≡ Menu

Tips menentukan harga untuk jasa fotografi

Sering saya mendapat pertanyaan dari teman yang baru memulai bisnis fotografi tentang tips untuk menetapkan harga. Berikut ini adalah konsep dan pertimbangan dalam menentukan harga:

1. Kita masuk ke bisnis fotografi untuk mendapatkan untung, bila tidak ada untung, itu hanya sebuah hobi
Jadi kalau ingin menjalankan bisnis yang sehat, kita harus memiliki untung, yaitu pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. Seringkali, penghobi fotografi yang ingin masuk ke bisnis fotografi cenderung tidak mengambil untung malah kadang keluar uang/rugi untuk mendapatkan pekerjaan tersebut karena takut tidak dapat pekerjaan. Ini yang perlu diwaspadai.

Selain itu, fotografer seringkali tidak mempertimbangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi, misalnya akumulasi depresiasi alat (menurunnya harga alat-alat seiring waktu berjalan karena rusak atau ketinggalan jaman), biaya transportasi, biaya pendidikan fotografi, biaya kecelakaan misalnya alat-alat rusak atau hilang, dan biaya tak terduga lainnya

2. Jangan bersaing dengan harga, karena selalu ada fotografer yang lebih murah dari kita, lebih baik bersaing dengan kualitas produk dan layanan.

3. Jangan menghitung waktu, tapi lebih ke nilai
Maksudnya adalah jangan mengunakan waktu untuk menentukan harga. Contoh, kita menetapkan harga jasa foto kita 100 ribu per jam, maka kalau suatu pekerjaan membutuhkan waktu 10 jam, maka biayanya 10x100ribu = 1 juta.

Bagi banyak klien, waktu sangat berharga, semakin cepat sebenarnya semakin baik, dan bila kita bisa mengerjakan sesuatu dengan cepat & berkualitas, mestinya kita justru minta bayaran yang tinggi, lebih tinggi dari yang sistem per jam.

Misalnya bila ada fotografer yang dibayar 1 juta dengan waktu kerja 10 jam. Bila kita mampu menghasilkan kualitas yang sama dalam 1 jam, kita berhak menuntut bayaran lebih tinggi dari 1 juta karena kita menghemat waktu klien untuk menunggu, bukan 100 ribu saja.

4. Menentukan harga bukan ilmu pasti, jadi tidak ada yang salah dan benar
Bila Anda menghargai produk atau layanan Anda 100 ribu, tidak ada masalah, 1 juta? tidak ada masalah, 50 juta? juga tidak ada masalah. Mau naikkan harga dari 100 ribu jadi 100 juta, juga ga masalah, tidak ada yang melarang.

Masalahnya adalah, Anda harus punya alasan mengapa harga tersebut memang cukup wajar. Mungkin ongkos produksi yang tinggi, alat-alat yang langka, tingkat kesulitan atau resiko yang tinggi, kualitas foto yang tidak bisa ditandingi oleh fotografer-fotografer lain dan alasan lainnya.

5. Mencari pelanggan yang sesuai
Cari calon pelanggan yang menghargai gaya/spesialisasi karya foto Anda. Misalnya, bila Anda sukanya foto satwa, maka ada bagusnya mencari orang-orang berduit yang mencintai binatang peliharaannya. Bila sukanya foto black and white maka carilah penggemar foto black and white.

Memang awalnya cukup susah mencari orang-orang yang suka gaya Anda. Tapi seiring perjalanan waktu, Anda akan mendapatkan langganan yang terus-menerus membutuhkan karya Anda. Dengan mencari pelanggan yang menghargai gaya fotografi Anda, otomatis harga fotografi Anda akan lebih optimal. Karena harga bukan lagi menjadi satu-satunya yang dipertimbangkan pelanggan.

Semoga membantu! 🙂

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 33 comments… add one }
  • ERICH June 22, 2022, 1:23 pm

    Salam Jepret…
    Mau berbagi sedikit info tambahan dan mungkin bisa jadi masukan berguna buat kita semua di bidang Documentasi ( Photo & Video ).
    1. Sekedar Hoby
    Daripada hanya sekedar Hobby, Hasil2 fotonya bisa juga di karyakan sehingga menghasilkan, karena banyak beberapa platform/ media, yang foto2 kita bisa upload dan menghasilkan. Jangan berpikir hasil kita kurang bagus dll, karena konsumen / client punya banyak keunikan dan berbeda cara melihat hasil foto kita. Jadi percaya diri saja dan daripada foto kita hanya disimpan di media social pribadi. Dan kembali lagi ke pemkiran dan prinsip kita masing2 .
    2. Dari hoby menjadi profesi
    Kalau mmg benar2 dari hobby yang tidak terpaksakan, pastinya sudah ada kertarikan untuk belajar membuat foto lebih bagus dan semakin bagus, yang dibutuhkan hanya perbanyaklah pengalaman / praktek, jadikan teori untuk dasar pemahaman saja dan bisa didalamin di dunia internet secara free / berbayar.
    Salah satunya perbanyak pengalaman/ praktek adalah dengan bekerja full time / freelancer di perusahaan.
    3. Berpikir langsung menjadi profesi
    Karena banyak yang hanya melihat photographer bisa cepat menghasilkan uang, jadi merubah pandangan diawal yang focus foto untuk sekedar uang, yang akhirnya membuat kita bukan mengusahakan hasil foto semakin berkualitas, tapi lebih mendapatkan keuntungan saja. Yang akhirnya kemungkinan akan tidak meningkatkan diri di skill fotonya.

    Cara tentukan harga paket :
    Modal kerja atau biaya2 per project
    ( Penyusutan camera, Biaya transport, Assistant, Cetak, Edit dll setiap project ).
    Kita sudah dapatkan harga modal kerja atau biaya untuk setiap project, untuk selanjutnya tentukan keuntungan atau nilai jasa kita untuk motret setiap projectnya.
    Nilai jasa kita tentukan sendiri dari yang hanya ratusan ribu – puluhan juta setiap projectnya.
    Sangat simple sebenarnya : Biaya2 + Nilai Jasa kita : Harga Paket. ( Nilai jasa sudah dipikirkan untuk upgrade camera dll nantinya )

    Nilai jasa kita selain keuntungan buat kita setidaknya buat jasa kita ada nilainya dan dihargaiin dan juga buat edukasi ke client dan semua orang,
    Karena yang dikuatirkan di dunia photography, jasa photography semakin akan turun nilainya dikarenakan kita yang tidak memberikan nilai jasa kita dengan baik apalagi client yang hanya mengharapkan harga murah dengan kualitas bagus dan kemungkinan ada juga beberapa yang memanfaatkan pemula untuk mendapatkan free ( * maaf hanya berdasarkan kenyataan yang ada )

    Bukan berarti pemula hasil fotonya tidak sebanding dengan professional, hanya saja kemungkinan pengalaman dan marketnya mereka belum maksimal.
    Sangat banyak diluaran sana pemula hasil fotonya lebih jauh berkualitas hasilnya daripada professional.
    Bukannya menjadikan sombong pemula. Setidaknya kita sama2 buat nilai jasa kita dihargaain di mata client karena rejeki masing2 sudah ada Yang tentukan.
    Sebagai tambahan.
    Photographer akan menjadi complete kalau dia juga harus paham ttg edit.
    Sebagai photographer dan videographer , penilaian ttg diri kita atau koreksi ttg hasil kita adalah dari hasil yang akan kita Edit.
    Semakin setiap hasil dapat dipakai atau tidak didelete dan semakin tanpa editan, berarti hasil kita sudah semakin baik dan menghemat waktu proses edit dan penyerahan hasil juga ke client, yang akan berdampak untuk kelanjutan nya.
    Pastinya setiap foto setidaknya harus di adjust di software seperti photoshop dll. karena itu fungsi software edit ada, tapi jangan pandang kita foto asal asalan, yg penting nanti di edit. Itu akan merubah cara pandang kita dan profesi kita sebagai photographer melainkan akan menjadi editor, dan tidak akan pernah mau belajar untuk meningkatkan kualitas foto kita sebagai photographer.

    Dunia Photography sangat banyak dan luas, apapun yang mau / bisa di foto dan pastinya akan menghasilkan dan dari sisi sosialisasi bisa menjangkau kalangan bawah sampai kalangan atas TOP.
    Dunia photography adalah dunia jasa, kita sama2 jaga dan buat di Indonesia ini jasa / skill akan semakin di hargaiin khususnya photography dalam hal ini. Jadi bijaksanalah untuk menentukan harga jasa kita.

    Ini sekedar Info dan masukan saja, yang mungkin berguna dan mungkin bisa memberi dampak baik buat kita semua photographer dari pemula – pengalaman. Dan buat jasa foto semakin dihargaain dimata Client.
    Selanjutnya kembali kepada pribadi dan prinsipnya masing2 . Semangat

    Terima kasih.

    ERICH
    IG @erich.setiadi

  • El Firmansyah February 7, 2020, 2:59 pm

    Biasanya tarif model berapa ya ?
    Untuk pemotretan nya biasanya berapa lama ?

    • Enche Tjin February 10, 2020, 11:36 am

      bervariasi sesuai dengan pengalaman dan keahlian modelnya dan juga daerahnya. Di Jakarta rata-rata 1-2 jt dengan pemotretan sekitar 4 jam.

  • Ahmad muhtar March 29, 2019, 1:08 am

    Kalo di instagram saya suka liat akun2 cewe2 di bio nya “dm for photoshot” itu maksud nya gimana ya peraturan nya

    • Enche Tjin March 29, 2019, 8:18 am

      Artinya ia menawarkan jasa sebagai model tapi biasanya ada fee yang perlu dibayar fotografernya.

  • santi indah September 23, 2017, 12:39 am

    pengalaman buruk saya sistem pembayaran 50% diawal dan 50% setelah selsai cetak nah pas selsai foto client bilang orang tua mereka kurang puas dengan hasil file mentah dan menolak untuk melunasi sisa pembayaran serta tidak berminat untuk melanjutkan cetak buruknya file sudah terlanjur di copy k laptop client sesaat setelah selsai pemotretan jadi kita cuma bisa pasrah dan balik kecewa atas sikap mereka bagaimna sebaiknya

  • Ghiffari May 25, 2016, 4:04 pm

    Om kasih trick and tips dong buat masalah cetak album foto wedding

  • Krisna February 18, 2016, 8:21 am

    Om bikin artikel tentang tahap tahap merintis usaha photographynya dong..

  • ahmad jazuli January 5, 2016, 10:18 pm

    pai dulu sama master koh @Enche Tjin ,,, salam koh,,,,, saya mau taanya tapi sambil curhat boleh yah,, hihihi,, saya photografer otodidak, dan olah gambar juga otodidak, saya bekerja di perusahaan baru di bidang photography dan cinematic video yang cenderung merambah pasar wedding dan prewedding, dari masa training dan pengembangan yang diberikan perusahaan selama 3 bulan,, saya mendapat gaji kotor 800k, 900k dan bulan ketiga dan keempat 1.200k., pertanyaan saya, dibulan kelima,,, berdasarkan hasil photo saya yang menurut saya sudah standar dan editan album yang selalu dicetak, loyalitas dan waktu lebih yang saya gunakan bekerja. apa saya sudah pantas untuk membahas kenaikan gaji, uang transportasi internal, uang lembur dan bonus? info tambahan,, #info tambahan, sebenarnya saya bekerja di sebuah photo stodio yang melayani photo dan video wedding, prewedding, graduation dan family, event photo akan dll,,, untuk video biasanya diserahkan kepihak ketiga(rekan perusahaan) jadi kami fokus di foto dan finishingnya,, photografer stodio saya, untuk photo wedding dan prewedd boss sendiri beserta saya (candid/backup/serabutan), untuk editing hampir 80% saya yang mengerjakan, kebersihan tempat kerja, stodio, dan hal hal lain saya yang harus mengerjakan, ditambah 2 orang marketing yang mencakup manajemen. , apa pantas saya menuntut gaji lebih?? saya tidak ada libur kecuali hal sangat mendesak, ada atau tidak ada kerja harus masuk dan standby, jam kerja dari jam 8 pagi sampai 8 malam khusus untuk ssaya, kadang saya mengeluh kalau ingat photo keluar dari jam 5/6 pagi sampai 10/11 malam baru kelar,,,, mohon pencerahannya master,, terimakasih

    • Enche Tjin January 9, 2016, 5:05 pm

      Kalau job tiap hari ada pemotretan, tentunya Bos Anda bisa menambah gaji Anda, karena penghasilannya juga bertambah. Tapi kalau kerjaan jarang-jarang, katakanlah, cuma 4-6 pemotretan sebulan, mungkin Bos tidak bisa menaikkan gaji Anda.

  • ulil amri March 13, 2015, 2:54 pm

    thanx bang enche…artikel@ membantu banget, terutama bagi pemain baru di dunia photografi, aku mu tau tentang 3 konsep dasar manual setting yaitu Shutter Speed, ISO, Aperture dan bagaimana pengaturan@ pada camera nikon D3200. mohon dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti bagi kami pemula…thanx sebelumnya..

  • aka May 24, 2014, 6:48 pm

    Terus semangat

  • cecep hamdun February 10, 2014, 12:18 pm

    Bagi yang ♏åϋ bales komen saya saya harap para master kirim ke email saya ĴƱĢΔ hamdun@ymail.com

  • cecep hamdun February 10, 2014, 12:17 pm

    Pak saya jadi fotografer pas foto di sekolahan semua alat di sediakan semuanya oleh bos saya , saya di gaji 1000 rupiah per jepret tidak Å∂a̲̅ ongkos perjalanan tidak di kasih makan cuman di kasih minum. Emang pas muridnya banyak sampe 500 orang terasa gede itu duit gaji cuman 3 hari doank bekerja dari jam 8 sampe jam 12 . Tapi tadi saya hanya punya murid 164 dan hasilnya cuman 164 ribu terus itu ĴƱĢΔ ga bisa satu hari soalnya Å∂a̲̅ murid yang alfa jadi sampe 3 hari saya kerja , sening selasa ke senin ℓa̐ªǧĩ . Tadi barusan baru selesai . Saya merasa gaji segitu tidak sebanding dengan cape saya . Menurut master” sekalian saya harus g Ṁ̭̥̈̅̄Ά̲̣̣̣̥ήªά̲̣̣̣̥ dan beri saya saran
    Makasih sebelumnya

    • Guntur Endra W December 7, 2017, 7:06 am

      Kalo saya pribadi pasang price nya 2rb/foto (file mentah), dan pilihan paketnya minimal dari 30 foto/ 60 foto/ 90 foto/ dan seterusnya kelipatan 30, untuk editing biasanya mengikuti jumlah yg di inginkan client sesuai jumlah paket foto, price editing nya 5rb/foto, price cetak nya 100rb/30 foto, price album nya 50rb/30 foto (satu album).
      Pilihan paket nya:
      30/60/90/120…… Foto
      1. Foto file mentahan
      2. Foto file mentahan + Editing
      3. Foto file mentahan + Editing + Cetak
      4. Foto file mentahan + Editing + Cetak + Album

      Seperti itu brooo… Kalo saya pribadi pake canon 7D, hasil alhamdulillah udah banyak yg tertarik, orderan juga alhamdulillah udah selalu ada, cuman digarap sama 3 orang bro tim saya.

      • Enche Tjin December 8, 2017, 8:23 pm

        Trims sharingnya.

      • Yeheskiel Ruutana August 7, 2018, 12:11 pm

        bagus banget ini,, terimakasih sudah berbagi..

      • Gofar June 20, 2021, 5:39 am

        Mas pengen sharing bisa?? saya mau minta wa atau ignya bisa mas?? Pengen ngerti lebih banyak soal dunia fotografi, karna saya otodidak terjun ke dunia fotografi dan belum banyak mengetahui soal dunia fotografi

  • aditya September 11, 2013, 5:36 pm

    om saya baru pertama kalii terjun di bisnis jasa wedding prewedding.
    tapi blm punya sample portofolio. pas client nanya minta sample fotonya gmna cara nya iya..?

    • Enche Tjin September 12, 2013, 5:36 pm

      @aditya sebaiknya foto dulu beberapa pasangan secara cuma-cuma untuk membangun portfolio/contoh foto.

  • koko abdul August 27, 2013, 11:05 am

    share aja saya mempunyai usaha wedding photography yang bekerjasama dengan beberapa catering, dimana yg menjadi permasalahan harga yg di ikat oleh catering utk jasa photography dan video sepertinya sudah di patok alias catering 1 dg lainnya mempunyai harga yg sama misal 2,5jt utk output 2 album 20×30 @10 sheet dan 1 DVD Video kami sudah berusaha untuk naikan harga tapi catering lebih memilih photographer lain yg lebih murah krn prinsip catering selagi kliennya tidak komplain dia jln terus. akhirnya demi dapur ngebul kami pun ikuti harga itu yg penting tidak rugi. menurut penulis menanggapi permasalahan ini apa yang harus kami lakukan ?
    kami sangat senang dg tulisan anda ini semoga semua photographer bisa baca biar adanya standar harga yg bisa disesuaikan dengan hasil dan peralatan yg telah diinvestasikan.

  • Yohanes a Deo Beny July 10, 2013, 2:33 pm

    nhce, temen gw pernah bilang kl uda soal client, kita gak bisa idealis menghasilkan foto sesuai keinginan kita. sedangkan di sini bilangnya “5. Mencari pelanggan yang sesuai”. jadi kontras yah? so far si client gw percaya sama style gw ya karena teman sendiri. hahahahaha.

    thx Nche for sharing your knowledge. d^^b

  • Muhammad Akbar March 19, 2012, 9:29 am

    bagus artikelnya 🙂

  • Arai Musashi September 2, 2011, 6:40 am

    Benar sekali, saya punya rekan yg hasil karyanya di hargai 1juta/1foto

  • Fachmy July 31, 2011, 6:26 am

    Saya mau tanya apabila kita bisnis jasa fotografi dengan menjual hasil jadi foto yang bagus saja contoh: 1 foto jadi+editing di hargai 200rb+cetak apabila client suka dengan jepretan hasil jadi 3 foto maka mereka akan kita berikan semua foto yang original+DVD..

    Bagaimana pendapat om tentang konsep bisnis ini? apakah efektif? pemikiran saya ini untuk percobaan mencari customer,,

    • Enche August 8, 2011, 9:38 pm

      Saya agak bingung dengan pertanyaanmu Fachmy

  • H.Be June 14, 2011, 8:35 am

    Setuju sama Om Enche, saya punya byk penggemar di FB, album saya byk dapat komen dan jempol, bahkan ada yg nungguin saya upload foto,..TAPI..smw terkait Historis Lokasi tempat saya tinggal yg jadi objek dalam foto..jdi saya cuma bisa senyum.

  • Iwan madari June 10, 2011, 11:37 pm

    Nah justru inilah kesulitan bagi fotografer pemula, sulit menetapkan tarif yg sesuai, karena jam terbang masih sedikit & orang2 masih meragukan kemampuannya.

    • Enche June 10, 2011, 11:41 pm

      Halo Iwan, iya benar, tips saya untuk pemula yang karya2nya masih tanggung2, sebaiknya konsentrasi belajar buat foto yang berkualitas dan bikin projek sendiri untuk portfolio secara cuma2 terlebih dahulu, baru kemudian kalau sudah siap, terjun ke bisnis.

  • maji rimonu June 9, 2011, 6:59 am

    trima kasih infonya,,, 🙂

Leave a Comment