≡ Menu

Ricoh GR III X – Kamera Pocket berkualitas premium untuk sehari-hari

Ricoh GR adalah kamera compact/pocket yang terkenal dari zaman kamera compact film untuk snapshot photography atau foto sehari-hari dan street photography. Popularitas Ricoh GR disebabkan oleh ukurannya yang sangat ringkas, ergonomi dan kualitas kamera dan hasil fotonya. Ricoh hari ini mengumumkan GR III X, varian GR III dengan lensa yang berbeda yaitu 26.1mm f/2.8 (ekuiv. 40mm). Pilihan 40mm ini cukup mengejutkan karena seri kamera Ricoh GR dari zaman film selalu mengunakan lensa ekuivalen 28mm kecuali kamera film Ricoh GR21 yang memiliki lensa 21mm.

Ricoh GR III dan Ricoh GR III X bedanya sangat tipis
Ricoh GR III X – Jendela bidik optik GV-3 40mm di jual terpisah

Lensa baru ini dirancang karena permintaan GR-ist (fotografer pengguna Ricoh GR) yang memberikan hasil yang perspektifnya lebih mirip dengan pandangan mata manusia. Lensa ekuivalen 40mm di full frame ini mengunakan dua elemen aspherical untuk meminimalkan Chromatic abberation, flare dan ghosting. Meski lensa ini fix, bisa fokus cukup dekat yaitu hanya 12cm dari depan lensa untuk close-up photography.

Untuk fitur kameranya, Ricoh GR III X ini mengunakan sensor 24 MP tanpa filter AA untuk ketajaman maksimal, dan SR (Shake Reduction) tiga axis dengan kemampuan peredam getar sebesar 4 stop. Fitur yang menarik lainnya diantaranya hybrid autofokus dengan deteksi mata dan wajah, AA filter simulator untuk mengurangi moire jika dibutuhkan dan RAW image editing di kamera.

Secara pribadi saya menyambut baik kehadiran varian Ricoh GR baru ini yang saling melengkapi dengan GR sebelumnya. jarak fokal 40mm juga akan lebih populer paska pandemi karena lebih bisa “jaga jarak.” Selain itu, 40mm lebih ideal untuk efek kompresi antara subjek dan latar belakang dengan lebih ketat dan untuk subjek kecil/close-up/makro.

Salah satu yang membuat kedua kamera ini makin menarik adalah aksesoris wide converter untuk GR III, yang membuat lensa ekuivalen dengan 21mm, dan tele converter untuk GR III X yang mengubah lensa menjadi 75mm. Bagi yang memiliki kedua kamera dengan lens converter akan memiliki pilihan jarak fokal 21mm, 28mm, 40mm dan 75mm. Pilihan yang cukup beragam dan menyenangkan untuk berbagai kondisi misalnya traveling.

Ricoh GR III X ini tidak menggantikan Ricoh GR III dan secara hardware dan teknologi sama, perbedaannya hanya terletak di lensa dan softwarenya. Untuk peningkatan softwarenya, Ricoh akan memberikan firmware update untuk pemilik GR III. Karena itulah, GR III tetap akan tersedia dan melengkapi dari GR III X. 

Harga Ricoh GR III X saat tulisan ini diterbitkan belum diumumkan, sebagai perbandingan, GR III saat ini dijual dengan harga Rp13.999.000. Kami akan review Ricoh GR III X lebih mendalam di blog dan Youtube setelah menerima unit demo yang diperkirakan sekitar bulan Oktober 2021.

Contoh foto dari Ricoh oleh Iwasaki – GR IIIx, 1/125sec. , F2.8, ISO200. EV-1.3
f/2.8, ISO 400, 1/320 positive film, Robert Adachi

Spesifikasi utama Ricoh GRIII X

  • Image sensor: 24.24 MP no AA filter, APS-C
  • Lensa: 26.1mm ekuivalen 40mm f/2.8
  • Monitor: Touchscreen 3″ 1juta titik
  • Movie: Video Full HD 60p
  • ISO: 100-102400
  • Shake Reduction 3 axis built-in stabilization
  • Built-in ND Filter up to 2 stop untuk foto/video
  • AA Filter Simulator
  • Dust sensor removal
  • Internal memory 2GB, SD card UHS-I
  • Autofocus : Hybrid Phase & Contrast Detect
  • Minimum focus distance: Normal mode: 0.2m~∞ , macro mode: 0.12m~0.24m
  • Berat: 262g termasuk baterai dan sd card
  • Dimensi: 109.4(W)×61.9(H)×35.2(D)mm (tidak termasuk tonjolan)
  • Battery : sekitar 200 foto
Ricoh GRIII X dengan lens adapter/teleconverter GA-2 ekuivalen 75mm

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 2 comments… add one }
  • Patrick September 10, 2021, 7:06 pm

    Maaf ko mau tanya, apakah kualitas lensanya lebih baik dr GRiii biasa? Atau hanya beda focal lenght saja? Terimakasih..

Leave a Comment