Panasonic Lumix S5 merupakan kamera mirrorless bersensor full frame yang dirancang untuk penggemar fotografi, videografi dan content creator yang membutuhkan kamera full frame yang relatif compact tapi memiliki spesifikasi foto dan video yang lengkap dan canggih.

Desain Antarmuka
Secara desain, Lumix S5 mengikuti bahasa desain kamera Lumix micro four thirds seperti Lumix G95 yang ukurannya compact tapi punya tombol-tombol, dial dan juga joystick yang cukup lengkap.
Videografer mungkin akan senang karena mendapatkan layar articulating yang bisa diputar ke segala arah. Layar sentuh ini beresolusi 1.8juta titik, sangat jelas dan tajam terutama saat memeriksa fokus saat playback foto.

Lumix S5 untuk Fotografi
Untuk fotografi, S5 memiliki sensor yang sama dengan kakaknya S1 yaitu 24MP tanpa Anti Alias filter memastikan ketajaman maksimal di tingkat pixel. Bagi yang membutuhkan resolusi yang lebih tinggi dan untuk memotret subjek diam, ada fitur High Resolution Mode yang menghasilkan 96MP (12000×8000 pixel) yang cukup untuk cetak foto dengan ukuran yang sangat besar.


















Autofokus untuk video bekerja dengan baik dan di S5 ini ada peningkatan terutama untuk algoritma deteksi objeknya. Kini, Lumix S5 bisa mendeteksi bukan hanya wajah dan mata, tapi bisa juga mendeteksi kepala saat menghadap kebelakang atau ke samping. Saat sebagian dari wajah tertutup seperti saat mengenakan masker, kamera akan mendeteksi wajah. Kinerja autofokus untuk fotografi juga bekerja dengan cepat.
Live View Composite
Satu hal yang termasuk canggih dan baru pertama di temui di kamera mirrorless full frame adalah fitur Live-view Composite. Fitur ini sebetulnya adalah alat bantu untuk mendapatkan foto long-exposure dengan bantuan tampilan live view yang aktual, sehingga kita tahu kapan saatnya mengakhiri foto long-exposure tersebut. Dengan memilih fitur ini, kamera akan mengambil foto shutter lambat terus menerus dan menggabungkan semuanya dalam satu foto (dan meng-update tampilan live view di layar), tanpa kuatir eksposurnya menjadi over pada bagian yang still (tidak bergerak). Fitur ini bahkan tetap bisa dipakai bila kita memilih opsi file RAW, sehingga hasilnya bisa di edit lagi dengan lebih maksimal di komputer.

Foto diatas dan juga dibawah ini adalah contoh hasil dari fitur Live-view Composite. Foto diatas diambil dengan memilih f/11 dan shutter 0,6 detik, lalu dibiarkan kamera mengambil foto berkali-kali sampai sampai jejak lampu mobil sudah terlihat penuh, baru tombol shutter ditekan lagi untuk mengakhiri. Tapi karena shutter 0,6 detik kurang lama, maka jejak lampunya memang tidak bisa panjang. Foto kedua (yang bawah ) dicoba pakai f/16 dan 2 detik, untuk jejak lampu yang lebih panjang. Fitur ini juga cocok untuk memotret kembang api atau steel wool, selama keadaannya gelap dan kita memakai tripod.

RAW Processing
Lumix S5 ini memiliki fitur RAW Processing yang bisa untuk memproses file RAW menjadi JPG supaya siap di sharing ke sosial media. RAW processing Lumix ini menyediakan banyak pilihan proses foto, diantaranya mengubah WB, kompensasi eksposur, highlight & shadow, photo style dan sebagainya.

Lumix S5 untuk Videografi
Kamera S5 ini bukan untuk foto saja, tapi juga untuk videografi, bahkan spesifikasi untuk videonya sangat tinggi, sering dibandingkan dengan kamera Lumix S1H yang lebih high-end. S5 bisa merekam 4K 60p dan bagi yang senang slow motion bisa sampai maksimum 180p, meskipun autofokus hanya berfungsi sampai 120p.
Layar LCD yang bisa diputar ke samping dan segala arah tentu memudahkan videografer untuk merekam di angle yang sulit. Fitur yang membantu untuk videografer profesional diantara lain waveform, timecode, vectorscope dan kemampuan merekam 5.9K RAW dengan firmware update di akhir tahun 2020 ini.
Karena ukurannya cukup compact, dan ketiadaan kipas pendingin internal, maka S5 ini punya keterbatasan untuk waktu merekam video di 4K 60p hingga 30 menit. Tapi untuk berbagai pilihan mode video misalnya 4K 8 bit, atau Full HD bagusnya tidak dibatasi waktu perekamannya.

Videografer yang memiliki gaya run and gun, yang tidak suka mengunakan tripod dan gimbal, akan terbantu dengan built-in 5 Axis stabilization, dalam pengujian kami, footage video stabil saat merekam video dengan lensa 20-60mm, tapi videografernya berjalan dengan cepat, maka footage akan terlihat shaky/getar. Mungkin jika dipasangkan dengan lensa yang memiliki IS akan lebih baik kinerjanya. Kinerja stabilizernya tidak sebaik sistem kamera micro four thirds seperti G9.
Untuk autofokus kontinyu-nya, kinerjanya akan tergantung dari mode video yang dipilih, contohnya jika kita pilih kualitas video 4K Super 35mm crop 60p maka kinerja autofokus akan lebih baik daripada 4K full frame 24p. Selain itu, jika latar belakang kontras, maka ada potensial terjadi pulsing dimana fokus akan terlihat seperti berdenyut dari fokus dan tidak fokus dengan cepat. Oleh sebab itu saya sarankan bagi pengguna Lumix S5 ini untuk bijak memilih mode kamera dan latar belakang yang tidak begitu kontras.
Upaya lain untuk mendapatkan autofokus yang optimal adalah dengan menyeting sensitivitas dan kecepatan autofokus di AF custom setting yang disesuaikan dengan kondisi perekaman video. Alternatif lain yaitu mengunakan manual fokus untuk subjek yang relatif statis.
Kelebihan & kelemahan
+ Ukuran relatif compact & ringan untuk kamera full frame
+ Weathersealing (dust, splash dan flashproof)
+ High Res mode 96 MP
+ Live view Composite mode
+ 5 Axis Stabilizer 5 Stop dan 6.5 Dual IS
+ Banyak pilihan video up to 4K 60p (Super 35mm crop), Full HD 180p
+ V-log gamma built-in
+ Dual Native ISO (ISO 640 dan 4000)
+ Firmware akhir tahun yang memungkinkan 5.9K RAW recording, vectorscope, shutter angle
+ Sistem autofokus Face-eye-animal dan head/object detection
+ Dual card slot, tapi hanya satu yang UHS II
– Autofocus kontinu saat video pulsing di background yang kontras
– Shoot kontinyu hanya 7 fps, dan 5 fps saat mengikuti subjek bergerak (AF-C)
– Tidak ada pilihan perekaman video All-I
– Jendela bidik resolusi relatif rendah (2.3 juta) dan relatif kecil
Kesimpulan – Apakah Lumix S5 worth it?
Panasonic Lumix adalah salah satu perusahaan pertama yang membuat kamera mirrorless yang ide utamanya yaitu membuat sistem kamera yang compact. Di era perkembangan era mirrorless full frame, tantangan setiap pabrikan kamera adalah membuat kamera mirrorless yang tetap compact tapi punya fitur yang canggih dan lengkap untuk kebutuhan content creator masa kini. Dengan segenap fitur canggih foto & videonya, harga Rp28 juta body only dan Rp32 juta dengan lensa S 20-60mm menjadikan Lumix S5 salah satu kamera yang paling good value di tahun 2020 ini.


Saksikan juga review Lumix S5 di Youtube Infofotografi
Pak Enche, dilihat dari harga dan spesifikasinya, ini head to head dengan Sony A7c ya….
Kl untuk kepentingan fotografi (bukan video) saran Pak Enche yang mana yang lebih baik?
Halo Elvan, menurut saya untuk fotografi secara umum Lumix S5 kamera yang lebih baik, ada fitur semacam high resolution mode, live composite,dan dual IS yang efektif dan mudah digunakan, plus paket lensanya 20-60mm sangat enak digunakan karena cukup lebar. Disisi lain Sony A7C punya body yang lebih compact dan 200g lebih ringan. Jika ukuran dan berat total menjadi prioritas utama A7C, tapi kalau fitur dan value secara umum, lebih baik S5.