≡ Menu

Voigtlander 50mm f/1.5 Heliar Classic VM

Lensa Voigtlander Heliar Classic ini unik di tahun 2020-an karena desain optik dan fisik yang menyerupai lensa tahun 70-an. Kualitas optik di lensa ini tidak bisa dibilang sempurna, tapi karakter ketidaksempurnaan ini yang menjadikannya unik.

Lensa 50mm f/1.5 ini dibuat untuk dipasang di kamera Leica M-mount, tapi juga bisa dipasang di kamera mirrorless masa kini dengan adapter yang sesuai. Untuk review ini, saya memasang lensa ini ke Leica SL, sebuah kamera mirrorless bersensor full frame dengan resolusi 24MP.

Ditinjau dari desainnya, lensa ini cukup mewah karena dibuat dengan bahan logam alumunium dan kuningan dengan aperture ring dan focus ring dengan tekstur diamond anti slip saat memutarnya. Ergonominya enak digunakan, tidak terlalu kecil dan tidak besar. Voigtlander mengikutsertakan lens hood kecil dengan type screw-in dan penutupnya, sesuatu yang jarang karena sebagian besar lens hood Voigtlander harus di beli secara terpisah.

Lensa Heliar jarang yang bukaannya sampai f/1.5 dan minimum fokusnya relatif dekat (50cm) dibandingkan dengan lensa Leica M-mount pada umumnya
Tersedia lens hood screw-in yang terpasang di lensa, dan penutupnya

Kualitas Gambar

Lensa Heliar yang berbukaan besar sebenarnya sangat jarang, karena Heliar berasal dari kata Helios yang artinya matahari, lensa-lensa Heliar biasanya memiliki bukaan maksimum yang kecil, misalnya 50mm f/3.5 dan10mm f/5.6. Di era kamera mirrorless, istilah Heliar sepertinya diberikan ke lensa-lensa yang unik seperti lensa Classic ini.

Selain fisiknya yang vintage, lensa 50mm f/1.5 ini menghasilkan foto yang agak soft di bukaan besar. Di beberapa keadaan saya melihat subjek agak “glowy” atau berpendar. Yang paling menonjol dari lensa ini adalah bokeh yang tidak mulus dan memiliki outline. Sebenarnya bokeh ini adalah hasil dari ketidaksempurnaan optik, tapi bicara tentang seni, bokeh yang bentuknya seperti itu bisa jadi terlihat unik dan menarik untuk sebagian orang.

Selain soft di bukaan terbesarnya, vinyet lensa ini juga tinggi di f/1.5. Hanya saat stop down ke f/2.8 atau lebih kecil, maka kualitas gambar akan jauh meningkat dari ketajaman dan vinyet.

Vinyet dan ruang tajam sangat berbeda di f/1.5 dan f/8

Rekomendasi

Lensa ini lensa unik dan spesial, cocok bagi fotografer yang ingin membuat gaya foto seperti fotografer era 60-70an. Cocok untuk subjek yang klasik, atau foto monokrom (hitam putih).

Periksa harga dan ketersediaan lensa ini di Blibli.com dan Tokopedia.

Saksikan pembahasan kami di YouTube infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment