Beberapa hari yang lalu, saya ditelpon oleh teman yang saat ini mengunakan kamera DSLR bersensor full frame, tapi karena masalah kesehatan, ia mempertimbangkan untuk mengganti kamera yang lebih ringkas. Teman saya ini sempat mempertimbangkan kamera mirrorless seperti Sony, Fuji dan Olympus, tapi masih ragu untuk pindah sistem.
Setiap ia menanyakan ke teman-teman fotografernya lain, teman-temannya menjagokan kamera yang mereka gunakan masing-masing yang mungkin tidak cocok dengan kita. Lalu dia ingat saya, yang menurutnya independen dalam memberikan rekomendasi.
Mungkin banyak teman lain yang memiliki dilema yang sama, dan masih bingung sebaiknya bagaimana makanya saya coba sharing tip untuk mengatasi masalah ini.
Kekuatiran yang timbul saat mempertimbangkan untuk pindah sistem kamera misalnya:
- Harga kamera dan lensa mirrorless dirasakan agak tinggi, dan biaya tukar tambah cukup besar
- Takut harus membiasakan diri dan belajar alat yang baru
- Sulit mencari lensa yang biasa digunakan. Jika ditemukan pun, bisa jadi ukuran dan beratnya sama atau bahkan lebih.
- Jika mengunakan sensor gambar yang berukuran beda, takutnya kualitas gambarnya berkurang
Ya, menurut saya jika tadinya mengunakan format fullframe, jika mempertimbangkan untuk pindah ke mirrorless, sebaiknya mengunakan kamera berformat full frame juga jika ingin mendapatkan hasil foto dengan sifat dan kualitas yang sama. Demikian juga untuk ukuran sensor lainnya (4:3 ke micro four thirds, APS-C ke APS-C).

Nikon D750 dan 24-120mm f/4 VR. Dengan lensa bukaan f/4 ukuran dan berat jadi lebih bisa dihandel dan lensa seperti ini mencakup berbagai kebutuhan memotret saat traveling.
Setelah mengganti kamera DSLR menjadi mirrorless, kemungkinan sudah hemat sekitar 200-500 gram, tapi lensa-lensanya kalau zoom berbukaan besar sebenarnya menjadi masalah juga, karena ukuran dan besarnya kurang lebih sama.
Saran saya adalah mengunakan lensa zoom yang bukaannya tidak terlalu besar. Misalnya dulunya pakai 24-70mm f/2.8, menjadi 24-70mm f/4. Dulunya pakai lensa 70-200mm f/2.8, menjadi 70-200mm f/4. Dua perubahan ini saja bisa menghemat sekitar 1-1.5 kg.
Alternatif lain adalah mengunakan lensa fix yang bukaannya besar (sekitar f/1.8-f/2.8), tapi tidak bisa zoom. Contohnya lensa-lensa Nikon berbukaan f/1.8 atau lensa fix Canon f/2.8 yang dilengkapi stabilizer.

Canon 5D mk II dengan 28mm f/2.8 IS. Dengan adanya stabilizer dan bukaan besar, mengurangi keperluan mengunakan tripod saat jalan-jalan.
Jika memilih alternatif ini, harus membawa beberapa lensa. Pengalaman saya sendiri lensa yang berguna antara lain lensa lebar, sekitar 20-24mm untuk arsitektur/pemandangan luas, 28-35mm untuk street photography, 50mm-85mm untuk portrait, dan 135 mm untuk detail pemandangan yang jauh seperti pegunungan. Lensa fix biasanya kualitasnya juga bagus-bagus meskipun bukan lensa seri L. Tapi hati-hati juga, lensa fix yang bukaannya besar sekali seperti f/1.4 atau f/1.2 harganya tinggi dan bobotnya juga sudah mendekati lensa zoom.
Dengan membawa beberapa lensa fix, kemungkinan bawaan jadi jauh lebih ringan, tapi kerugiannya adalah harus banyak zoom pakai kaki dan ganti-ganti lensa. Jika jalan-jalan ditempat yang banyak debunya tentunya kurang aman bagi kamera. Memang belum ada solusi yang sempurna, perlu ada kompromi.
Lensa sapujagat seperti 18-300mm dan 28-300mm juga bisa jadi pilihan, tapi kualitas gambarnya tidak konsisten, biasanya bagusnya di rentang zoom dan bukaan tertentu saja. Jadi ada kompromi yang cukup besar untuk kepraktisan.
Saya sendiri sedang mempertimbangkan untuk membawa kamera DSLR saya dan dua lensa fix untuk liburan lebaran tahun ini. Mungkin 25mm dan 85mm (ekuivalen full frame). Saya merasa cukup puas saat membawa beberapa lensa fix saat tour foto ke Jepang musim sakura 2016 yang lalu.
Gak ada yang enak sebenarnya, tapi ya hidup ini memang banyak trade-off nya. Mudah-mudahan tip ini bisa membantu bagi yang sedang bersiap-siap untuk berlibur.
Salam kenal pak ence, saya mau bertanya, saya punya lensa afd 50 mm 1.8, seandainya digunakan untuk mengambil landscape, bagaimana?? Minta sarannya…untuk nambah lensa…belum cukup uang, hehehehe…terima kasih
Salam kenal, 50mm terbilang cukup sempit, untuk landscape agak sulit. Biasanya buat portrait.
Malam mas, saya terakhir kali update ttg kamera tahun 2013, pas gm1 mau keluar dan sekarang saya buta lagi utk urusan kamera. Kebetulan saya berniat membeli mirrorless sekarang <10 juta. Saya butuh kamera yg bisa diandalkan untuk landscape (hobi travel ringan) dan action (foto olahraga), dan juga sudah ada fitur wifi.. Kira2 yang terbaik utk range segitu apa ya? Trims
Coba baca-baca rekomendasi kamera digital kita.
Setelah saya baca2 sepertinya a6000 sepertinya bagus, tp apa benar kualitas gambarnya sama dgn a5100 & msh kalah sm eos m3? Untuk kelas apsc bagus mana ya (juga dgn fuji xa2)?
A6000, A5100 mirip, karena generasinya sama. Kualitasnya lebih baik dari Canon EOS M3.
Halloo kohh,
untuk pemula .. antara canon 700d atau 750d, dr selisih hrg dan fitur2 k2 kamera tsb, apakah worth utk ambil 750d ? Dan apakah peningkatan 750d cukup signifikan dr seri sebelumnya yaitu 700d ?
Thanks
Iya cukup banyak, menurut saya worth it.
Permisi, mau tanya nih… Antara Fuji X-T10 atau OLYMPUS EM5 mark ii.
Secara kualitas, peformance, hasil gambar dan keseluruhan lebih bagus siapa ya?
Trims
Secara umum, kualitas gambar keduanya beda tipis, resolusinya sama, performa di ISO tinggi bagus X-T10 karena sensornya lebih besar, tapi EM5 II ada stabilizer yang efektif buat foto dan video. Kalau saya memilih saya pilih Olympus EM5 Mk II karena overall kamera yang lebih baik.
koh, saya sekarang pake kamera mirrorless Sony A6000, dan mempertimbangkan migrasi ke Canon 7D, itu worth it nggak, kalo mempertimbangkan dari segi kualitas gambar dan untuk jangka panjang? terimakasih banyak.
oh ya koh, itu 7D generasi pertama., dan pertimbangan juga ke kamera nikon d7100, menurut koh entje gimana? terimakasih
Nikon D7100 mungkin lebih baik, tapi alasan migrasi ke DSLR ngapain? Sebagian besar org malah ke arah mirrorless.
Menurut saya sih gak lah, gak terlalu beda dari segi kualitas gambarnya, malah yang 7D gak begitu detail dan noise cepat muncul.
Malah kebalik om.. saya yg dari 7d pengin pindah A6000..hehe
Ke balik saya dari 70d malah pengen ke sony a6000
koh mending mana canon eos m10 apa nikon j5 kebutuhan untuk street photograpy
keuntungan utama j5 adalah autofokusnya sangat cepat sehingga untuk street sangat oke. Sedangkan M10 keuntungannya kualitas gambarnya sedikit lebih baik.
OOT. Bahas kamera utk liburan. Libur lebaran nanti ada workshop atau acara apa gak di infofotografi ?
Ada, tgl 8 juli nanti ada workshop jakarta sunyi.
nche, saya punya 2 kamera, nikon v1 dan converter ft-1. dan d3100 dan tentunya saya punya lensa kit standar untuk 2 kemera tersebut, selain itu saya punya lensa lain yaitu afs 55-200 vr1 dan 35mm 1.8 dx. melihat tips yg nche berikan saya sangat tertarik untuk mengikutinya dengan mengganti bebrapa lensa yg tidak diperlukan. pertanyaan saya saya harus pilih lensa fix apa yg cocok diantara afs 28mm 1.8 , afs 50mm 1.8, afs 85mm 1.8 dan 60mm micro 2.8 , afs 100mm micro 2.8.
minat saya kebanyakan di landscape, street foto, portrait. terkadang macro.
thanks atas sarannya nche.
tambahan nche, mungkin saya akan membeli 2 lensa dan 5 lensa yang saya tanyakan karena rencananya saya hanya akan membawa 3lensa saya saat akan travel untuk menghemat tempat dan memotong berat tas. thanks atas sarannya nche
Kalau cuma dua lensa, saya pribadi akan pilih 28mm dan 60mm micro. 105mm micro jg boleh dipertimbangkan, tapi di kamera DX jadinya terlalu panjang (ekuiv 150mm), untuk portrait / makro harus mundur cukup jauh. Kalau makronya serangga sih oke.
enche, kalo antara afs 50mm 1.8 dan afs 60mm micro 2.8 kwalitas lensa lebih tajam mana ya? dan untuk kecepatan fokus nya 60mm micro sudah cukup atau masih terlalu lambat ya?
60mm lebih tajam, rata2 lensa micro lebih tajam karena harus bisa membuat detail/subjek kecil jelas. Lensa makro kalau subjek jauh oke, kalau dekat lambat, kecuali foto subjek bergerak seperti penari, olahraga, AF tidak masalah.
ok enche, berarti saya pilih afs 28mm 1.8 dan 60mm 2.8 micro. thanks atas sarannya enche tjin.
Hallo om, om mau tanya, ini saya pake Canon EOS M3 mau beli konverter lens tp g tau harus beli yg tipe apa atau yg seperti apa, masih pemula banget om….
konverter buat apa?
Salam kenal om Entje. Saya Pakai Eos 7d kit 18-135 dan 50 fix untuk street, potrait, travel dan wedding… Saya pingin ganti mirorless dgn pertimbangan size, body kokoh, LCD variangel touchscreen..foto dan video bagus. Sempat tertarik omd em5 mark ii, tp harganya lumayan. Mhn Saran om pilihan kamera dan lensa nya. Budget 10-15 jt
Olympus OMD EM5 II pernah saya pakai ke Jepang, dan kualitasnya oke, terutama dengan lensa-lensa fix dan sepertinya jg oke dengan Olympus PRO Zoom. Untuk videonya, 5 axis stabilizer sangat membantu sehingga videonya stabil, tanpa tripod.
Kalo milih xt10 dengan 700d ….milih mana om
Secara fitur, Fuji XT-10 lebih baik. Tapi pertimbangkan juga koleksi lensanya. Jika ada rencana nambah2 lensa, lensa Canon lebih banyak dan terjangkau. Tapi jika cuma akan pakai lensa paketan saja, tentunya gak masalah.
Ko, saya rencana ikut tour umum dgn keluarga saat liburan dan bawa 35mm dan 50mm saja (fullframe), apakah sdh memadai atau perlu 20mm atau 24mm lagi (blm punya). Terima kasih masukannya.
Kalau banyak pemandangannya kurang lebar 35mm.
Nice info om.. Saya sendiri lebaran ini rencananya akan bepergian ke beberapa tempat dan masih bingung mau bawa lensa apa dan apakah harus bawa tripod atau tidak..
koh, mau tanya nih, rekomendasi lensa tele dibawah 4jt kira-kira lensa apa mas ? dari segi value, lebih milih mana antara tamron 70-300 VC, nikon 55-300 VR, atau nikon 55-200 VR ? terima kasih
Favorit saya 55-200mm VR II
Kenapa koh favorit lensa 55-200 VR Ii?
Murah, ringan, kualitas oke. Kurang apa lagi?