Setelah sukses dengan lensa zoom Tamron 28-75mm f/2.8 dan 17-28mm f/2.8 untuk Sony FE (full frame), Tamron akhirnya merilis lensa telefoto zoom 70-180mm f/2.8 untuk melengkapi seri zoom mirrorless f/2.8 untuk Sony.
Untuk digunakan di kamera Sony APS-C seperti A6400 atau A6600 juga compatible, misalnya untuk mendapatkan jarak fokal ekuivalen yang lebih jauh. Adanya crop factor 1.5x menjadikannya ekuivalen dengan 105-270mm. Tapi sebagian besar kamera APS-C Sony, kecuali A6600 dan A6500 tidak memiliki built-in stabilization atau istilah Sony, steadyshot, sehingga fotografer harus berhati-hati dalam memilih shutter speed supaya foto tidak blur karena getaran tangan.
Panjangnya hanya 14.9 cm di 70mm, beratnya 810gram dan diameternya 8.1 cm. Lensa telefoto ini terlihat lebih pendek dan compact dibandingkan dengan lensa telefoto 70-200mm f/2.8 pada umumnya, tapi tidak bisa dibilang langsing. Filter diameter yang dipilih cukup bijak yaitu 67mm, sama dengan 28-75mm dan 17-28mm sehingga bisa sharing filter dan tidak terlalu besar.
Tentu saja ada yang dikorbankan supaya bisa seringkas ini, tidak ada tuas AF-MF di lensa, tidak ada stabilizer (OIS), tidak ada tombol fungsi seperti di lensa Sony G/GM. Lensa ini memang dibuat sesederhana mungkin dan mudah digunakan. Meski demikian tetap ada gelang untuk manual fokus dan kunci (lock) di 70mm supaya lensa tidak menjulur keluar saat tidak digunakan.
Untuk digunakan di kamera Sony APS-C seperti A6400 atau A6600 juga dimungkinkan untuk mendapatkan jarak fokal ekuivalen yang lebih jauh karema crop factor 1.5x menjadikannya
Kualitas gambar
Kualitas gambar yang dihasilkan Tamron ini pada dasarnya baik, tidak kalah dengan lensa 70-200mm pada umumnya. Resolving detail-nya tinggi mampu merekam tekstur halus dengan jelas dan bokehnya juga cukup mulus. Hanya saja saat mengunakan f/2.8 saya melihat ada sedikit vigneting, atau gelap di ujung-ujung lensa.
Saat menguji di berbagai fokal lensa, dari 70, 100 dan 180mm, saya melihat kualitasnya sudah sangat tajam, di 70mm ada sedikit distorsi dan di f/2.8 kualitas di ujung foto agak kurang tajam, tapi di f/4 dan f/5.6 sudah merata dan vinyet sudah hilang. Di 180mm terdapat distorsi pincushion (cekung), yang kadang bagus buat portrait karena membuat wajah lebih rata.
Bagian depan lensa Tamron sudah dilapisi Fluorine coating dan BBAR generasi 2 untuk mengurangi flare / suar saat menghadapi sumber cahaya yang kuat.
Fokus
Tamron dari dulu sangat terkenal atas kualitas lensa makro-nya seperti lensa Tamron 90mm f/2.8 untuk kamera DSLR yang legendaris karena kualitasnya dan harga yang terjangkau. Lensa 70-180mm ini meskipun belum sampai tingkat makro, tapi bisa fokus cukup dekat (close-up) dengan manual fokus kita bisa fokus hanya 27mm di jarak fokal 70mm, dan 85 cm di jarak fokal lainnya dengan autofokus. Kemampuan ini menjadikan Tamron cocok juga untuk penggemar foto-foto close-up/abstrak saat traveling yang ingin kepraktisan lensa zoom.
Kinerja autofokus Tamron juga sangat baik berkat motor VXD (Voice-coil eXtreme-torque Drive) motor ini adalah inovasi terkini dan yang terbaik dalam sejarah Tamron dalam mengikuti subjek bergerak. Selain cepat dan tidak bersuara, motor fokus baru ini sangat akurat. Menurut Tamron, tingkat presisinya mencapai 0.005mm saja. Demonstrasi kinerjanya bisa disaksikan di Youtube Infofotografi.
Kesimpulan
Keputusan Tamron dalam memilih untuk membatasi jarak fokal lensa ke 180mm daripada 200mm, menurut saya sangat positif karena dapat memangkas ukuran dan berat secara signifikan. Lensa telefoto untuk kamera full frame berjarak fokal 70-200mm f/2.8 biasanya beratnya sekitar 1.5-1.8kg. Lensa buatan Tamron ini kurang lebih hanya 1/2-nya dan filter diameternya juga jauh lebih kecil (biasanya 77 atau 82mm) sehingga fotografer bisa lebih hemat.
Banyak kelebihan Tamron 70-180mm f/2.8 ini yang menurut saya membuat lensa Tamron ini tidak hanya unik dan inovatif tapi juga merupakan lensa yang wajib dipertimbangkan bagi fotografer amatir atau profesional yang mengunakan kamera Sony mirrorless baik untuk fotografi dan videografi.
Bagi yang tertarik untuk mendapatkan lensa ini silahkan hubungi kami di 0858 1318 3069 trims.
Mohon pendapatnya ko Enche jika dibandingkan dgn sony 70-200 f4 G Oss lbh worthit mana utk kamera A6400. Terima kasih.
Artikelnya menarik. ditunggu update selanjutnyaa..
sebelumnya maaf koh ganggu, mau tanya untuk potrait lebih enak pake lensa samyang 85mm f1.4 Aspherical MC manual (beli baru) atau sigma 70-200 f2.8 APO DG HSM (bekas)
bingung mau ambil mana soalnya budged 5jt an
Manual saya pikir sulit dipake terutama di f/1.4, kalau saya sendiri pilih Sigma 70-200mm f/2.8 kebetulan saya juga punya lensa tsb.
Ko saya mau tanya, saya punya kamera canon 400D
Pada saat saya mengambil gambar menggunakan viewfinder ada 9 titik fokus, tapi pada saat bunyi beep (setelah fokus) kenapa tidak muncul warna merah ya pada titik fokusnya, dan pada saat saya zoom hasil jepretan saya, alhasil gambarnya blur (padahal sudah bunyi “bep”.
Mohon pencerahannya, terimakasih