Setelah Iesan berbagi pengalamannya dengan Sony RX100 IV saat hunting ke Cirebon-Kuningan, saya juga akan ikutan berbagi pengalaman saya dengan kamera compact canggih ini. Foto-foto dibawah saya buat saat workshop street photography dalam rangka 17 Agustus 2015.
Kesan pertama adalah hasil foto yang sangat tajam. Kemungkinan besar karena kualitas sensor 1 inci dioptimisasi dengan lensa Zeiss ekuivalen 24-70mm f/1.8-2.8. Warna-warninya yang dihasilkan cerah. Saya pribadi merasa warna kulitnya agak terlalu kemerahan, tapi soal warna memang selera, jadi tidak bisa dinilai secara objektif, dan warna bisa diubah dengan editing.
Perpaduan lensa dan sensor 1″ memang luar biasa tajam, menurut saya tidak kalah tajam dengan kamera yang beresolusi lebih besar seperti kamera DSLR/mirrorless APS-C, dan micro four thirds.
Di Kali Malang juga ada lomba balap karung, tapi kamera ini autofokusnya belum hybrid, jadi sulit sekali mengikuti subjek bergerak, alhasil foto-foto balap karung saya gak ada yang fokus.
Saya juga mencoba fitur HFR (slow motion) yang membuat RX10 dan RX100 IV terkenal untuk lomba gebuk bantal, hasilnya menarik, tapi kualitas menurun kalau fpsnya tinggi. Mungkin saya akan upload hasil video di youtube di kesempatan yang lain. Proses merekam video ke memory card membutuhkan waktu lama, sehingga tidak begitu sesuai untuk profesional, tapi untuk iseng-iseng, fitur ini sangat menarik untuk dipakai untuk merekam aksi/gerakan yang sangat cepat.
Dari Kali Malang, kita pindah ke Ancol, disana ada panjat pinang massal. Cuaca cerah saat itu, ideal untuk foto-foto. Di bawah pohon Pinang yang tinggi-tinggi, sudah menunggu ratusan fotografer yang rata-rata memegang kamera DSLR dan/atau mirrorless dengan lengkap dengan lensa-lensa telefoto putih panjangnya. Beberapa juga membawa flash. Hal ini tidak menyurutkan nyali saya untuk ikut motret.
Meskipun lensanya berbukaan besar, tapi karena sensornya kecil (1 inci), dan lensanya relatif pendek (maksimum 70mm), maka sulit membuat latar belakang blur. Maksimalnya bisa dilihat dibawah ini. Tidak blur sekali, tapi cukup memberikan kesan dimensi.
Berikut kesan saya setelah mengunakan kamera ini selama sehari
- Kualitas foto sangat tajam, menangkap detail dengan baik
- Warna sangat cerah/saturated
- Ukuran ringkas, bisa dimasukkan ke kantong (kecuali kantong celana jeans yang ketat)
- Jendela bidik optik meskipun kecil, cukup membantu saat memotret melawan cahaya matahari yang sangat terang
- Suara jepret sangat senyap (tidak keras)
- Bahan kamera dari logam, memberikan kesan kokoh
- Autofokus tidak berdaya untuk memotret subjek bergerak cepat
- Tidak ada Zone focus, AF-A
- Kadang-kadang saya merasa 70mm kurang zoom/jauh, untungnya megapixelnya cukup besar (20MP) jadi bisa di krop
Ada yang bingung, antara memilih kamera RX100 IV atau RX10 II yang harganya terpaut 6 juta, Menurut saya, kedua kamera ini berbeda fungsinya, RX100 IV bisa dikantongi jadi sering dibawa kemana-mana dengan mudah, sedangkan RX10 posturnya jauh lebih besar, tapi bisa merekam video lebih lama (30 menit) dan zoom lebih jauh 200mm.
Saat tulisan ini dimuat, Sony sudah mengumumkan pre order yang dibundel dengan harga Rp 15 juta disertai bonus memory card 64GB + extra battery + travel charger + custom Wooden grip sampai tgl 27 September 2015. Jika berminat memesan bisa hubungi kita di 0858 1318 3069 atau infofotografi@gmail.com
Terima kasih kepada Sony Indonesia yang telah meminjamkan Sony RX100 IV kepada kami. Bila ada yang berminat meminjamkan kamera untuk review, boleh menghubungi kami.
Pagi koh..
Kalo rx100 m2 apakah bisa manual fokus?
Dan dari segi operasional apakah mirip kamera dslr? Misal bisa manual fokus, bisa pakai mode manual, aperture/shutter priority dll?
