≡ Menu

Review Zeiss Batis 135mm f/2.8 : Lensa telefoto ringan berkualitas

Biasanya lensa telefoto yang berkualitas tinggi selalu berat dan besar, tapi Zeiss Batis 135mm ini berbeda. Batis adalah nama keluarga lensa yang dibuat oleh Zeiss secara ekslusif untuk kamera Sony E-mount (mirrorless). Filosofi Batis adalah lensa-lensa berkualitas tinggi tidak harus selalu besar dan berat & harus praktis digunakan baik di dalam atau diluar ruangan.

Berbeda dengan lensa-lensa Zeiss pada umumnya, Zeiss Batis adalah satu-satunya keluarga lensa Zeiss yang memiliki fungsi autofokus dan memiliki LED panel digital penunjuk jarak fokus dan ruang tajam. Dari fisiknya, desain lensa-lensa Batis lebih condong ke gaya futuristik daripada klasik.

Dibandingkan tren dua-tiga tahun terakhir, sebagian besar pabrikan lensa berlomba membuat lensa berkualitas tinggi dengan bukaan sangat besar, diantara f/2 dan f/1.8. Zeiss memutuskan untuk membuat bukaan maksimal f/2.8 untuk lensa Batis 135mm ini. Alasannya  terkait dengan konsep Batis yang mengedepankan portabilitas.

Dibandingkan dengan lensa fix 135mm untuk DSLR ataupun mirrorless, Batis 135mm terasa lebih ringan. Berat Batis 135mm adalah 614 gram dan panjang 12 cm tanpa hood. Meskipun ringan, Batis ini sudah weathersealed, jadi fotografer tidak perlu kuatir untuk memotret di cuaca buruk seperti hujan.

Keunikan lain Batis adalah punya optical stabilization di lensa yang sangat membantu saat memotret di kondisi kurang cahaya. Dengan optical stabilization di lensa, saya bisa memotret subjek diam dengan tajam di shutter speed 1/8 detik secara konsisten.

Zeiss Batis sepenuhnya compatible dengan sistem autofokus Sony, termasuk face & eye detection. Dalam pengujian saya, autofokus Batis ini sangat baik untuk subjek diam maupun bergerak.

Kualitas gambar Batis ini sudah sangat tajam di f/2.8, dan depth of field sangat tipis terutama saat subjek foto relatif dekat. Jika kita foto jenis head & shoulder, ruang tajam hanya sekitar 3 cm. Misalnya kita fokus di mata kiri, mata kanannya mungkin sudah tidak tajam.

Hanya saja saat kita memotret model satu badan atau dari jarak jauh, latar belakang terlihat tidak semulus jika mengunakan lensa berbukaan satu koma.

Seperti lensa Zeiss pada umumnya, hasil gambar lensa Batis sangat tajam dan kontras, bagian yang blur lembut dan tidak ada chromatic abberation akibat desain APO membuat kesan gambar yang sangat jelas / bening.

Meski dirancang untuk kamera bersensor full frame Sony seperti seri A7 dan A9, tapi lensa Batis juga dapat dipasang dan digunakan di kamera bersensor APS-C seperti seri A6000-an. Saat dipasang di seri A6000-an, ada crop factor 1.5X menjadikan sudut pandang menyerupai 200mm, ideal untuk foto pertunjukan, olahraga atau satwa liar.

Saya berkesempatan memasang lensa ini ke kamera Sony A7III untuk memotret di beberapa kesempatan:

Hasil foto di pasar lama Tangerang:

ISO 100, f/2.8, 1/200

ISO 160, f/2.8, 1/125

ISO 1000, f/2.8, 1/250

ISO 100, f/2.8, 1/125

ISO 100, f/2.8, 1/3200

ISO 3200, f/2.8, 1/250

Batis 135mm memberikan hasil gambar yang tajam dan kontras  di berbagai kondisi cahaya termasuk dalam kondisi backlit.  Ukurannya yang tidak terlalu besar sebagai lensa telefoto tidak terlalu menarik perhatian saat memotret di ruang publik seperti di kelenteng dan pasar.

Hasil foto portrait di studio dengan perpaduan cahaya flash, LED dan cahaya matahari :

Kiri: ISO 100, f/2.8, 1/200 – Kanan:  ISO 400, f/2.8, 1/125.

