Hari ini Sony global merilis penerus dari A7 III, yaitu Sony Alpha A7 IV. Kamera mirrorless full frame A7 buatan Sony yang memulai debutnya di tahun 2013, lalu dilanjutkan A7 II tahun 2015 dan A7 III di tahun 2018 memang termasuk banyak dicari fotografer hobi hingga enthusiast. Bila pada tiga generasi awal A7 selalu memakai sensor resolusi 24 MP, maka kali ini Sony memilih sensor resolusi 33MP dengan processor BionZ XR yang berkinerja lebih cepat.
Satu hal berbeda yang juga tampak secara fisik adalah dipakainya layar LCD berjenis lipat ke samping (articulated), bukan flip ke atas atau bawah. Tren ini mulai dilakukan oleh Sony sejak A7C dan A7S III, memberi sinyal kalau Sony kini menyasar segmen videografer sama pentingnya dengan segmen fotografer. Dengan banderol harga $2499 (35 jutaan) kamera A7 IV ini tetap membawa fitur andalan dari pendahulunya seperti sensor shift stabilizer, dual slot memori, dan kinerja auto fokus yang handal. Tapi tentunya ada beberapa penyegaran yang diberikan di generasi terkini seperti :
- fitur video 4K 60p 10 bit (dalam super 35mm mode)
- slot CFexpress Type A dan SD card
- Autofocus 759 titik dengan face/eye, animal dan bird detection
- tuas untuk ganti mode foto dan video
- tombol rekam video lebih besar dan mudah diakses
- roda kompensasi eksposur bisa diganti ke fungsi lain
- Depth Map untuk video
- Focus Breathing Compensation (video akan sedikit ter-crop)
- Menu baru seperti Sony A7SIII dan A1
Melihat dari peningkatan yang terus dilakukan pada segmen keluarga A7, tak heran di generasi keempat ini, kamera A7 IV semakin matang, bisa diandalkan oleh fotografer dan videografer bahkan untuk kebutuhan profesional. Memang dari harganya juga A7 IV terasa lebih tinggi dari A7 III, apalagi A7 generasi sebelumnya lagi. Disini terasa ada kedekatan harga antara A7 IV dengan A7R IV misalnya, yang mungkin akan membuat bingung calon pembelinya.
Mas Erwin apakah video 60p 10 bitnya tidak tercrop?
Ada cropnya 1.7x (super 35mm)