≡ Menu

Dua lensa OM System (dahulu Olympus) M. Zuiko 9-18mm & 150-600mm

Di awal tahun 2024, OM System meneruskan rebranding lensa-lensa baru dari Olympus ke OM System. Sementara itu, merk lensanya tetap M. Zuiko. M berarti Mirrorless. Untuk lensa M.Zuiko Digital ED 9-18mm F4.0-5.6 II, sepertinya tidak ada perubahan sedangkan M.Zuiko Digital ED 150-600mm F5.0-6.3 IS, lensa supertelefoto zoom yang memperkuat lini lensa-lensa micro four thirds OM System.

Lensa 150-600mm memicu perbincangan yang hangat di situs berita dan rumor karena diduga merupakan lensa Sigma 150-600mm untuk kamera mirrorless full frame yang diadaptasi. Dugaan tersebut beralasan karena spesifikasi, bentuk lensa banyak kemiripan. Meskipun sama persis, lensa M.Zuiko ini memberikan beberapa keuntungan untuk m43 shooter. Pertama jarak fokal ekuivalennya 2x lebih tele, ekuivalen 300-1200mm dibandingkan lensa Sigma dipasang di kamera full frame. Kalau tidak cukup, bisa pasang extender 1.4x atau 2x menjadi ekuivalen 600-2400mm. Kedua adalah Sync IS, koordinasi stabilisasi antara lensa dan body lebih baik.

Lensa 150-600mm juga mengisi gap antara lensa supertelefoto zoom yang ada. Lensa M.ZUIKO 150-400MM IS PRO f/4.5 TC 1.4x (1.88kg) misalnya menawarkan jarak fokal yang mirip dengan bukaan yang lebih besar dan built-in teleconverter, namun harganya sangat tinggi (US$7500 atau lebih dari Rp118 jt). Sedangkan M. Zuiko 150-600mm (US$2697 atau Rp 42.5 jt).

Yang disayangkan tentunya adalah lensa 150-600mm ini (jika dugaan rebranding Sigma ini benar) dirancang untuk full frame, jadi ukurannya lebih besar dan berat (2 kg) daripada yang semestinya jika dirancang dari nol untuk sensor four thirds. Di sisi lain, positifnya, sensor four thirds hanya akan memanfaatkan bagian tengah lensa yang kualitasnya lebih baik daripada di bagian tepi. Sehingga kualitas ketajaman dari tengah ke tepi-tepi foto.

Fenomena rebranding dan remanufacturing dewasa ini memang cukup lumrah seperti yang dilakukan oleh sistem Leica SL dengan Sigma dan Lumix, Nikon dengan Tamron, karena pengembangan lensa dari nol membutuhkan waktu yang cukup panjang, biasanya beberapa tahun, dan sumber daya yang tidak sedikit.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment