≡ Menu

Review kamera di ponsel Xiaomi 12 Pro

Saya beruntung telah mencoba Xiaomi 12 Pro dari beberapa bulan lalu. Ponsel ini sudah saya bawa seputar Jakarta, kepulauan seribu dan juga pulau Batam. Maka itu, kita punya banyak contoh foto untuk review kali ini. Saat diluncurkan awal tahun ini, Xiaomi 12 Pro ini termasuk salah satu ponsel kelas atasnya Xiaomi.

Desain kamera ini tergolong premium, bahan dan finishingnya bagus, ponselnya sendiri terasa kokoh dengan layar yang luas, 6.7 inci dan cerah. Warna yang tersedia untuk ponsel ini yaitu hitam, ungu dan abu-abu. Yang saya review kali ini adalah warna ungu, mungkin tepatnya ungu muda.

Di bagian belakang ponsel, modul-modul kamera tersusun rapi di bagian kiri atas. Seperti yang kita lihat, ponsel ini punya beberapa modul kamera:  modul utamanya bersensor relatif besar yaitu 1/1.28″ dengan resolusi 50MP dan bukaan  f/1.9.

Modul kedua yaitu modul ultrawide 50MP f/2.2 dan yang ketiga telefoto 48mm f/1.9 dengan sensor yang lebih kecil. Penggunaan sensor 50MP untuk ketiga kamera cukup menarik, karena di ponsel lain biasanya resolusinya berbeda-beda. Tapi output fotonya secara default adalah 12MP.

Yang kurang dari modul kamera ini adalah modul telefoto zoom, akibatnya kalau foto subjek jauh kurang bagus karena kamera terpaksa harus melakukan digital crop dari modul kedua yaitu yang ekuivalen dengan 48MP yang sebenarnya lebih pas kalau dibilang lensa standard/normal.

Kiri: Telepoto/2x zoom, Kanan: Digital crop dengan modul telefoto

Kualitas gambar yang dihasilkan Xiaomi ini berkarakter tajam, dengan warna yang saturasinya tinggi. Untuk foto pemandangan, hasil foto terlihat langsung meriah, tapi sayangnya untuk foto portrait manusia, saya merasakan kadang warnanya kurang alami, kadang agak kehijauan atau terlalu warnanya terlalu pekat misalnya terlalu orange saat terkena sinar matahari.

Modul utama/wide
Modul ultrawide

Seperti layaknya ponsel kelas atas lainnya, foto malam terbilang masih bagus dari segi ketajaman dan warnanya, khususnya jika dilihat di layar ponsel. Meskipun demikian, kalau kita perbesar maka akan terlihat noise dan / atau detail menjadi kurang jelas.

Salah satu yang cukup unik dan menarik dari ponsel ini adalah adanya filter warna yang cukup trendy misalnya nuansa emas yang membuat nuansa warna menjadi jingga dan biru muda. Tentunya banyak filter-filter lain yang bisa teman-teman coba.

Warna cerah dari modul kamera utama/wide

Spesifikasi video juga terbilang tinggi, dapat merekam sampai 8k 24fps, 4k 30/60 fps dan Full HD 960fps. Kamera utama punya optical image stabilizer dan semua kamera juga dilengkapi dengan gyro electronic stabilization. Kami sempat mengambil beberapa footage video untuk b-roll saat membuat konten dan hasilnya cukup stabil dan mulus.

Kesimpulan

Menurut saya, kamera di Xiaomi Mi 12 Pro ini cocok untuk yang suka foto-foto dengan hasil yang cerah langsung dari kamera tapi tidak begitu cocok untuk yang menyukai foto dengan warna yang alami atau suka memotret subjek yang jauh.

Harapan saya di model2 berikutnya bisa ada mode yang lebih alami, seperti ponsel kerjasama Xiaomi dan Leica, yang sayangnya belum masuk ke Indonesia.

Bagaimana menurut teman2? silahkan tulis pendapatmu tentang kamera ponsel ini di bagian komentar. Trims untu yang subscribe dan like. Sampai jumpa nanti di review berikutnya.

Saksikan review kami di YouTube infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 2 comments… add one }
  • Indera November 4, 2022, 2:46 pm

    Bagaimanapun, lebih baik kamera mirrorless… apalagi kalau dizoom…

  • Komar October 10, 2022, 3:35 pm

    Judulnya kebalik Ko Enche

Leave a Comment