ISO 100, f/2.8, 1/250 detik

Kiri: ISO 100, f/5.6, 1/160. Kanan: ISO 100, f/2.8, 1/160

ISO 100, f/2.8, 1/320

ISO 100, f/2.8, 1/320

Dalam setting studio portrait, Zeiss Batis juga menghasilkan foto yang mengagumkan, detail tertangkap dengan baik dan autofokus sangat cepat dan akurat, momen ekspresi jarang bisa terlewat saat memotret dengan lensa ini.

Kelebihan Zeiss Batis 135mm

  • Kinerja autofokus cepat
  • Optical Stabilization
  • Lebih ringan dari lensa fix 135mm pada umumnya
  • OLED panel
  • APO, tidak ada Chromatic abberation
  • Kualitas gambar sangat baik
  • Weathersealing

Kelemahan Zeiss Batis 135mm

  • Bukaan f/2.8, termasuk kecil untuk lensa fix
  • Jarak fokus terdekat hanya 87 cm, Zeiss 135mm f/2 bisa lebih dekat (80 cm)

Video Review di Youtube:

Kesimpulan dan rekomendasi

Sekilas dari spesifikasi, Batis 135mm mungkin kurang menarik karena ada lensa dengan jarak fokal serupa dengan bukaan yang lebih besar, tapi dengan membatasi bukaan ke f/2.8. Zeiss dapat membuat lensa dengan fisik yang relatif ringan, lebih sesuai untuk traveling atau foto outdoor. Dengan demikian fotografer dapat memotret saat traveling atau outdoor tanpa merasa keberatan dan cepat capai.


Bagi teman-teman pembaca yang membutuhkan lensa ini, dapat memesan lewat kami. Hubungi 0858 1318 3069 atau infofotografi@gmail.com. Trims.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 8 comments… add one }
  • GUNAWAN SIDIK August 6, 2021, 11:57 am

    dari awal suka fotografi, blog Indofotografi selalu jadi andalan buat cari info & referensi. Karena berbahasa Indonesia & ketika mereview produk informasi nya cukup jelas. Akhirnya bisa beli Batis 135 ini, secara umum sangat puas dengan lensa nya. Kualitas fotonya sangat sangat Baik, dan yang menariknya ukuran/bobot nya tidak terlalu besar.

    • Enche Tjin August 6, 2021, 2:37 pm

      Trims Gun, saya juga happy saat pakai lensa ini, biasanya kalau travel/street bawa lensa tele kebesaran, lensa ini bisa jadi alternatif.

  • Victor June 26, 2019, 7:44 pm

    Om, saya mau tanya apabila suatu kamera digunakan secara terus-menerus. Apakah lama kelamaan kualitasnya berkurang khususnya Kedalaman warna? Terimakasih (menggunakan D5500)

    • Enche Tjin June 27, 2019, 9:56 am

      Kalau dipakai dalam kondisi normal artinya gak dalam suhu ekstrim mestinya gak masalah dalam waktu lama. Hanya hal2 mekanik di kamera yang mungkin bisa jadi aus.

  • Adink Diesel June 26, 2019, 2:33 pm

    Om belakangan ini saya melihat beberapa artikel di internet tentang ISO invariance di yg katanya iso 1600 sama saja dengan noise isi 100 di-push 4 stop mengapa ya bisa begitu lalu katanya juga Canon sensor nya kurang buat tarik2an shadow.

    Terus juga saya amati dari beberapa artikel/YouTube kalo sensor nya Fuji itu iso nya beda dengan yang lain contohnya di iso 3200 terangnya gambar sama dengan iso 2000 di Sony/Nikon.
    Bagiamana ya menurut pak Enche dan Erwin.
    Terimakasih

  • Taufiq June 24, 2019, 1:25 pm

    Kalau dibandingkan dgn Canon 135mm f2 L tajeman mana, koh? Atau dgn sesama produk sony yg baru release 135mm F1.8G ?

    • Enche Tjin June 26, 2019, 9:27 am

      Sepertinya sudah melebihi yang DSLR Canon 135mm f/2. Kalau sama f/1.8 sepertinya sama bagusnya.

      • Taufiq June 27, 2019, 11:40 am

        Bagi pemilik mirrorless sony atau pengguna kamera merek lain yg mau pindah sistem ke sony pasti bingung pilih lensa 135 yg versi zeiss atau sony apalagi harga keduanya beda2 dikit 😀

Leave a Comment