Saat saya berkunjung ke Tibet kedua kalinya November 2018 awal lalu, saya membawa lensa Zeiss 135mm f/2 APO ini untuk menjaga-jaga apabila saya perlu lensa tele (yang cukup jauh jangkauannya). Yang saya bawa adalah lensa zoom menengah, Leica SL 24-90mm f/2.8-4 ASPH. dan kamera Sigma DP0Q yang lensanya lebar 21mm.
Awalnya saya agak ragu membawa lensa ini karena cukup besar dan beratnya hampir 1 kg. Tapi saya akhirnya saya bawa juga hehe. Di Tibet lensa ini akhirnya jarang saya pakai juga, hanya beberapa foto di Tibet timur dan beberapa di kota Chengdu, Sichuan, tempat kita transit sebelum ke Tibet.
Hasil mengunakan lensa ini tentunya tidak mengecewakan, kemampuan menangkap detail-nya sangat baik meski di perbesar 100% masih sangat tajam.
Sebagai info, kepunyaan saya adalah versi Nikon F, yang bisa dipasang di kamera DSLR Nikon atau kamera mirrorless Leica SL dengan adaptor.
Saat ini, lensa Zeiss 135mm f/2 APO sudah tidak dijual lagi, tapi sebagai gantinya ada Zeiss Milvus 135mm f/2 APO. Lensa yang baru ini sebenarnya secara kualitas optik/gambar hasilnya sama saja, tapi desain casing body lebih bagus karena sudah weathersealed dan lebih ergonomi saat digunakan.
Beberapa tahun yang lalu, saya memutuskan membeli lensa ini karena saya pikir lensa manual fokus yang bagus lebih future-proof, artinya di masa depan meskipun saya nanti berganti kamera, dari DSLR ke mirrorless, saya tetap bisa mengunakannya dengan adaptor. Dengan kamera mirrorless, fokus manual juga jadi lebih gampang, karena layar LCD dan jendela bidik makin detail, dan ada bantuan manual fokus seperti focus peaking, focus magnify. Lensa manual fokus biasanya lebih tahan lama karena lensa autofokus punya motor fokus dan elektronik yang bisa aus seiring sering digunakan atau seiring waktu berjalan.
Foto atas: ISO 800, f/4, 1/250 detik, foto bawah: ISO 200, f/2.8, 1/250 detik
ISO 1250 f/2.8 1/250 detik
ISO 800, f/2.8, 1/250 detik
ISO 1600, f/2, 1/250
ISO 6400, f/2, 1/250
Ketiga foto terakhir adalah teman-teman saya yang bareng ke Tibet. Di rumah makan sumber cahayanya beragam ini tidak menjadi masalah bagi kombinasi lensa dan kamera ini dalam menangkap detail. Bagian yang fokus sangat tajam dan penuh detail (bahkan saya hampir diomelin karena detail wajah dan pori-pori terlalu jelas hehe). Bagian yang tidak fokus mulus tanpa ada penyimpangan warna (Chromatic abberation).
Harga lensa 135mm Milvus ini saat ini sekitar Rp 30.6 juta.
Jika berminat memesan, kami bisa membantu, silahkan hubungi saya/Iesan di 0858 1318 3069.
Fitur lensa Zeiss 135mm f/2 APO Classic
- 135mm Telephoto Prime Lens
- Fits Nikon F Mount Cameras
- Aperture Range: f/2-22
- Minimum Focus Distance of 2.62′ (0.8 m)
- Apochromat Lens; Minimal Aberrations
- Nine Blade Circular Aperture
- Anti-reflective Coatings
- Precise Manual Focus
- Compact Design; All-Metal Barrel
- Filter Thread Front: 77 mm
- Dimensions (DxL) 3.31 x 4.13″ / 84 x 105 mm
- Weight 2.02 lb / 920 g
- Focal Length 135mm
- Aperture Maximum: f/2
- Minimum: f/22
- Camera Mount Type Nikon F
- Format Compatibility Nikon FX/35mm Film
- Angle of View 18° 7′
- Minimum Focus Distance 2.62′ / .80 m
- Maximum Reproduction Ratio 1:4
- Optical Design 11 Elements in 8 Groups
- Diaphragm Blades 9
Pak, apakah d750 masih memiliki kualitas gambar yang bagus untuk pemakaian di tahun 2019 nanti. ?
kebutuhan di wedding photographer
Kalau ditanya apakah cukup bagus? jawabannya cukup. Sebenarnya kamera seperti D700 12MP juga cukup bagus terutama untuk liputan wedding. 24MP ya cukup banget untuk cetak besar juga oke asal gak cropping terlalu banyak. Makanya kalau kita perhatikan kamera 24MP sangat populer sekarang dan saya pikir untuk 4 tahun kedepan masih relevan.