Terimakasih koh
Sony rx 100 mk 2 apa bisa ukuran foto nya 300 ppi panjang lebar 4019 pixel yg biasa untuk persyaratan lomba foto ko, trim maaf pertanyaan tadi kurang lengkap,
Sony rx100 mk 2 apa bisa ukuran foto nya 300 ppi panjang lebar 4019 pixel yg biasa untuk persyaratan lomba foto ko, trim maaf pertanyaan tadi kurang lengkap
Hasil rx 100 mk 2 apa bisa cetak besar ko, makasih ya
Sebesar apa dan untuk kebutuhan apa? gallery/pameran, buku/majalah, spanduk?
nih kalau di adu sama lumix zs100 yg belum rilia secara fitur menang mana koh?
apa sudah ada bahsan soal Canon PowerShot G3 X, mau tau donk kamera dengan lensa serba bisa 🙂 jadi enak bawa 1 kamera dengan 1 lensa serba bisa
Dalam beberapa hari kedepan ada artikel yang membahas tentang kamera tersebut.
Maaf om enche menyimpang dari topik.
Saya punya kamera nikon d7000, awalnya kamera bekerja baik, foto fotonya juga tajam, tapi setelah 10 bulan pemakaian, sc 13rb, terdapat banyak noise di foto.
Awalnya saya kira karena pakai iso tinggi, tapi saat saya pakai siang hari iso 100-400 masih terdapat noise yang sangat mengganggu. Mungkin ada setting di kamera yang harus diubah atau memang harus diservis, kalau diservis bagian apa yang diservis.
mohon pencerahannya om enche, terimakasih.
Aneh juga. Mungkin perlu diservis.
Om, mau tanya donk
Kata temen user sony nex, kalo series a7 itu lensa mumernya bisa pake sam dt 50mm 1.8, walau katanya itu di buat untuk kamera crop, katanya pas pake adaptor di series a7 jadi full frame
Di katakan kalau sam 50dt itu awalnya lensa untuk full frame, jadi kena crop larena software doank
Sementara di a7 gak kema crop software
Apa bener?
Kurang tau juga, setau saya akan terkrop otomatis oleh kamera full frame, karena 50mm DT itu dirancang untuk sensor crop / APS-C. Kalaupun tidak kena crop karena autocrop di A7 di matikan, maka bagian ujung-ujung dari foto akan gelap dan tidak tajam.
bang mo tanya kalo cara buat foto black label kyk gambar no 3 dr atas Itu set langsung dari camera atau edit? Dan klo pun edit pengen tau caranya.
Saya ubah ke hitam putih pakai Lightroom, caranya bisa dibaca di artikel ini.
Sony memang mantap.
Punya saya sony a6000 + lensa kita aja tajamnya mantap dibandingkan merk lain. Untuk lensa bokeh a6000 apa ya yang terjangkau.
Thanks
50mm f/1.8 OSS
Sayang sekali tidak ada hotshoe-nya, om. Makanya saya tetap bertahan di RX100M2. Hotshoe sangat penting bagi saya untuk dicombo dengan lampu video, audio external maupun flash dengan GN besar.
Kalau dibanding dengan RX-100 Mark III bagaimana?
Kelebihan Sony RX100 IV dibandingkan RX100 III:
Jendela bidik elektronik yang lebih detail (2.35 juta titik).
Shutter speed elektronik sampai 1/32000 detik
Dapat merekam video 4K, 24/30p selama 5 menit
1000/960 fps slow motion video selama 4 detik atau 2.5 menit saat di playback di 24 fps.
Anti distortion shutter (efek rolling shutter) berkurang karena kecepatan baca DRAM yang jauh lebih cepat.
Next gen wajar mengalami peningkatan dari sebelumnya , btw mudahan pihak Sony mau beebik hati menghadiahkan Rx10 supaya bisa direview sama ce Iesan or ko Enche, trus jual murah ke saya karena udah kebanyakan kamera.. hehe
Ketajaman gambar dan kecerahan warna sama sony a6000 lensa kit bagus mana? Kalau masalah AF pasti cepat a6000nya
Menurut saya tajam lensa ini. Zeiss 24-70mm f/1.8-2.8 crispy banget.
Betul om Enche, saya punya A6000 dan RX100M3, dan hasilnya A6000+Kit Lens VS RX100M3 lebih tajam RX100M3, tajamnya RX100M3 itu mirip A6000+SEL35F18 (SEL35F18 sedikit lebih tajam beda tipis tetapi RX100M3 lebih unggul dalam hal warna khas Zeiss)