Di tanggal 22-02-2022 ini Panasonic global resmi mengumumkan kehadiran kamera micro Four Thirds hybrid terkini yaitu Lumix GH6. Kamera yang banyak ditunggu para profesional, pembuat konten dan juga penghobi foto video ini menjadi penerus dari generasi sebelumnya yaitu Lumix GH5 II, dengan menjadi kamera micro Four Thirds pertama yang menembus batas resolusi sensor diatas 20MP (tepatnya 25,2 MP) dan kali ini sensornya dibuat tanpa low pass filter. Seperti apa hal-hal baru yang bisa diulas dari Lumix GH6 ini? Simak artikel ini selengkapnya..
Dari sejarahnya, di 2014 Lumix GH4 (16MP) menjadi kamera pertama yang bisa merekam video 4K. Kemudian di 2017, Lumix GH5 (20 MP) menjadi kamera pertama yang bisa merekam video 4K 10 bit 4:2:2 internal. Tahun ini, Lumix GH6 kembali melanjutkan legacy kamera hybrid kelas pro dengan menawarkan sensor 25MP yang bisa merekam video 5,7k internal (dengan data rate up to 1,6Gbps ke kartu CFexpress tipe B), dan tanpa batas rekam video berkat kipas pendingin di dalamnya. Fitur video (tentunya jadi jualan utama dari semua Lumix seri GH) tetap berlimpah dan akan disukai kalangan profesional, seperti dukungan lensa anamorphic, timecode, waveform, luminance spot meter, tally, hingga berbagai profile gambar untuk kebutuhan grading atau editing.
Dari sisi fisik, memang penambahan sistem kipas membuat Lumix GH6 menjadi lebih tebal, dan berat dengan bobot 739 gram, dan punya desain grip lebih dalam. Layar 3 inci di kamera ini bisa dilipat keatas, tapi juga bisa dilipat putar ke depan, sehingga makin fleksibel. Meski menyediakan slot untuk memori CFExpress tipe B, tetap tersedia juga slot SD card yang mendukung UHS-II, misal hanya untuk foto-foto atau rekam video full HD saja. Ada dua tombol merah (REC) yang bisa dipakai, pertama ada di atas, dan satu lagi ada di depan. Dari sisi konektivitas, ada port HDMI full size, dan USB-C yang mendukung Power Delivery charging, selain tentunya ada lubang mic dan headphone. Kami menyukai sebuah tombol baru untuk audio, dimana tombol ini akan menampilkan semua indikator dan setting khusus audio, tanp harus mencari dulu melalui Menu.
Kinerja kamera Lumix GH6 ditingkatkan berkat prosesor baru Venus engine dengan ISP dan algoritma yang lebih cerdas, mendukung pemotretan hingga 75 fps (shutter elektronik, kini tidak ada lagi mode 4k atau 6k photo), 14 fps shutter mekanik (usia shutter teruji hingga 200 ribu kali pakai) dan auto fokus DFD yang lebih cepat. Memang Panasonic selalu konsisten memakai sistem deteksi kontras untuk cara auto fokus, namun penyempurnaan DFD mereka membuat kecepatan fokus termasuk dalam mode AF-C terus membaik. Kinerja ISO bisa dari ISO 100 hingga ISO 25.600 dan untuk video hingga ISO 12.800 dan terdapat pilihan ISO Low setara ISO 50. Sistem stabilisasi di bodi GH6 juga bisa membantu membuat foto atau video yang stabil, dan bisa dimanfaatkan untuk membentuk sebuah foto resolusi tinggi 100MP dengan sensor yang bisa bergerak ini. Urusan video selain bisa merekam video profesional 5,7k Apple ProRes 4:2:2 HQ, kini dalam urusan 4K-nya (yang mungkin akan lebih banyak dipakai lebih banyak pengguna) mampu merekam 10 bit 4:2:2 C4K 60p atau 4:2:0 4K120p (setara 5x slow motion di 4K) atau bila mau full HD 10 bit 4:2:2 Full HD 240p HFR (High Frame Rate) juga tersedia.
Kamera Lumix GH6 dijual seharga $2.200 dan ditujukan untuk pengguna yang mencari kamera serius dalam format sensor Micro Four Thirds yang memiliki jajaran lensa berkualitas namun ringkas, atau untuk content creator yang perlu kamera hybrid yang bisa diandalkan dan sama baiknya untuk foto maupun video.