 f2.8g nya dong kl di mount di a6000. Lensa 30jt yg konon ciamik. Tulisanya enak nih dibaca ada humor sandal putusnya kl koh che seneng yg serius heheh. Salam
om mau tanya…saya suka motret prewed, wedding, fashion….lensa apa yang cocok dan hasilnya bagus buat sony a6300 ?
kalo pake lensa FE mount ( lensa full frame sony ) atau lensa EF ( lensa full frame Canon + adapter ) apakah hasilnya ada yg kurang dikarenakan sony a6300 adalah kamera dengan sensor APS-C ?
terima kasih banyak om 🙂
saya juga pakai ini lensa SEL50 f1.8 silver (kalau gak salah beli thn 2011/2012) pakai sejak di era handycam nex-vg20 > nex-5n > nex-6 > sampai skarang di a6000
benar2 lensa sangat2 tajam di bukaan f1.8 nya (mungkin saya dulu dapat batch yg bagus ya)
malah kadang mendekati bahkan bisa sedikit lebih tajam dibanding zeiss sel24 f1.8 saya 😀
kenapa gak di labeli G saja ya nih lensa hehee…
Utk FL 50mm saya sangat menyarankan lensa ini apalagi beli pas promo cashback bisa 2,5-2,7jt an barunya.
Berikut beberapa hasil SEL50F18 saya 🙂
https://flickr.com/photos/87934232@N07/sets/72157668096876606
Mungkin Anda beruntung, pengalaman saya harus di stop down ke sekitar f/2.5 baru tajam 🙂
Sepertinya begitu oom
tapi kalau liat di dxomark sharpness nyha juga setara dengan zeiss sel24 f1.8 nya 😀
http://www.dxomark.com/Lenses/Compare/Side-by-side/Sony-E-50mm-F18-OSS-on-Sony-A6000-versus-Sony-E-Carl-Zeiss-Sonnar-T-24mm-F18-ZA-on-Sony-A6000__745_942_1155_942
Kereeen ulasannya, mau tanya apakah ini yg dimaksud lensa fullframe Sony FE 50mm f/1.8 yang baru direlease? sudah ada di pasaran Indonesia? Tq
Bukan pak Igun, ini yang untuk format APS-C Sony E 50mm f/1.8 OSS. Thanks.