Banyak definisi untuk street photography, dan lingkupnya sering diperdebatkan dan dipusingkan dengan jenis fotografi lain seperti human interest, dokumentasi, bahkan sampai landscape, travel dan portrait. Street photography adalah salah satu jenis fotografi yang cukup digemari, meskipun lebih sedikit daripada penggemar fotografi landscape (pemandangan) dan fotografi portrait (foto manusia). Keuntungan street photography adalah Anda bisa mempraktikkannya di jalan-jalan di kota Anda, tidak perlu pergi jauh-jauh. Ongkosnya jadi bisa sangat murah.
Saya sendiri setuju dengan fotografer street photographer kelahiran Jerman tapi tinggal di Vancouver, Kanada, bernama Fred Herzog, yaitu “To show the realism of the street (menunjukkan realitas di jalanan)” Pernyataan ini sederhana sekali, tapi sangat bagus dalam mendeskripsikan street photography.
Pernyataan itu menjelaskan beberapa hal:
Lokasi : street/jalanan – bisa dikembangkan ke ruang publik (termasuk di dalam rumah makan, toko, transportasi massal seperti kereta api) dan sebagainya.
Subjek fotoΒ : Biasanya isinya adalah manusia di ruang publik yang sedang beraktivitas, tapi bisa juga tanpa manusia misalnya perabot, kendaraan, arsitektur.
Sifat : Street photography menunjukkan realitas apa adanya tanpa diatur dan di pose secara khusus.
Street photography sering “overlap” dan dibingungkan dengan jenis fotografi lainnya seperti portrait, human interest, dan liputan.
Beda street photography dengan portrait : Portrait photography berusaha untuk mengeluarkan karakter/sifat subjek foto, biasanya dipose atau dipengaruhi oleh fotografer dan backgroundnya diatur sedemikian rupa.
Beda street photography dengan human interest : Human interest photography bertujuan untuk menimbulkan empati dari yang melihat foto, misalnya merasa kasihan, merasa ingin membantu, atau ikut senang, sedangkan tujuan street hanya untuk menangkap momen spontan.
Beda street photography dengan dokumentasi liputan : Tujuan dokumentasi / fotojurnalis adalah memotret hal-hal yang mengandung unsur berita/feature dan biasanya ditayangkan di media cetak/elektronik. Subjek dokumentasi biasanya sudah ditentukan. Fotografer biasanya sudah memiliki daftar apa saja yang akan difoto. Foto dokumentasi tidak se-spontan street photography.
Ada satu perdebatan antara fotografer tentang apakah street photography harus diambil secara candid/diam-diam tanpa sepengetahuan subjek fotonya? Menurut saya, iya, candid menghasilkan foto yang paling “real“. Jika subjek tau akan difoto, biasanya ekspresi orang tersebut akan berubah dan menjadi tidak otentik / alami lagi.
Dapatkan e-book street photography yang mengupas tuntas tentang fotografi:
Fotografer street photographer terkenal untuk menjadi referensi
Henri Cartier-Bresson asal Perancis [Gallery]
Alex Webb asal USA [Gallery]
Fred Herzog asal Jerman, tinggal di Vancouver [Gallery]
Fan Ho asal Hongkong [Gallery]
Tavepong Pratoomwong asal Thailand [Gallery – flickr]
Rhapsody Roe (Ruben) asal Indonesia [instagram]
Vineet Vohra asal India [instagram]
—
Infofotografi sering mengadakan kursus dasar fotografi dan workshop street photography, bagi yang berminat silahkan periksa jadwalnya disini.
kalau ngomong masalah human interest.. itu kan kita di tuntut untuk bisa mendapatkan rasa empati dari foto yg kita ambil,, semisalnya hasil yg kita dapatkan kebalikan nya dari human interest itu sendiri, misalnya hasil yg kita dapatkan tidak menampilkan rasa empati itu sendiri apa itu masih bisa di sebut human interest??
mohon penjelasannya saya juga masih baru di dunia photografi ini..
Kalau tidak ada rasa empati bisa disebut street photography secara umum.
photografi itu adalah sebuah hal yang indah, yang memiliki keindhan luarbiyasa dengan cara sendiri, artikel ini sangat bermanfaat bagi saya pemula yng sangat menyukai photografi.
oh iya jngn lupa kunjungi juga website kampus saya. https://www.atmaluhur.ac.id
π thnks
Kemudian tebtang Human Interest Photography, definisi jelasnya seperti apa? Adakah rujukan sumber yg sudah diamini banyak fotigrafer. Saya search tentang HI Photography bahkan tidak ada sama sekali buku yg membahasnya. HI Photography hanya berusaha dideginisikan di Indonesia saja, sementara secara global hampir gak ada yg membahas atau mendefinisikan. Buku2 foto impor yg ada hanya membahas people photography dan gak ada human interest photography.
