≡ Menu

Review kamera ponsel Samsung S23 Ultra

Setiap tahun, Samsung secara konsisten mengembangkan kamera di ponsel flagshipnya. Di tahun 2023 ini, kita berkesempatan menguji beberapa modul kamera di Samsung S23 Ultra yang salah satunya mampu merekam foto 200 Megapixel. Seperti ponsel kelas atas pada umumnya, S23 ini punya beberapa modul kamera & lensa, dan karena ini versi Ultra, maka modul kamera & lensanya ada empat pasang, paling banyak dan paling lengkap dibandingkan ponsel Samsung type lainnya.

Kamera utama, berlensa lebar, ekuivalen 24mm dengan sensor yang sangat besar untuk kelas kamera ponsel yaitu 1/1.3″, hampir 1 inci seperti kamera digital compact premium. Bukaannya juga sangat besar yaitu f/1.7 dan Resolusi maksimalnya 200MP tapi output secara default-nya adalah 12MP. Mengapa? karena 12MP ini hasil penggabungan 16 pixel jadi 1 supaya hasilnya tajam maksimal di tingkat pixel, dan rendah noise.

Saksikan review Samsung S23 Ultra di Youtube infofotografi

Kualitas gambar modul utama ini kualitasnya sangat baik, karena bukaan lensa dan sensornya cukup besar, kita bisa membuat latar belakang blur secara alami tanpa processing software secara berlebihan. Latar belakang yang blur bisa kita dapatkan jika posisi kamera dan subjek cukup dekat.

Yang membedakan S23 dari generasi pendahulunya adalah sensor 200MP di modul ini. Samsung menamakannya ISOCELL HP2. Di kondisi cahaya yang sangat terang, seperti di siang hari, 200MP ini dapat menghasilkan foto yang sangat detail. Tapi di cahaya yang redup, ada pilihan 50MP, dimana kamera secara otomatis menggabungkan 4 pixel menjadi satu supaya bisa menerima lebih banyak cahaya per pixel-nya.

Meskipun 200MP dan 50MP terdengar sangat bagus, tapi hasil default dari kamera ini adalah 12 MP. Mungkin karena output pixelnya jauh lebih sedikit, processor ponsel ini bisa lebih mengerahkan tenaganya untuk mengaplikasikan computational photography seperti menyeimbangkan gelap terang dan memberikan panduan komposisi jepretan yang terbaik.

Hasil dari foto 200MP yang dikecilkan untuk ukuran web/media sosial
Crop dari foto 200MP diatas masih memperlihatkan detail yang tajam
Depth of Field (Ruang Tajam) yang tipis bisa dihasilkan jika kamera ponselnya dekat dengan subjek fotonya
Kemampuan dynamic range kamera sangat baik, dapat menyeimbangankan cahaya matahari yang sangat terang dengan pemandangan perkebunan teh
Di kondisi gelap, hasil gambar tetap baik dengan sensor yang relatif besar dan bukaan lensa f/1.7

Soal fitur panduan jepretan terbaik itu suatu fitur yang baru bagi saya. Saat kita ingin memotret, seringkali kamera menyarankan kita posisi yang terbaik dan mengusulkan kita untuk mengarahkan kamera ke bulatan yang ditentukan. Untuk foto pemandangan yang sifatnya simetris, saya merasa masukan ini membantu karena horizon supaya tegak lurus.

Modul kedua adalah lensa ultralebar 12MP, dengan ukuran image sensor yang lebih kecil yaitu 1/2.55″ Modul ini sama dengan yang ada di S22, dan sangat berguna untuk foto arsitektur atau pemandangan yang sangat luas. Karena sensor nya lebih kecil dan bukaannya lebih kecil dari modul pertama juga, yaitu f/2.2 maka hasil gambarnya tidak sebersih modul utama, dan karena luar biasa lebar, subjek yang berada di tepi foto akan cembung, ini akan terlihat jika kita memotret gedung-gedung di perkotaan.

Ultrawide memungkinkan foto pemandangan kota dengan gedung pencakar langit
Ultrawide cocok untuk foto detail arsitektur

Selanjutnya ada lensa telefoto pendek, ekuivalen 70mm, modul lensa 3X ini cocok untuk foto portrait, sayangnya bukaannya hanya f/2.4 dan image sensornya cukup kecil di 1/3.52″ jadi tidak terlalu baik untuk kondisi  gelap. Di kondisi cahaya yang terang, modul kamera 3X Zoom ini jadi pilihan untuk foto portrait atau detail pemandangan atau subjek yang agak jauh.

Jika kita mau bikin latar belakang blur/bokeh, kita bisa memilih mode portrait. Kamera akan memproses secara software untuk membuat latar belakang blur mensimulasikan bokeh. Hasilnya tidak sealami menggunakan kamera dan lensa digital yang lebih besar tapi membuat foto lebih menaik dan sekilas terlihat seperti menggunakan kamera dan lensa profesional. Hanya saja di beberapa area yang mengandung fine detail seperti rambut, kadang-kadang prosesnya tidak sempurna.

Lensa telefoto 3x zoom cocok untuk foto portrait

Yang terakhir adalah periscope telefoto yang mencapai ekuivalen 230mm atau 10x zoom, cocok untuk detail subjek yang sangat jauh. tapi karena bukaannya tidak besar, yaitu f/4.9 dan sensornya 1/3.52, sama seperti modul telefoto pendek, maka idealnya digunakan di kondisi cahaya yang terang. Di kondisi cahaya yang sudah redup, kualitasnya akan menurun.

10X zoom berguna untuk memotret detail dari jarak yang sangat jauh
detail kabut dan pepohonan dari jauh dapat ditangkap detailnya dengan lensa 10X zoom

Selain foto, image sensor ini juga mampu merekam video beresolusi tinggi: 8k 30p atau 4k 60p, untuk video slow motion, maximumnya di full hd mencapai 240fps atau 10x lebih lambat dari normal.

Modul kamera Samsung S23 Ultra tidak terlalu berbeda dengan S22 yang lalu, perbedaan utamanya adalah teknologi sensornya yang memungkinkan memotret sampai dengan resolusi 200MP. Sebagian besar dari kita mungkin akan sudah sangat puas dengan 12MP atau 50MP karena biasanya jepretan kamera ponsel akan berakhir di media sosial yang dilihat dari monitor ponsel yang berukuran kecil.

Berkat prosesor yang kuat dan algoritma computational photography, kamera semakin pintar memproses gambar menjadi lebih cerah warnanya dan terang gelapnya seimbang, bahkan kini ada petunjuk untuk komposisi yang lebih baik untuk pengguna awam.

Samsung S23 ini menyediakan banyak modul kamera untuk berbagai jenis fotografi, tetapi sayangnya hanya modul utama yang ditingkatkan dari generasi pendahulunya S22 Ultra,  tiga modul lainnya kurang lebih sama kualitasnya. Secara umum menggunakan Samsung ini untuk motret2 menyenangkan dan cepat, untuk selera warnanya balik lagi ke masing-masing. Saya merasa sebagian besar orang akan senang karena warna dan kontrasnya langsung tinggi dari kamera tanpa editing, tapi sebagian lain yang ingin hasil yang lebih alami sesuai apa yang dilihat oleh mata kita masing-masing.

Bagi teman-teman yang masih penasaran tentang kualitas kamera di kamera Samsung boleh menyimak review Samsung S22 Ultra yang pernah saya review di blog dan channel YouTube infofotografi.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment