≡ Menu

Q&A Rasio foto yang bagus dan jelek

Ada pertanyaan dari peserta kusus, Terry yang sebagai berikut:

Pak ini saya dari 200an gambar yg saya ambil hanya ada 20 gambar yang saya nilai baik. Dari 200an gambar hanya ada 5 yang No edit + No crop. Langsung dari kamera format JPEG. Apa setiap fotografer memang seperti ini (hanya 10% dari jepretan yg terpakai)?

Jawabannya adalah tergantung pada fotografernya dan jenis fotografi yang digeluti. Misalnya kalau kita foto subjek yang terus-menerus bergerak, seperti satwa liar, acara olahraga, maka memang rasio gambar yang diambil dan gambar yang bagus bisa sangat ekstrim. Misalnya dalam 100 foto, mungkin hanya ada 5-10 foto yang dikategorikan sangat baik.

Pengalaman saya sendiri, foto liputan acara, bila saya mengambil 100 kali, biasanya ada 25 yang baik. Tapi kalau still life (foto benda mati yang menarik dan ditata sedemikian rupa), rasio foto yang baik mungkin lebih tinggi lagi, misalnya dalam 10 jepretan, ada 7-8 yang baik.

Sebenarnya tidak perlu terlalu dipusingkan dengan rasio ini, dan ini tidak menentukan fotografer itu jago atau tidak. Yang penting kita berusaha sebaik mungkin saat menjepret. Tidak ada gunanya menjepret berulang-ulang kali dengan sudut yang sama, setting yang sama, karena hasilnya sama aja. Jadi jangan menjepret seperti machine gun (senapan mesin) terus menerus, sebaiknya setiap menjepret 2-3 foto kita evaluasi apa yang diperlukan supaya foto yang kita ambil lebih baik lagi.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 4 comments… add one }
  • Terry April 22, 2011, 10:13 am

    Waduh di post juga sama Pak Enche 😛
    Ada istilah shoot less think more, sepertinya ini berlaku untuk fotografer yg tidak rame2 dalam memfoto model yah pak? Soalnya model bebas diatur2 dan dalam keadaan santai, bener ga pak ? Makasih pak penjelasannya 😀

  • Hariyanto March 7, 2011, 9:05 pm

    Kadang ketakutan kalau tidak dapat momen yang bagus dan tepat maka kita ‘berondong’ terus… tetapi kalau terlalu optimis juga ‘dapat menyesal’ setelah selesai mengabadikan…
    ya… menurut ‘ilmu’ masing=masing dan kebiasaan yang dilakukan…
    Tetapi saya setuju jika setelah 3/5 jepret kita evaluasi sendiri…
    Salam jepret Yogya

  • Wahyu March 7, 2011, 8:38 pm

    Dengan hormat, apakah suatu kebiasaan bila dalam 2-3 kali shoot kita mengubah ubah settingan?

    Terima kasih

    • Enche March 7, 2011, 9:37 pm

      Mengubahnya bila memang perlu saja Yu

Leave a Comment