Bisa dijelaskan???
Coba baca artikel Apa itu Human Interest Photography
Kalau SP harus dibedakan dengan Portrait, terus mengapa Philip Lorca di Corcia yang punya project portrait kok jadi rujukan street photography. Pun demikian juga dengan Bruce Gilden yang membuat portrait di jalanan New York.
Apakah karya2 mereka tidak termasuk SP ???
Phillip itu bukan street photography sih, lebih ke conceptual photography/fine art photography karena kebanyakan foto-fotonya memang sudah direncakan dan diatur dulu pencahayaannya, modelnya, tujuannya memberikan kesan seperti dalam adegan sebuah film/teater. Kenapa dirujuk? mungkin karena kebanyakan fotonya di luar ruangan.
Bruce Gilden memang terkenal sebagai street photographer dalam mayoritas karyanya, tapi saat dia melakukan proyek foto portrait close-up/heads-shot yang saat pameran dicetak sebesar tembok, nah, saat itu lebih tepat dia sedang mempraktikkan portrait photography.
Masih suka bingung, kadang foto pengen street malah ntar dibilangnya HI hehe.
ty ya
Street photography itu tidak ada
Tidak eksis
Street photography?? Itu yang biasa mereka sebut
Tak lebih dari foto yang dibuat
Oleh seorang Journalist Photographer
Dengan memberikan sentuhan
Sense of art yang dimilikinya
Setiap orang memiliki ciri sendiri2
Baik foto single ataupun esay
Jika anda seorang Journalist photographer
Dan anda terlarut dalam istilah
Street Photography
Ada baiknya anda pertanyakan diri anda
Jika anda Penghobi Fotografi
Dan anda mengagumi
Apa yang disebut Street Photography
Wajar dan maklum
Ada baiknya belajar dan melihat karya
Journalist Photographer kelas dunia
Maka kalian akan tahu
Street Photography itu tidak ada
street photography harus berupa foto di jalanan? seandainya foto itu berada di selain jalanan apakah masih bisa dikatakan street photography? thanks
Di ruang publik termasuk, tapi kalau di dalam rumah orang gak termasuk he he he
wah mantab, akhirnya dibahas juga soal street photography oleh si Om π
kalau menurut saya street photo dilakukan di ruang publik dan kalau bisa dilakukan candid, mau diam-diam atau ketahuan tidak masalah, asal fotonya natural tidak diarahkan, menurut saya begitu ya. Mengenai definisi street photography bisa dibaca di artikel blog saya sbb :
http://ardikapercha.com/blog/berkenalan-dengan-street-photography/
happy hunting π
Lebih setuju candid.. (Y)
artikel yang menarik pak.. di bagian akhir artikel khususnya. sy juga menyukai street photography, dimana hobby ini malah jadi tempat sy untuk belajar berinteraksi, mengasah social awareness, dll. sy pun juga suka dan sering candid, tp lebih suka lagi bila bisa berinteraksi dg subyek foto. interaksi disini tentunya bukan sekedar ucapan basa-basi “pak/bu sy foto ya?” π
sy kurang bisa menulis pak, tp ada artikel lain yang kuranglebih isinya sesuai dengan apa yang ada di pikiran sy http://www.lkazphoto.com/Articles/Candid-vs-Interactive
Menarik pendapat di artikel tersebut, dengan interaksi dan saat yang dipotret sadar kamera, biasanya jadi lebih ke portrait daripada street, tapi kalau setelah interaksi lalu yang difoto kembali ke kegiatannya tanpa menghiraukan kehadiran fotografer, realisme jalanan itu baru bisa didapatkan.
Pak saya galau dg Olympus ep3 dan Fuji x30 untuk street photography, Portrait, HI dan candid. Saya suka x30 karena design yg retro, viewfinder, WiFi, tapi sensor kecil. Sedangkan ep3 punya sensor lebih besar, lensa bisa diganti, dan auto fokus lebih cepat. Mohon pencerahannya pak. Makasih π
Susah juga ya, kalau saya pribadi lebih ke EP3 daripada X30, karena autofokus cepat penting + kualitas gambar juga lebih baik dan bisa ganti lensa.
Suka sekali baca artikel2 anda, berasa semakin menambah ilmu..,nah mengenai street photography, kuatir marah deh kalau di candid tanpa permisi, padahal foto candid nampak natural banget
Makasih sharingnya pak
Artikel- NYA sangat Cocok & berguna u/. Hobby Saya βοΈβ₯οΈ
Trims, infonya bang!
Makasih pak penjelasannya sedikit banyak membuat saya mengerti. Semoga diperkaya pengetahuannya.
Artikel yg sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi saya. ditunggu tulisan berikutnya