≡ Menu

Review Canon EOS R6 II

Canon R6 mark II adalah kamera mirrorless full frame yang memiliki fisik yang mirip dengan Canon R6 pendahulunya, tapi dengan sensor dan peningkatan baru. Bentuk dari Canon EOS R6 seperti kamera DSLR dengan grip/pegangan yang besar, jendela bidik di atas kamera, memiliki tombol, joystick dan dial untuk mengatur setting, dan layar monitor 1.6 juta titik, touch screen dan dapat diputar ke samping dan ke segala arah.

Canon EOS R6 mark II dengan lensa Canon RF 135mm f/1.8 dan trigger.

Perbedaan desain kamera dibandingkan kamera pendahulunya dapat ditemukan di bagian atas kamera, dimana Canon EOS R6 II memiliki tuas untuk mode fotografi atau videografi dan tuas ON OFF dilengkapi dengan LOCK untuk mengunci tombol kamera.

Dengan sensor baru, R6 II mendapatkan peningkatan resolusi dari 20 ke 24MP dan di video 4k60p tanpa crop dan Pro Res RAW dengan external recorder. Untuk perekaman video sudah bisa digunakan untuk syuting lebih dari 30 menit di mode 4K 30p.

Kinerja kamera untuk foto berturut-turut mencapai 12 fps secara mekanik dan 40 fps secara elektronik yang memenuhi kebutuhan untuk foto subjek yang bergerak cepat seperti olahraga dan satwa.

Seperti kamera-kamera mirrorless Canon EOS R yang baru seperti R7, R10, R3, R6 II ini memiliki multi function shoe adapter, yang bisa dipakai untuk memasang flash tipe baru seperti Speedlite EL 5 atau mic jenis tertentu yang bisa 4 channel audio.

Multi Function shoe adapter

Pengalaman menggunakan Canon R6 II secara umum menyenangkan dan cepat. Saya tidak merasakan kendala untuk handling, setting kamera, kinerja kamera dan autofokusnya.

Canon R6 II mengadopsi sistem autofokus Dual Pixel AF II, yang sudah dilengkapi dengan kemampuan mengenali berbagai subjek, terutama wajah dan mata manusia. Juga subjek lain seperti burung, mobil, motor, kereta api pesawat terbang dan bisa diatur untuk mendeteksi otomatis.

Autofocus R6 II sudah generasi ke-2, artinya lebih baik daripada generasi pertama yang digunakan R, Rp dan R6, dan setara dengan R7. Pada dasarnya sistem autofokus sudah sangat cepat dan akurat di hampir semua foto dan video.

Hanya saja di beberapa gerakan yang sangat cepat atau kondisi yang sangat kontras/gelap, ada satu dua foto yang gagal fokus. Biasanya itu terjadi saat mata subjek tidak terlihat terlalu jelas seperti waktu tertutup atau melihat ke samping dan belakang. Motor fokus lensa yang dipasang menurut saya juga akan menentukan.

Untuk autofokus saat merekam video di resolusi tertingginya yaitu 4K 50p, kita bisa sama-sama lihat bahwa autofokus bekerja dengan baik dalam mendeteksi dan mengunci subjek, saat subjek tertutup batang pohon, kamera akan fokus ke pohon dan saat subjek terlihat lagi, kamera akan fokus ke subjek kembali.

Di dalam sistem Dual Pixel AF 2 ini, kamera bisa mendeteksi kepala saat subjek tidak menghadap kamera. Saat saya merekam video, di beberapa keadaan dimana jika mata tidak jelas misalnya tertutup atau terlalu menyamping, maka sistem AF akan memilih subjek lain yang menurutnya lebih kontras untuk dideteksi.

Saya juga senang dengan jendela bidik R6 II, yang resolusinya cukup tinggi (3.6juta titik) dan cerah, sehingga membantu saat saya memotret di kondisi outdoor dan backlight yang sangat kuat, dimana monitor LCD terlihat kurang jelas.

Soal kualitas gambar, hasil dari Canon R6 II ini sangat baik, sensor full frame-nya juga membantu untuk pemotretan di ISO tinggi, saya cukup pede menggunakan ISO 1600-3200 tapi untuk ISO 6400 dan keatas mungkin di kondisi darurat saja.

Di kondisi kurang cahaya, sistem AF Canon R6 II ini masih baik.
Kiri: ISO 1600, Kanan ISO 6400 – Talent: Yessy Zee

Jika kita lihat secara fisik, Canon R6 II ini mirip dengan desain kamera DSLR Canon, tidak heran juga banyak yang mungkin ragu untuk pindah ke sistem kamera mirrorless dan bertanya-tanya: Apa bedanya R6 II ini dibandingkan dengan kamera DSLR Canon 6D atau 5D misalnya? Ya selain sistem autofokusnya yang lebih pintar dan akurat, sebagian kamera mirrorless Canon juga dilengkapi dengan 5 axis stabilizer, dimana yang untuk R6 II di klaim mencapai 8 stop.

Saat saya coba dengan lensa Canon RF 135mm f/1.8 L IS USM, saya bisa mendapatkan shutter speed sekitar 1 detik dengan kualitas yang cukup tajam. Untuk hasil yang lebih konsisten, 1/4 detik lebih aman. Adanya fitur stabilizer di body dan lensa ini sangat membantu dan bersaing. Dibandingkan dengan sistem kamera lainnya, biasanya efektifnya sekitar 3-5 stop saja.

Dibandingkan dengan kamera Canon yang lain, R6 II ini termasuk kamera hybrid, artinya untuk foto dan juga video. Jika fokus utama teman-teman ke fotografi, terutama membutuhkan kamera beresolusi tinggi, maka Canon R5 lebih cocok, tapi jika membutuhkan kamera yang lebih terjangkau dan full frame, Canon R6 boleh dilirik.

Kamera Canon EOS R6 II ini merupakan kamera mirrorless hybrid yang memiliki kinerja tinggi, artinya bisa digunakan untuk fotografer/videografer amatir maupun profesional. Teman-teman profesional akan merasa tenang dengan adanya dual card slot dan weathersealingnya. Dengan kinerja AF dan foto berturut-turut yang cepat, kamera ini bisa diandalkan untuk berbagai jenis fotografi dan videografi terutama untuk event dan portrait.

Saat video ini ditayangkan, Canon EOS R6 II sudah tersedia di Indonesia dengan harga sekitar 40jutaan.

Link pembelian/cek harga terbaru bisa di Tokopedia atau Blibli.

Untuk keterangan lebih lanjutnya teman-teman bisa tonton video dibawah ini:

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 1 comment… add one }

Leave a Comment